Mohon tunggu...
Liputan Kompasiana
Liputan Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Inkredibel dan Terpercaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pemerhati pelayanan publik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SMAN 2 Banguntapan Menggelar Gelar Karya P5 yang Bertema Kewirausahaan

17 Mei 2024   18:44 Diperbarui: 17 Mei 2024   18:57 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkarya dan Berwirausaha SMAN 2 Banguntapan

Bantul, 18 Mei 2024 – Dalam semarak penerapan Kurikulum Merdeka, SMAN 2 Banguntapan berinovasi dengan “Panen Karya Kewirausahaan”, sebuah inisiatif kreatif dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Pada hari yang cerah, Jumat, 18 Mei 2024, halaman sekolah berubah menjadi panggung apresiasi, di mana siswa kelas 10 dengan bangga mempersembahkan hasil karya mereka yang mengagumkan.

Projek P5, pilar utama Kurikulum Merdeka, dirancang untuk mempertajam nilai-nilai Pancasila melalui pendekatan pembelajaran yang praktis dan interaktif. Kemendikbudristek berambisi agar kurikulum ini melahirkan proses pembelajaran yang tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga adaptif dan berfokus pada pembentukan karakter yang tangguh.

Siswa kelas 10, dengan semangat kewirausahaan yang membara, mengambil panggung untuk mempromosikan produk dagangan mereka. Setiap kelompok siswa memperlihatkan keunikan mereka dalam strategi pemasaran, mendapatkan dukungan penuh dari sekolah.

Sri Wigati, S.Pd, Ketua Projek P5 Kewirausahaan, mengungkapkan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk menanamkan jiwa kewirausahaan di hati para siswa, memberikan mereka pengalaman nyata dalam dunia bisnis, dan mempromosikan kekayaan produk makanan lokal yang dibuat dari bahan-bahan alami sekitar.

“Meski waktu terbatas, antusiasme siswa dalam mengejar projek kewirausahaan ini tidak pernah luntur. Kami menantang mereka untuk mengubah bahan-bahan lokal seperti singkong, kentang, tahu, ayam, dan ubi menjadi kreasi kuliner yang tidak hanya menarik tapi juga penuh inovasi,” tutur Sri Wigati.

Penggunaan bahan lokal dalam Projek P5 ini tidak hanya mengasah pemikiran kritis siswa dalam berwirausaha, tapi juga meningkatkan penghargaan mereka terhadap warisan kuliner lokal, serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan impor.

Suasana Stand Siswa
Suasana Stand Siswa

Rudi Purwana, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, menyampaikan bahwa pelaksanaan Projek P5 berjalan dengan sukses. Para siswa menunjukkan kreativitas yang luar biasa, dan pada hari yang sama, orang tua siswa kelas 10 mendapatkan sosialisasi tentang penjurusan untuk tahun ajaran berikutnya.

“Acara ini berlangsung lancar, sesuai dengan rencana dan tepat waktu. Kehadiran orang tua siswa sesuai dengan undangan, informasi program sekolah disampaikan dengan jelas, dan siswa-siswa berpartisipasi dengan kreativitas yang tinggi. Semua elemen sekolah berkolaborasi untuk menyukseskan acara ini,” ungkap Rudi Purwana.

Orang tua siswa pun merasa gembira melihat anak-anak mereka berkembang dengan semangat kewirausahaan dan kemampuan kolaboratif yang kuat. Projek P5 Kewirausahaan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi siswa untuk mengembangkan jiwa usaha mereka di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun