Ia juga menekankan pentingnya menyelaraskan praktik keberlanjutan dengan laporan yang dibuat. Ketidaksesuaian antara keduanya dapat menimbulkan kesan greenwashing atau pengaburan fakta demi citra positif semata.
Memahami Perbedaan Sustainability Report, ESG Report, GHG Report, dan Impact Report
Meskipun sustainability report sering disamakan dengan ESG report, keduanya memiliki fokus yang berbeda. ESG report mengevaluasi kinerja perusahaan menggunakan metrik tertentu, sementara sustainability report memiliki cakupan lebih luas dengan mengulas model dan metodologi bisnis secara menyeluruh.Â
"Keduanya itu berbeda, ESG itu mengevaluasi kinerja perusahaan berdasarkan matrik kinerjanya mereka, nah kalau pelaporan keberlanjutan atau SR (Sustainability Report) melihat secara lebih luas model dan metodologi bisnisnya juga lebih besar, jadi pelaporan SR ini juga dikenal sebagai pelaporan keberlanjutan yang tidak sepenuhnya adalah pelaporan ESG, pelaporan keberlanjutan ini dapat membantu dalam penyusunan laporan ESG dan menambah nilai, tetapi mereka berdua enggak sama," terang Regina.Â
Selain itu terdapat pula impact report yang memusatkan perhatian pada dampak nyata dari inisiatif, seperti inovasi yang membawa perubahan positif, serta GHG report yang secara spesifik berfokus pada emisi karbon perusahaan.Â
"Impact report itu laporan dampak yang merinci hasil nyata dari inisiatif-inisiatif organisasi contoh bagaimana melakukan inovasi, fokusnya perubahan positif yang terjadi di masyarakat atau lingkungan," sambung Regina.Â
Langkah-Langkah Strategis dalam Penyusunan Sustainability Report
Menyusun sustainability report memerlukan proses yang terstruktur untuk memastikan laporan tidak hanya mematuhi standar global, tetapi juga mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dengan transparan.
Menurut Disya Berliani S., S.T., CSRS, CSP, SPV, ada beberapa tahapan utama yang harus dilakukan:
1. Organizational Context
Langkah pertama adalah memahami identitas organisasi, termasuk proses inti bisnis dan fokus utamanya. Evaluasi apakah visi dan misi perusahaan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan juga bagian penting dari tahapan ini.Â
2. Materiallity Assessment
Identifikasi isu-isu yang paling relevan dan signifikan bagi perusahaan dan pemangku kepentingannya. Langkah ini membantu menentukan prioritas dalam laporan keberlanjutan.Â
3. Pengumpulan Data
Kumpulkan data berdasarkan pedoman dan framework yang relevan, seperti GRI atau SASB. Pengumpulan data yang akurat dan komprehensif menjadi fondasi untuk laporan yang kredibel.
4. Â Penyusunan Laporan
Susun laporan sesuai standar yang digunakan. Tahapan ini mencakup analisis dan pemaparan data untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai kinerja keberlanjutan perusahaan.Â