Mohon tunggu...
Linda Oktafiani
Linda Oktafiani Mohon Tunggu... Jurnalis - 🏠Brebes

Communication Major🎓

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KKN UPS Tegal, Memajukan Produk dengan Bahan Dasar Jamur

10 September 2019   18:08 Diperbarui: 10 September 2019   18:13 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jamur tiram atau yang memiliki nama latin Pleurotus ostreatu  ini merupakan bahan makanan yang dapat diolah menjadi berbagai macam olahan. Teksturnya yang Empuk dan kenyal menjadi salah satu ciri khas jamur dan. Teksturnya yang renyah setelah digoreng juga menjadi salah satu ciri khas yang membuat banyak orang menyukainya.


Banyak orang yang sudah mengetahui banyak olahan yang dibuat dengan bahan dasar Jamur Tiram ini. Mulai dari bahan utama, bahan kaldu, sampai makanan ringan. Jika dihitung terdapat banyak sekali olahan yang dibuat dengan bahan jamur. Tidak hanya rasanya saja yang nikmat, jamur juga memiliki manfaat yang tidak kalah banyak dengan olahannya. Manfaat jamur tiram sendiri dipercaya dapat menurunkan berat badan, membantu pencernaan, menurunkan kolestrol, antibacterial, dan antitumor serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim oksidasi.


KKN Desa Tanjungsari memiliki program kerja diversifikasi ekonomi (UMKM) , program ini bekerja sama dengan Pemuda Asal Desa Tanjungsari , Brebes , Ahmad begitu panggilannya, ia memulai bisnis olahan jamur pada tahun 2018. Pada awalnya ia mengikuti pelatihan budidaya jamur di Tegal, dan akhirnya memberanikan diri untuk menerapkan ilmu dari pelatihan tersebut.


Sebelum program diversifikasi ekonomi (UMKM) terlaksana, mahasiswa telah melaksanakan observasi guna mendapat informasi mengenai potensi desa yang belum di gali lebih lanjut mengenai budidaya jamur tiram sebagai bahan olah makanan.Dari hasil observasi dan juga rapat evaluasi yang telah dilaksanakan maka di ambil keputusan untuk melaksanakan program ini.


Eksperimen pertamanya dari bahan jamur adalah sate jamur. Ia mencoba untuk mengolah satu kilo jamur untuk menjadi inovasi terbaru. Dengan satu kilo jamur bisa diubah menjadi lima kodi sate. Menurutnya rasa sate jamur sangat enak dan dan bisa menyerupai daging, sehingga orang vegetarian dan meiliki riwayat penyakit daapat mengkonsumsi sate tersebut.


Ia menjual sate dengan harga Rp 1.000 pertusuk. Setiap harinya Ahmad medapatkan penghasilan mencapai  Rp 300.000. setiap bulan omset yang didapatkan Ahmad bisa mencapai 9 juta per bulan. Ia mulai berjualan di depan sekolah madrasah yang mana dagangannya laris hanya dalam waktu singkat.  


Hal Ini merupakan gambaran permintaan dan kebutuhan pasar akan jamur tiram. Ini membuktikan bahwa permitaan pasar tidak hanya jamur berbentuk segar, tetapi juga dalam bentuk lainnya seperti keripik jamur, abon jamur, nuget jamur, sate jamur dan makanan olahan jamur lainnya. Dimana produk olahan makanan beku atau siap saji tersebut mampu meningkatkan nilai tambah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun