Mohon tunggu...
Lindawati Mustikasari
Lindawati Mustikasari Mohon Tunggu... Guru - A teacher, a reader, an explorer :)

Reading and travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akselerasi Struktur Kognitif Anak

17 Oktober 2022   12:00 Diperbarui: 17 Oktober 2022   12:29 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Jean Piaget (1896-1980), proses perkembangan kognitif anak-anak berubah melalu empat tahap perkembangan yang terdiri dari tahap sensorimotor (0-2 tahun), Preoperasional (2-7 tahun), Konkrit Operasional (7-12 tahun), dan Formal Operasional (12 tahun ke atas). Berdasarkan perkembangan kognitif ini, pendidik harus memberikan pembelajaran dengan materi ajar dan tugas yang sesuai dengan tahapannya untuk mencapai tujuan akhir pendidikan yaitu untuk menciptakan manusia yang dapat membuat sesuatu yang baru. 

Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, pendidik harus memperhatikan tahapan-tahapan belajar yang digagas oleh Piaget, yaitu: asimiliasi, akomodasi, dan equilibrasi yang akan memunculkan keseimbangan/penyesuaian dalam perolehan pengetahuan pada proses belajar.

Ketika mempelajari teori kognitif dari Jean Piaget ini, kita pasti berpikir, apakah struktur kognitif itu bersifat pasti dan sama antara anak yang satu dengan yang lain?

Jawabannya, tentu saja tidak.  Setiap anak itu khas, dan mungkin ada yang tahapan kognitifnya lebih lambat dari tahapan yang digagas oleh Piaget, ada yang sesuai, atau ada yang lebih cepat. Pertanyaan selanjutnya tentu adalah, apakah tahapan kognitif tersebut bisa di akselerasi?

Menurut Piaget perkembangan kognitif memang tidak bisa diajarkan, tapi bisa di akselerasi (Zimmerman & Whitehurst, 1979). Beberapa caranya adalah sebagai berikut:

1. Cobalah untuk memahami perkembangan kognitif anak-anak. Sebelum mengajar, lakukanlah pemetaan pemahaman anak tentang suatu materi, bisa melalui tanya jawab singkat sebelum pembelajaran, dengan melakukan survey singkat dan mudah, atau cara lainnya. Ketika kita memulai pembelajaran dengan mengedepankan materi yang lebih mudah dan tugas yang bisa dikerjakan oleh anak, dia akan lebih termotivasi untuk melanjutkan pembelajaran.

2. Terapkan kegiatan pembelajaran yang membuat anak aktif. Dengan belajar secara aktif, anak sebagai subjek belajar akan mendapatkan pengalaman yang akan lebih terinternalisasi dalam dirinya. Hal ini atas dasar keyakinan bahwa anak akan lebih faham suatu materi ketika dia mengalami sendiri prosesnya.

3. Ciptakanlah keganjilan, untuk memunculkan rasa ingin tahu anak. 

4. Buatlah anak-anak berinteraksi dengan temannya dan juga dengan lingkungan. 

Dalam proses akselerasi perkembangan kognitif anak-anak, pendidik  harus memahami bahwa belajar adalah usaha aktif anak dalam memahami sesuatu. Keaktifan ini bisa dilakukan dengan cara mencari pengalaman, memecahkan masalah, mencermati lingkungan, praktek dan unjuk kerja. Selain itu, walaupun ilmu pengetahuan dibangun anak dalam dirinya, tetapi tetap melalui proses interaksi dengan lingkungan secara berkesinambungan dan menyeluruh. Oleh karena itu, sebagai seorang pendidik, kita harus berusaha mengoptimalkan layanan pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun