Mohon tunggu...
Sosbud

PEREMPUAN PERLU MEMILIKI PENDIDIKAN YANG TINGGI

10 Mei 2015   22:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:11 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan Perlu Memiliki Pendidikan yang Tinggi

Hidup di zaman modern dan kemajuan teknologi yang berkembang pesat seperti sekarang ini, membuat kita perempuan perlu memiliki pendidikan yang tinggi. Banyak alasan yang membuat banyak wanita melanjutkan pendidikan yang tinggi entah dia masih muda, sudah berkeluarga bahkah sudah lanjut usia masih saja mereka tetap semangat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Ada juga yang beranggapan perempuan tidak perlu memiliki pendidikan yang tinggi karena tidak ada gunanya karena wanita pada akhirnya mengurus dapur dan anak, jadi tidak berguna untuk bersekolah lagi ini merupakan persepsi yang salah.

Jadi sebenarnya, mengapa perempuan perlu memiliki pendidikan yang tinggi walaupun masih berkeluarga, perempuan memiliki pendidikan yang tinggi memang belum populer di kalangan masyarat. Apakah perempuan tidak mempunyai hak untuk menjadi pintar dan mengeyam pendidikan tinggi?Tentu tidak bukan, di zaman emansipasi wanita ini kesetaraan perempuan dan laki-laki hampir sama, tidak hanya laki-laki yang wajib memiliki pendidikan tinggi karena laki-laki adalah kepala keluarga, tetapi perempuan juga berhak mendapatkan pendidikan yang tinggi yang nantinya akan menjadi seorang ibu untuk anak-anak.

Ini alasan perempuan perlu memiliki pendidikan yang tinggi :

1.Perempuan yang memiliki pendidikan tinggi akan menghasilkan anak-anak yang berkualitas. Pendidikan yang dimiliki perempuan walaupun memang perempuan bisa secara alamiah mengurus rumah tangga dan keluarganya tetapi mengenyam pendidikan dapat membuat perempuan menularkan hal-hal yang bermanfaat untuk anaknya. Salah satu penyebab kenakalan remaja yang terjadi adalah faktor keluarga. Keluarga adalah orang yang sangat mengenal seluk-beluk karakter anak, mengasuh anak dan mendidik anak. Terutama perempuan yang seharusnya akan menjadi ibu, dia akan mendidik anak. Saya teringat dengan salah satu ibu yang lulus SD saja tidak memikirkan tentang masa depan anak-anaknya, ibu itu berkata bahwa saya tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena pada akhirnya saya akan bekerja di dapur dan mengurus anak dan ini membuat pemikiran ibu tersebut tentang hal pendidikan itu tidak terlalu penting. Bagaimana masa depan dan pendidikan seorang anak jika ibunya tidak memiliki pendidikan yang tinggi. Menurut Ayu Ulya (2013), Moh. Hatta pernah mengatakan bahwa pendidikan perempuan sangatlah penting. Berikut kalimat yang beliau utarakan, “ Jika kamu mendidik satu laki-laki, maka kamu mendidik satu orang. Namun, jika kamu mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satu generasi.” (Moh. Hatta) [1]

2.Dengan belajar, perempuan dapat menerapkan apa yang dipelajari serta melakukannya dalam kehidupan berkeluarga, serta memberikan pengertian kepada anak-anaknya dalam hal semangat belajar untuk mengembangkan pengetahuannya. Dengan belajar seorang perempuan akan memperoleh wawasan dalam menjalani kehidupan, baik di tengah keluarga dalam usaha membesarkan anak-anaknya. Dengan belajar dan memperluas wawasannya, perempuan dapat mengerti bagaimana cara mendidik dan membesarkan anak-anak dengan kreatif terutama pada era sekarang.Saya menemukan beberapa anak kecil yang sudah terampil bermain gadget, jika seorang ibu tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai hal tersebut, maka penyalahgunaan gadget oleh anak dapat terjadi . Anak akan menjadi tidak terkendali dan melalaikan tugas utamanya yaitu belajar, maka peran seorang perempuan dengan pendidikan yang cukup diperlukan untuk mengawasi dan membina anak ke arah yang lebih baik, serta membimbing anak agar dapat berprestasi di sekolah.

3.Mendorong perempuan agar dapat mencapai cita-cita yang diimpikan, menurut Sri Sundari (2013) beberapa perempuan yang sudah membuktikan kepada bangsa bahwa mereka mampu mencapai cita-cita mereka memegang peran penting dalam membangun bangsa. Salah satu contoh tokoh adalah Mari Elka Pangestu, seorang ekonomi kelas dunia . Serta Susi Susanti yang sudah mengharumkan nama Indonesia dalam bidang olahraga (bulu tangkis), beliau adalah peraih piala emas Olimpiade Barcelona 2002. Sosok yang masih tergambar jelas seorang Megawati Soekarnoputri, wanita pertama yang memerintah negeri ini. Mereka semua adalah pelaku emansipasi perempuan. Berkat R.A Kartini, mereka dapat membekali diri mereka sendiri dengan pengetahuan, keahlian dan wawasan yang berpikir luas, para perempuan tangguh ini mampu menggali potensi diri mereka dengan kemampuan yang mereka miliki [2]. Banyak bukti bahwa perempuan dapat mengapai cita-cita yang diimpikan di era sekarang karena emansipasi perempuan dan hak-hak perempuan diakui. Oleh karena itu, perempuan dapat memiliki pendidikan yang tinggi dan membuat perempuan melahirkan generasi muda yang dapat lebih berprestasi.

Jadi marilah sebagai perempuan Indonesia mari kita berkarya untuk membangun generasi muda dan dapat membanggakan Indonesia.

Sumber :

[1] http://m.kompasiana.com/post/read/573179/1/perempuan-tidak-butuh-pendidikan-tinggi-siapa-bilang-.html

[2] http://sundarisri68.blogspot.com/2013/02/emansipasi-wanita-di-era-emansipasi.html#comment-form

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun