Mohon tunggu...
LindungiHutan
LindungiHutan Mohon Tunggu... Penulis - LindungiHutan.com

Informasi resmi terkait LindungiHutan.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Apa Itu Green Beauty? Trend Kemunculan dan Panduan dalam Memilih Produknya

14 Juni 2024   09:31 Diperbarui: 14 Juni 2024   09:47 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi gambar: Canva.com

Perhatian terhadap isu lingkungan yang makin meningkat membuat publik semakin tertarik pula pada gaya hidup modern yang ramah lingkungan. Salah satunya dalam memilih produk kosmetik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan atau dikenal sebagai green beauty atau green skincare.

Namun, apa yang membuat sebuah produk atau brand dapat disebut sebagai green beauty? Simak ulasan lengkapnya!

Apa yang Dimaksud dengan Green Beauty dalam Industri Kecantikan?

Ringkasnya, green beauty atau green skincare adalah produk kecantikan yang diproduksi secara etis dan berkelanjutan serta ramah lingkungan. Produk ini umumnya menggunakan bahan-bahan alami dari sumber yang dapat diperbaharui dan bebas dari bahan kimia keras.

Namun, penting untuk diingat bahwa klaim green skincare tidak bisa hanya didasarkan pada satu aspek saja, seperti sumber bahan atau kemasan ramah lingkungan. Produk green beauty harus dinilai secara menyeluruh dan komprehensif dari hulu ke hilir. Ini mencakup pemilihan bahan yang bertanggung jawab, proses produksi yang berkelanjutan hingga penggunaan di tangan konsumen.

"Jadi, kalau tidak dilihat dari tiga aspek source, process, dan consumptionnya hanya melihat per bagian-bagian saja, itu kita akan sangat-sangat rentan dengan greenwashing," Jelas Farhaniza Farhan, CEO Yagi Forest dalam diskusi webinar online Green Skilling bertajuk "Green Beauty dalam Branding Bisnis: Komitmen Berkelanjutan atau Greenwashing".

Trend Green Beauty yang Kian Populer

Kesadaran akan isu lingkungan dan perubahan iklim yang kian nyata mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian bumi. Publik kini menyadari bahwa aktivitas mereka, termasuk dalam berbelanja produk kosmetik dan skincare, tidak boleh merusak lingkungan.

Hal tersebut didukung oleh berbagai survei. Studi terbaru dalam Green Guide yang dirilis oleh British Beauty Council menemukan bahwa hampir setengah dari 23.000 pembeli produk kecantikan yaitu 48% mencari lebih banyak informasi tentang nilai-nilai dan komitmen merek terhadap lingkungan.

Pun, masyarakat di satu sisi juga bersedia membayar lebih untuk produk green skincare yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sementara di Indonesia, menurut survey Katadata Insight Center (KIC) yang dikutip dari laman Databoks, kategori kesehatan/kosmetik merupakan salah satu barang ramah lingkungan yang paling banyak dibeli, mencapai 30,6%. Alasan utama responden memilih produk ramah lingkungan adalah keinginan untuk melestarikan bumi (60,5%).

"Bisnis kosmetik yang green juga penting sebagai bentuk perhatian terhadap dampak lingkungan. Sebab, bumi diciptakan untuk makhluk hidup, manusia salah satunya, ketika buminya rusak, maka kita merusak rumah kita sendiri, jadi ketika kita berbisnis, kita harus menjaga dan merawat bumi ini dalam setiap aspek, tidak hanya menjaga alamnya, tetapi menjaga diri kita," Ungkap Farhaniza Farhan.

Sekilas Panduan dalam Memilih Produk Perawatan dan Kecantikan yang Ramah Lingkungan

Supaya produk maupun brand kecantikan dan kosmetik yang kamu pilih benar-benar etis, ramah lingkungan, dan berkelanjutan kamu bisa memperhatikan beberapa hal penting. Melansir dari britishbeautycouncil.com beberapa hal tersebut mulai dari bahan yang digunakan, kemasan, orang-orangnya, dan sumber atau source yang berkelanjutan.

Bahan-Bahan

Acap kali penggunaan istilah bahan natural kerap dibingungkan arti dan tingkatan 'seberapa naturalnya'. Untuk itu, kamu bisa melihat sertifikasi dari standar pihak ketiga guna memastikan bahwa produk atau brand yang kamu beli menggunakan klaim bahan mereka dengan cara yang jujur dan jelas. Karena sertifikasi dan standar pihak ketiga memiliki langkah pengujian independen untuk memastikan kualitas dan konsistensi.

Beberapa label yang bisa kamu cermati antara lain, "microplastic", "Against Animal Testing/Cruelty Free", "Natural", "Organic", "Palm Oil", "Vegan".

Kemasan

Dengan 95% kemasan yang dibuang, kemasan menjadi salah satu tantangan keberlanjutan terbesar yang dihadapi oleh industri kecantikan. Maka dari itu, kamu bisa beralih ke produk dengan kemasan yang menjamin dapat didaur ulang seperti kaca, kertas, karton, baja, dan alumunium. Atau belilah produk yang menggunakan kemasan isi ulang dan dapat digunakan kembali.

People atau Orang-orangnya

Sebagai pembeli, bagaimana kita bisa memastikan bahwa kita mendukung brand yang memperlakukan orang dengan adil? Ada beberapa label atau akreditasi yang bisa kamu lihat seperti "A Living Wage" atau upah layak adalah ketika pendapatan bersih seorang pekerja memungkinkan mereka untuk mendukung rumah tangga mereka dengan standar hidup yang layak. Selain itu ada pula "Fair Text" atau pajak yang adil berarti perusahaan membayar jumlah pajak yang benar di tempat yang tepat, sesuai dengan ketentuan hukum.

Sustainable Sourcing

Pendekatan sumber daya yang berkelanjutan lebih dari sekadar bahan baku dan kemasan. Kamu bisa mencari verifikasi pihak ketiga seperti B Corp, UEBT, dan Cradle to Cradle. Mereka adalah sertifikasi multi atribut yang mempromosikan tanggung jawab sosial dan lingkungan tertinggi melalui sistem penilaian mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun