Menurut laporan yang diterbitkan oleh Charity Aid Foundation (CAFF), Indonesia menduduki peringkat pertama dalam World Giving Index (WGI) tahun 2022.
Adapun, beberapa aspek yang menjadi penilaian bagi CAF yaitu terdiri dari tiga aspek definisi "Giving" mulai dari, membantu orang asing atau seseorang yang tak dikenal dan membutuhkan bantuan, menyumbang uang amal, serta menyumbangkan waktu untuk sebuah organisasi atau volunteering.
Dari ketiga aspek tersebut, Indonesia berhasil meraih skor tertinggi yaitu 58% (membantu orang asing), 84% (berdonasi), dan juga 63% (Volunteering). Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara paling dermawan.
Bahkan dalam melakukan kegiatan volunteer, CAF menyebutkan bahwa enam dari sepuluh orang dewasa di Indonesia pernah menjadi sukarelawan pada tahun 2021. Selama pandemi saja, tingkat solidaritas dan tingkat waktu sukarela masyarakat Indonesia 2,7 kali lebih tinggi daripada rata-rata dunia.Â
Tentu, ada banyak faktor yang melatarbelakanginya. Mengingat budaya gotong royong melekat erat dalam masyarakat kita. Perasaan saling membantu dan mendukung satu sama lain seperti sudah mengakar. Tak terkecuali kepada orang yang belum dikenalnya.
Selain itu, budaya memberi dan berdonasi masyarakat Indonesia yang tinggi juga dipengaruhi oleh faktor agama. Sedekah dan zakat secara tidak langsung mendorong sikap untuk membantu kepada yang rentan dan membutuhkan.
Belum lagi, kehadiran media sosial dan perkembangan teknologi memberikan kemudahan untuk akses donasi dan kegiatan filantropi. Buktinya, makin banyak lembaga atau platform yang membantu proses donasi berjalan dengan cepat, mudah, dan pasting aman serta transparan.
Donasi Pohon Bersama LindungiHutan!
Salah satu platform donasi di Indonesia adalah LindungiHutan. Kami hadir mewadahi aksi-aksi penggalangan dana dan kerja sama untuk konservasi hutan Indonesia. Beberapa kegiatan yang kami lakukan antara lain:
- Penggalangan dana untuk hutan,
- Aktivitas penghijauan,
- Kolaborasi dengan mitra, UMKM, dan perusahaan dalam acara penanaman pohon,
- Pemberdayaan Penggerak atau mitra penghijauan lapangan di berbagai daerah,
- Edukasi masyarakat terkait hutan dan alam,
Sederhananya kami menghubungkan Donatur dan Penggalang dengan Penggerak di 40+ lokasi penanaman.
- Donatur yaitu siapapun yang mendukung dan berpartisipasi langsung dalam kampanye alam yang dibuat oleh Penggalang dengan cara berdonasi, gabung aksi, atau menyebarkan informasi. Donasi bisa dilakukan dengan mudah dan hanya perlu membutuhkan beberapa langkah saja.
- Penggalang merupakan inisiator atau orang yang membuat kampanye alam melalui lindungihutan.com. Proses pembuatan kampanye alam pun cukup mudah, hanya memerlukan 4 langkah saja. Selama prosesnya, kami juga akan membantu dari awal pembuatan kampanye hingga penanaman dan pemberian LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban).
- Penggerak, individu atau kelompok yang mengelola wilayah konservasi dan telah menjalin kerja sama dengan LindungiHutan. Saat ini, kami telah bekerja sama dengan 40+ lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia.
Mengapa Bersama LindungiHutan?
Kami percaya bahwa setiap orang punya perannya masing-masing dalam menjaga kelestarian lingkungan, terlepas besar atau kecilnya peran tersebut. Tugas kami adalah mewujudkan peran tersebut menjadi kontribusi nyata.
LindungiHutan memberikan kemudahan bagi siapapun yang ingin ikut menghijaukan Indonesia. Kini, semua orang bisa menanam pohon bahkan dari smartphone-nya masing-masing. Hanya dengan beberapa klik saja, satu pohon tertanam dan akan memberikan manfaatnya.
Kami juga memberikan laporan pertanggung jawaban (LPJ) atas setiap penanaman yang dilakukan. Bagi Donatur dan Penggalang, LPJ tersebut bisa diunduh di halaman kampanye alam. Semua detail pelaksanaan penanaman tertera di laporan tersebut, mulai dari daftar donatur, kondisi bibit, hingga foto dokumentasi. Publikasi penanaman juga dilakukan di media sosial kami.
Bukan hanya itu, LindungiHutan juga melakukan monitoring terhadap pohon-pohon yang ditanam. Hasil monitoring bisa dilihat di halaman kampanye alam. Fitur monitoring ditujukan untuk memantau pertumbuhan bibit-bibit pohon. Supaya, pohon benar-benar tumbuh dan bermanfaat bagi lingkungan maupun masyarakat setempat.
