Sebaliknya, kondisi berbeda terlihat di wilayah Trimulyo. Di sini, tingkat ketahanan pesisir jauh lebih rendah, karena tekanan yang sangat tinggi dari perubahan lahan membuat ekosistem mangrove kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan struktur dan fungsinya. Jika tidak ada upaya pemulihan yang serius, mangrove di Trimulyo akan sulit kembali ke kondisi stabil mengingat kerusakan yang sudah sangat parah.Â
Oleh karena itu, rehabilitasi mangrove di lokasi-lokasi dengan ketahanan rendah seperti Trimulyo sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir, sekaligus mengurangi dampak abrasi dan kerusakan lingkungan lainnya.Â
Perubahan Luas Mangrove di Trimulyo 2005-2022
Upaya restorasi mangrove yang dilakukan oleh berbagai pihak, seperti LindungiHutan, telah berhasil meningkatkan luas mangrove di Trimulyo. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2005 dan 2010, tidak ada keberadaan mangrove di Trimulyo. Namun, pada tahun 2015, mangrove mulai tumbuh dan mencakup area seluas 25,6 hektare. Peningkatan ini terus berlanjut, dan pada tahun 2022 luasnya telah mencapai 34,5 hektare.Â
Pertumbuhan mangrove ini mencerminkan keberhasilan restorasi yang telah dilakukan di wilayah tersebut. Jika upaya rehabilitasi dilakukan secara berkelanjutan, Trimulyo memiliki potensi besar untuk terus memperluas area mangrovenya. Namun, keberhasilan ini hanya dapat dicapai dengan dukungan dan perhatian yang konsisten, terutama dalam menjaga kualitas lingkungan dan ekosistem yang ada.Â
Mangrove yang sehat tidak hanya memberikan perlindungan terhadap abrasi, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat sekitar melalui sektor perikanan dan pariwisata berbasis lingkungan. Upaya penghijauan di kawasan pesisir Kota Semarang ini memiliki peran penting, tidak hanya bagi kelestarian lingkungan tetapi juga sebagai investasi jangka panjang bagi kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H