Mohon tunggu...
LindungiHutan
LindungiHutan Mohon Tunggu... Penulis - LindungiHutan.com

Informasi resmi terkait LindungiHutan.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Apa Itu Jejak Karbon dan Bagaimana Cara Menghitungnya

17 Februari 2023   14:36 Diperbarui: 17 Februari 2023   14:39 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuk cari tahu apa itu jejak karbon dan bagaimana cara menghitungnya?

Sadarkah kamu, suhu bumi yang makin panas tak lain dan tak bukan disebabkan oleh fenomena pemanasan global. Fenomena tersebut terjadi karena adanya emisi gas karbon seperti karbon dioksida hingga metana yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari.

Nah, total emisi karbon dari aktivitas yang dilakukan oleh kita disebut sebagai jejak karbon.  Lantas, apakah kita tidak boleh meninggalkan jejak karbon? Bukannya hampir sebagian besar aktivitas yang kita lakukan pasti menghasilkan emisi karbon? Bahkan, makan sekalipun!

Eits jangan panik! Faktanya, kita bisa menekan jumlah emisi yang dikeluarkan dengan menghitungnya menggunakan kalkulator karbon. Jadi, kamu bisa tahu berapa jumlah karbon yang dikeluarkan dari aktivitas yang dilakukan. Mulai dari konsumsi listrik, penggunaan kendaraan, hingga pemakaian alat elektronik. Semua bisa dihitung melalui carbon calculator.

Biar makin paham dengan konteks pembahasan, mari kita simak terlebih dahulu penjelasan mengenai apa itu jejak karbon?

Apa yang Dimaksud dengan Jejak Karbon?

Mengutip dari laman lindungihutan.com, jejak karbon atau carbon footprint adalah akumulasi jumlah gas-gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia. Baik itu secara individu, keluarga, atau kelompok manusia yang lebih besar. Mengingat, beberapa aktivitas manusia seperti pembakaran gas, minyak, dan batubara melepaskan karbon dioksida (CO2) ke atmosfer.

Kalau kamu masih belum paham dengan penjelasan di atas, intinya hal apapun yang manusia lakukan di bumi berpotensi menghasilkan gas-gas karbon yang dampaknya berbahaya bagi bumi.

Pertanyaan berikutnya adalah seberapa besar bahayanya? Well, menurut laman conservation.org tingkat karbon dioksida di atmosfer telah meningkat lebih dari 40% sejak pertengahan abad ke-18.

Padahal, karbon dioksida akan mengurung panas yang dipancarkan oleh matahari dan permukaan bumi. Jika kita terus menghasilkan emisi karbon apalagi dilakukan sembari membabat hutan, maka konsentrasi gas rumah kaca akan makin tinggi dan mengancam peningkatan suhu permukaan rata-rata bumi.

Terus, efek kumulatifnya adalah peningkatan pengasaman laut, kenaikan permukaan laut, badai yang lebih sering dan intens, kepunahan spesies, hingga kelangkaan pangan.

Bukan berusaha menakut-nakuti, hanya saja efek pemanasan global tuh nyata gaes! Faktanya, es yang mencair di Antartika itu beneran terjadi dan membuat permukaan laut naik hingga satu meter. Shut up untuk yang enggak percaya dan bilang ini semua konspirasi. Coba cek beritanya deh!

Kendati demikian kita tetap bisa kok berupaya untuk menekan emisi gas karbon yang dihasilkan. Berbagai upaya dilakukan mulai dari membuat kebijakan yang bersifat suportif, mendorong praktik pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, hingga menggalakan aksi penghijauan. Semua dilakukan demi mencapai Net-zero emission.

Sementara buat kita-kita individu pribadi, menghitung jejak karbon dan menanam pohon sebagai aksi timbal balik adalah salah satu cara mudah yang memungkinkan dilakukan semua orang. Gimana caranya?

Kalkulator Karbon Imbangi by LindungiHutan!

Imbangi adalah subdomain LindungiHutan yang berfokus pada perhitungan jejak karbon dari kegiatan atau aktivitas yang kita lakukan. Gampangnya, Imbangi merupakan sebuah kalkulator karbon.

Imbangi bekerja dengan mengkalkulasi faktor emisi berbagai macam aktivitas (transportasi, peralatan listrik, bahan bakar) dan lama penggunaan/jarak tempuh serta frekuensi penggunaan.

Cara pakainya pun gampang, kamu hanya perlu memasukkan data yang dibutuhkan Imbangi seperti jenis aktivitas yang dilakukan, jumlah satuan, dan durasi penggunaannya. Setelah itu, total jejak karbon yang dihasilkan bisa terlihat.

Bukan hanya itu, setelah mengetahui  berapa jumlah karbon yang dihasilkan kamu bisa menanam pohon bersama LindungiHutan untuk 'menebusnya'. Ada berbagai kampanye alam dan pilihan lokasi penanaman dengan harga pohon yang terjangkau di LindungiHutan. Nantinya pohon tersebut akan ditanam oleh mitra petani LindungiHutan di lebih dari 35 daerah se-Indonesia.

Penanaman dilakukan sesuai dengan jadwal Kampanye Alam yang kamu pilih. Kamu juga dapat melihat laporan hasil penanaman di media sosial kami ataupun halaman Kampanye Alam. Semua proses dilakukan dengan mudah dan transparan.

Kalau kamu penasaran dengan Imbangi, langsung aja coba di sini!

Memangnya Menanam Pohon Beneran bisa Jadi Solusi?

 Fyi, pohon memanfaatkan karbon dioksida (Salah satu komponen gas rumah kaca yang bikin bumi panas) dari udara untuk proses fotosintesis. Selain menyerap karbon dioksida, pohon-pohon juga menghasilkan oksigen untuk menyokong kehidupan di muka bumi.

Pohon juga memberikan berbagai macam kebaikan bagi manusia, entah itu untuk kamu sendiri maupun masyarakat luas. Beberapa manfaatnya antara lain:

  • Menghasilkan oksigen (O2) yang digunakan seluruh makhluk hidup di muka bumi untuk bernapas, beraktivitas, dan metabolism,

  • Menjaga stabilitas ekosistem,

  • Mencegah bencana yang dapat mengganggu aktivitas manusia seperti banjir, abrasi, dan tanah longsor,

  • Memberikan makanan bagi manusia dan hewan-hewan,

  • Mengurangi imbas buruk abrasi di kawasan pesisir dan erosi tanah di area aliran sungai dan pegunungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun