Mohon tunggu...
Wachidatul Linda Yuhanna
Wachidatul Linda Yuhanna Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya adalah seorang dosen Pendidikan Biologi yang mempunyai hobi menulis dan broadcasting. Saya tertarik dengan dunia jurnalistik karena mellaui kegiatan ini dapat berbagai informasi positif yang dapat menjadi inspirasi bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tingkatkan Kompetensi Guru: SDN 01 Josenan Kota madiun Gelar IHT Pembelajaran Bermakna dan Berpusat pada Peserta Didik

23 Oktober 2024   21:18 Diperbarui: 23 Oktober 2024   21:30 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta dan narasumber (Dok. SDN 01 Josenan)

Selasa (08/10 2024) SDN 01 Josenan menggelar In House Training (IHT) peningkatan kompetensi guru melalui pembelajaran bermakna dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan ini bertujuan untuk upgrade skills dan refresh kembali kompetensi pedagogis guru dalam mengajar peserta didik. Kegiatan ini diikuti oleh semua guru dan tenaga kependidikan SDN 01 Josenan. IHT dibuka oleh pengawas sekolah Ririn Nuryanti, M.Pd dan sambutan oleh Lilik Maula, S.Pd selaku kepala SDN 01 Josenan.

Pembelajaran bermakna dalam tulisan Ariesta (2018) mempunyai arti pembelajaran yang membimbing peserta didik menghubungkan informasi atau materi pelajaran baru dengan konsep-konsep atau hal lainnya yang telah ada dalam struktur kognitifnya. Proses ini diharapkan mampu menempatkan materi dan pembelajaran di long term memory peserta didik. Sebagai penguatan dan implementasi pembelajaran bermakna, SDN 01 Josenan menggandeng narasumber dari Universitas PGRI Madiun, Dr. Wachidatul Linda Yuhanna, M.Si. Selain dosen, Dr. Linda juga merupakan fasilitator sekolah penggerak yang aktif mendampingi sekolah dalam pelaksanaan kurikulum merdeka.

Peserta menyimak dan melakukan presentasi (Dok. SDN 01 Josenan)
Peserta menyimak dan melakukan presentasi (Dok. SDN 01 Josenan)

“SDN 01 Josenan mempunyai guru yang inovatif dan lingkungan belajar yang sehat, sehingga ini menjadi modal utama dalam menyelenggarakan iklim pembelajaran yang kondusif” ungkap Dr. Linda. Selain pembelajaran bermakna Dr. Linda juga menjelaskan tentang pembelajaran berdiferensiasi. Adanya keragaman peserta didik, guru harus mampu mengidentifikasi karakteristik dan kebutuhan peserta didik dalam belajar. Sehingga akan menghasilkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memunculkan bakat, minat dan potensi keunggulannya. peserta didik dapat belajars esuai dengan nyaman dan terwadahi potensinya.

Peserta dan narasumber (Dok. SDN 01 Josenan)
Peserta dan narasumber (Dok. SDN 01 Josenan)

“Saya setuju dengan konsep pembelajaran berdiferensiasi, namun perlu strategi yang matang dalam implementasinya di kelas” ungkap Arina guru SDN 01 Josenan. Pembelajaran berdiferensiasi adalah teknik instruksional atau pembelajaran di mana guru menggunakan berbagai metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa sesuai dengan kebutuhan mereka. Kebutuhan tersebut dapat berupa pengetahuan yang ada, gaya belajar, minat, dan pemahaman terhadap mata pelajaran. pembelajaran diferensiasi dibedakan menjadi tiga yaitu diferensiasi konten, proses dan produk. Lebih lanjut diferensiasi lingkungan belajar juga dapat berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. 

Rencana tindak lanjut kedepan, SDN 01 Josenan berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi pembelajaran dan melakukan praktik baik untuk perkembangan kompetensi guru dan peserta didiknya. selain itu juga akan meningkatkan kolaborasi dan keaktifan guru melalui komunitas belajar. kegiatan komunitas belajar juga dapat menggandeng stakeholder eksternal, sekaligus sebagai kegiatan pengabdian masyarakat dari Universitas PGRI Madiun  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun