Mohon tunggu...
Linda Patimasang
Linda Patimasang Mohon Tunggu... Guru -

Lahir di Balikpapan dan belajar disana hingga tamat SMP. Melanjutkan studi di Muntilan dan Yogyakarta. Pernah bekerja sebagai guru privat Bahasa Inggris, tutor Bahasa Indonesia untuk orang asing, reporter dan penyiar radio, MC, penulis di sebuah majalah komunitas, dan saat ini mengajar di sebuah sekolah internasional di Jakarta. Suka menulis, membaca, mendengarkan musik, nonton, travelling, dan berkeliaran di dunia maya. Saat ini tinggal bersama anak lelakinya di Jakarta dan berharap tetap memiliki ruang untuk mengaktualisasiakan diri dan mimpi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Seharian Jalan-jalan di Bogor

23 Desember 2014   12:37 Diperbarui: 4 April 2017   17:10 2364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari sudah semakin sore, waktunya mencari tempat ngobrol lain. Kali ini kami ingin mencoba kafe dedaunan di kebun raya Bogor. Rupanya kafe ini sudah berganti nama menjadi Grand Garden Cafe. Untuk menuju kemari, masuk dari Kebun Raya. Atau kalau mau masuk setelah jam 4 sore, melalui pintu 3. Kami senang sekali bisa menikmati pemandangan hijau begitu memasuki kawasan ini. Selain pohon-pohon besar, padang rumputnya juga luas. Saya langsung teringat anak lelaki saya yang pasti akan senang sekali diajak bermain kemari. Saat kami datang, tidak banyak pengunjung karena kebetulan bukan hari libur, sehingga kami bisa lebih menikmati suasana kebun botani yang sejuk dan penuh tumbuhan.

14192827231005875992
14192827231005875992


Memang benar ya kata orang, kalau sudah ada di Kebun Raya Bogor bagian tertentu, rasanya seperti tidak sedang berada di Indonesia karena sejauh mata memandang adalah kehijauan tak terbatas. Menikmati suasana matahari terbenam ditemani kemegahan Gunung Salak, burung-burung beterbangan bebas, dan yang lebih indah lagi adalah jauh dari kebisingan. Di depan restoran ada air mancur dan kalau malam banyak lampu-lampu yang membuat suasana semakin indah.

Kami memilih menu makanan ringan standar yaitu kentang goreng, karena amunisi masih terisi penuh sejak dari Saung Mirah tadi. Tipe tongkrongan seperti ini, yang mungkin disebut anak-anak muda jaman sekarang "Nongki-Nongki Cantak (nongkrong cantik)." Hehehe.


14192830441572728013
14192830441572728013



Akhir perjalanan 1 hari di Bogor kami sempurna menurut saya. Santai dengan sebotol bir, bersama teman-teman yang bisa diajak tertawa dan mencela satu sama lain. Terima kasih, teman-teman!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun