Menurut (Sunarso, 2022) Kepemimpinan dipahami sebagai kemampuan yang harus dimiliki seorang pemimpin ketika menjalankan kepemimpinan untuk mendorong bawahan bertindak sesuai keinginan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pergerakan orang-orang tersebut harus sejalan dengan tujuan organisasi yang ingin dicapai dan bukan merupakan kecerdikan pimpinan. Kekuatan pendorong tercapainya tujuan adalah legitimasi kekuasaan seorang pemimpin, bukan sekadar simbol atau jabatan. Seorang pemimpin mempunyai perannya, Peran pemimpin menurut Henry Mintzberg  seorang pemimpin harus mempraktikkan dan menguasai peran informasional, interpersonal, dan pengambilan keputusan, dan seorang pemimpin harus memilki fungsinya diantaranya; fungsi intruksi, fungsi penasehatan, fungsi partisipatif, fungsi pendelegasian, dan fungsi pengendalian.
Adanya seorang pemimpin tentunya ada pula bawahan di suatu perusahaan yaitu karyawan. Karyawan merupakan aset utama yang harus dikelola dengan baik sehingga seorang pemimpin harus berusaha dengan maksimal melakukan fungsi dan tanggung jawabnya karena hal tersebut akan berpengaruh pada tingkat kinerja karyawan, apabila kinerja karyawan baik maka perusahaan akan berjalan dengan baik, begitu sebaliknya. kinerja karyawan adalah hasil akhir dari seseorang dalam melakukan kemampuan keahlianya untuk mencapai tujuan dan cita-cita perusahaan baik dari kualitas dan kuantitasnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan oleh suatu perusahaan atau organisasi. Oleh karenanya kinerja karyawan sangatlah penting untuk dikelola dan juga di latih sehingga karyawan mempunyai kinerja yang meningkat dan berkualitas.
Untuk mengetahui kinerja seorang karyawan baik atau tidaknya diperlukan penilaian terhadap karyawan. (Nur'Aini & Fajar, 2020) mengemukakan bahwa pada dasarnya penilaian kinerja ini suatu proses pengamatan (observasi) terhadap kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pegawai. penilaian kinerja merupakan suatu proses pengamatan karyawan disuatu lembaga atau instusi yang menghasilkan informasi akurat terkait kinerja dan sikap pegawai dalam melaksanakan tugasnya yang kemudian akan dievaluasi dan dikomunikasikan supaya kinerja karyawan meningkat dan berkualitas agar perusahaan mencapai tujuan sesuai yang direncanakan. Tujuan penilaian kerja Menurut Simamora (dalam Ilhama 2020) untuk mendapatkan informasi yang pasti kebenranya terkait sikap dan kinerja anggota organisasi. semakin benar informasi yang didapat dalam proses penilaian kerja maka menunjukkan seberapa besar potensi manfaatnya bagi perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menurut kasmir tahun 2019 diantaranya; keterampilan dan kemampuan seorang karyawan, pengetahuanya, rancanganya, kepribadianya, kemudian dari faktor ekternalnya motivasi kerja, gaya kepemimpinan yang diterapkan, budaya perusahaan, kepuasan kerja, lingkungan kerja, loyalitas karyawan, komitmen, dan juga disiplin.
Suatu perusahaan atau lembaga membutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku pegawainya, perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang di dalamnya terdapat peran pemimpin yang mampu menggerakan karyawanya sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan dan memenuhi tanggung jawab sosial. Maka dari itu perusahaan harus memiliki pemimpin yang berkualitas dan lebih baik lagi sehingga kinerja karyawan akan lebih terarah dan berjalan sesuai harapan, keberhasilan pemimpin dilihat dari kemampuannya dalam mempengaruhi dan mengarahkan karyawanya kearah dan tujuan yang telah disepakati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H