Mohon tunggu...
Lindung Silaban
Lindung Silaban Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis

Saya seorang guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata 3.3.a.10

15 Juli 2022   10:02 Diperbarui: 15 Juli 2022   10:06 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Lindung Silaban

Aksi nyata pada modul 3.3.10 ini, saya menyusun program pemanduan bakat anak melalui program ekstrakurikuler. Saya akan menyajikannya menggunakan model 4F (fact,feeling,finding,future).

1. Fact ( Peristiwa )

A. Latar Belakang

Dalam penerapan merdeka belajar bagi siswa, sekolah harus mampu sebagai wadah menggali ilmu dan tumbuh kembang siswa. Maka kami menerapkan pendidikan yang berpusat pada anak. pendidkan yang berpusat pada anak adalah pendidikan yang dapat menampung dan mengeksplorasi minat dan bakat anak.  tentu semua program yang disusun jua berpihak pada pada peserta didik di sekolah.

Menggali minat dan bakat anak ini diperlukan kerja sama dari orangtua, anak itu sendiri dan semua tenaga pendidik atau guru. Berlandaskan itu, kami menampung pendapat siswa mengenai dirinya. Hal ini dinamakan menampung suara ( Voice ). Dengan cara demikian dapat menumbuhkan kepemimpinan siswa untuk berani menyatakan apa yang ia butuhkan dan diinginkan. Kemudian diberikan kemandirian untuk memilih apa yang tepat bagi diri mereka (choice).

 Dengan memberikan kesempatan mereka untuk memilih ekstrakurikuler yang tepat, secara langsung mereka merasa memiliki( Ownership).  

Selain mendengarkan pendapat dari siswa, kami juga mengumpulkan orangtua siswa untuk mendengarkan pendapat mereka tetang kebutuhan minat dan bakat anaknya.

B. Hasil Aksi Nyata

            Setelah kami sebagai pihak sekolah menampung suara dari siswa dan orangtua, maka kami menyimpulkan ada beberapa kegiatan yang dapat dilaksankaan di sekolah, yaitu, Ekstrakurikuler Karate, Catur, bola basket, Renang, atletik, Tari, Bercerita dan sepak bola.

            Ekstrakurikuler dibina guru dan orangtua siswa. Kegiatan dilaksanakan setelah pulang sekolah. berikut dokumentasi kegiatan ekstrakurikuler.

2. Feeling ( Perasaan )

  

 

Saya merasa Bangga dengan apa yang Murid lakukan karena mereka sudah mampu mengembangkan Kreatifitasnya dan memiliki tanggungjawab dari setiap kegiatan yang mereka ikuti. Pendidikan karakter Profil Pelajar Pancasila yang muncul dalam Proyek ini adalah Kemandirian, Gotong-Royong & Kreatif.

Selain aktualisasi Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila, kegiatan ekstrakurikuler telah ditampilkan dalam kegiatan pentas seni. Seperti tarian, bercerita dan puisi.

Hasil pengamatan saya, terlihat anak-anak senang melakukan setiap kegiatan.

2. Perasaaan (Feeling)

            Setelah melaksanakan kegiatan ini di sekolah, saya memiliki kepuasan tersendiri melihat bakat dan minat anak-anak tersalurkan. Meski harus saya akui bahwa program ini belum memadai untuk semua bakat anak. tetapi saya senang melihat kebahagian setiap anak-anak yang mengikuti.

3. Finding ( Pembelajaran )

Membuat murid memiliki Kepemimpinan dalam proses belajarnya & Memunculkan Komponen Profil pelajar pancasila dalam diri murid merupakan Pembelajaran yang berharga untuk saya sebagai seorang pemimpin pembelajaran. hubungan kemitraan antara guru & murid menjadikan proses pembelajran ini lebih bermakna, karena murid mampu mengembangkan kreatifitas dan tanggungjawabnya dalam program ini.

4. Future ( Penerapan ke depan )

Dalam penerapan kedepan, saya akan mencoba menjalankan program ini secara Konsisten dan keberlanjutan hingga dapat mengikuti perlombaan tingkat daerah dan nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun