Mohon tunggu...
Linda Octavia Trisukma Ayu
Linda Octavia Trisukma Ayu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Topik yang sedang ramai dibicarakan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penyebaran Guru Honorer ke Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) (SGD4)

21 Agustus 2023   22:00 Diperbarui: 22 Agustus 2023   02:52 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

" Jejak Anak Muda Indonesia: Gagasan Ksatria Airlangga melalui Akselerasi Kajian SGDs Untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045"


Pandangan terhadap diberlakukannya penyebaran Guru honorer ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) (SGD 4) secara netral tidak dapat memihak tim pro dan tim kontra. Layaknya seorang Guru honorer sangatlah mulia dalam menjalankan tugas penyebaran ke wilayah 3T dengan pembekalan transportasi, pengetahuan, pengalaman yang bagus untuk memulai kehidupan dan pengajaran yang akan direalisasikan ditempat tersebut. Hal tersebut tentu dan jelas harus sangat memperhatikan kualifikasi seorang calon Guru honorer agar dapat menyesuaikan kondisi dan kultur tempat penyebaran. Tentu pemerintah akan senantiasa memberikan feedback bagi para guru honorer.


“Sasaran kita sekitar sedikit lebih dari 2 juta orang, yang paling besar ini adalah guru honorer sebanyak 1,6 juta orang. Sisanya adalah dosen dan tenaga pendidik. Total anggaran yang akan kita keluarkan adalah sekitar Rp 3,6 triliun,” jelas Mendikbud Nadiem.


Meski seperti itu tetap saja angka nominal yang diberi harus sesuai dengan kegiatan dan kinerja yang dilakukan para Guru honorer. Kontribusi yang sangat besar untuk dikirim ke tempat penyebaran banyak yang harus direlakan dan dijalani oleh para Guru honorer. Jika tidak ada guru honorer maka dipelosok, didaerah terpencil, terluar tidak akan mendapatkan sama sekali pendidikan yang begitu penting untuk menyongsong kemajuan negara. Karena pendidikan adalah nilai terbesar bagi terwujudnya negara maju, pembelajaran ekonomi, bisnis, infrastruktur semua didominasi oleh pengetahuan. Semakin tinggi mutu pendidikan akan semakin mudah bagi Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas. Diera bonus demografi yang akan datang ditahun 2040-an maka penyebaran guru honorer mulai saat ini sangat diperlukan dan dibutuhkan agar kita tidak ketinggalan dan dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang akan datang. Anak-anak negeri Sabang sampai Merauke sangat membutuhkan pendidik yang bermutu dan berkualifikasi oleh pemerintah.


Namun, sangat salah besar jika pengorbanan seorang Guru honorer yang berkorban jauh meninggalkan daerah domisili perhi jauh untuk menjalankan tugas dan tidak mendapatkan komisi yanh sepadan. Hal ini sangatlah sering dijumpai seperti yang dirasakan oleh Guru honorer asal NTB.


 "Gaji tidak seberapa, hanya cukup untuk beli beras 10 kilogram. Ya harus pintar-pintar cari tambahan dengan membuka kios kecil depan rumah," kata dia.
Hal itu sangat disayangkan dan sangat memprihatinkan bagi para Guru honorer. Dimana itu membuat para calon-calon pengabdi (Guru honorer yang disebar). Jika komisi yang diberi tidak sesuai maka akan banyak calon pengabdi yang tidak berminat dan itu akan membuat anak-anak dipelosok negeri tidak menerima pendidikan yang baik maka rencana Indonesia Emas 2045 akan gagal dan tidak terealisasikan.

Bahkan jika kita terlambat saja, maka Indonesia akan kalah dengan negata lain, Indonesia adalah negara yang besar dan memiliki kultur yang sangat beragam. Memulai hari ini saja belom tentu 2045 rencana Indonesia Emas dapat berhasil. Berarti Tenaga pendidik profesional dengan jumlah yang besar harus dikerahkan. Kembali lagi dengan komisi yang didapat agar para pengabdi semakin banyak dan percaya kepada pemerintah dan berkontribusi secara tinggi kualitas untuk mengajar anak-anak di wilayah 3T.


Sebenarnya tugas untuk merealisasikan Indonesia Emas 2045 bukan hanya dari para Guru honorer, kita mahasiswa/siswa/warga dapat membantu melalui berbagai cara seperti donasi dari segi finansial, raga dan jasa. Tergantung dengan diri kita, mari kita buat Indonesia Emas 2045 bersama-sama.


Sumber:
https://ditpsd.kemdikbud.go.id/public/artikel/detail/para-guru-honorer-begini-mekanisme-pencairan-bantuan-subsidi-upah-rp-18-juta
https://regional.kompas.com/read/2022/07/29/164910078/cerita-guru-honorer-di-pelosok-ntb-sudah-17-tahun-mengabdi-digaji-rp-83000

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun