Mohon tunggu...
Linda Nurlinasari
Linda Nurlinasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Writer~Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Linda Nurlinasari sering disapa Linda atau nda ini merupakan seorang remaja asal kabupaten Sumedang yang saat ini sedang menempuh sekolah di perguruan tinggi tepatnya di Universitas Sunan Gunung Djati Islam Bandung. Dia merupakan alumni Pondok Pesantren Darussalam Kasomalang Subang yang merupakan deretan pondok terbaik di kabupaten Subang pada tahun 2022. Saat ini ia sedang disibukan dengan berbagai aktivitas seperti membuat konten youtube dan pembimbing dalam komunitas ngambis ptkin. Ia pun diwaktu senggangnya menyibukkan dengan menjual produk-produk fashion di beberapa e-commerce juga di beberapa sosial media.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenapa Anak-Anak Sekarang Cepat Bosan Belajar?

29 Januari 2025   20:03 Diperbarui: 29 Januari 2025   20:03 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Mengatur Waktu Belajar dengan Baik: Jangan terlalu memaksa anak belajar dalam waktu lama tanpa istirahat. Gunakan teknik seperti Pomodoro (belajar 25 menit, istirahat 5 menit).

3. Mengurangi Penggunaan Gadget Secara Berlebihan: Batasi waktu bermain gadget agar anak terbiasa fokus tanpa harus bergantung pada stimulasi digital yang berlebihan.

4. Memberikan Apresiasi dan Motivasi: Berikan pujian atau hadiah kecil ketika anak menunjukkan usaha dalam belajar. Ini bisa meningkatkan motivasi mereka.

5. Melibatkan Anak dalam Proses Belajar: Biarkan mereka memilih cara belajar yang paling mereka sukai, misalnya dengan membaca buku cerita, menonton video edukatif, atau melakukan eksperimen langsung.

Kesimpulan

Anak-anak zaman sekarang memang lebih cepat bosan saat belajar dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pengaruh teknologi, metode pembelajaran yang kurang menarik, hingga overstimulasi dari media digital. Jika dibiarkan, hal ini bisa berdampak buruk pada prestasi akademik, kemampuan berpikir kritis, hingga motivasi belajar mereka. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih kreatif dan interaktif agar anak-anak tetap tertarik untuk belajar tanpa merasa terbebani.

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information (NCBI). "Attention Span Trends in Children Over the Last Decade."

2. American Academy of Pediatrics (AAP). "Digital Media and Its Impact on Child Development."

3. Buku "The Distracted Mind: Ancient Brains in a High-Tech World" oleh Adam Gazzaley & Larry D. Rosen.

4. Artikel dari Harvard Graduate School of Education tentang strategi pembelajaran untuk anak-anak era digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun