Mohon tunggu...
Linda Kurnia
Linda Kurnia Mohon Tunggu... Dosen - a lecturer, a mother, a fighter

Saya adalah seorang ibu dari dua orang putera. Lahir di Sampang Madura, besar di Banyuwangi, tinggal di Probolinggo. Saya aktif mengajar sebagai dosen tetap di Universitas swasta di Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cocopeat, Transfer Teknologi Pengolahan Limbah Sabut Kelapa

29 September 2018   12:15 Diperbarui: 29 September 2018   13:17 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PROBOLINGGO -- Ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang dosen hendaknya dapat diaplikasikan secara komperhensif sesuai bidang ilmunya. Terlebih, dosen memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Sebagai implementasi dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat, Fakultas Teknik dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan  Universitas Panca Marga (UPM) Kabupaten Probolinggo berinisiatif melakukan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan memperkenalkan teknologi pengolahan limbah sabut kelapa (cocopeat) di Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo. 

Kegiatan ini diharapkan menjadi bentuk transfer teknologi dari UPM Probolinggo kepada masyarakat sekitar yang membutuhkannya. Pengabdian ini diharapkan menjadi salah satu bentuk kepekaan masyarakat akademis terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat umum.

Kegiatan ini merupakan salah satu program pengabdian yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada masyarakat Kemenristekdikti yaitu Program Kemitraan Masyarakat.

Doa orang dosen, yakni Linda Kurnia S, S.Pd., M.Pd. (Dosen Fakultas Teknik) dan Shofia Hattarina, S.Pd., M.Pd. (Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) melakukan pengabdian kepada masyarakat yang bertajuk "PKM Kelompok Industri Pengolahan Limbah Sabut Kelapa (Cocopeat) di Kabupaten dan Kota Probolinggo Provinsi Jawa Timur".

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Kegiatan ini diilhami dari masalah yang dihadapi pelaku pengolahan limbah sabut kelapa (cocopeat), Ana Aliya, warga Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo. Proses pengolahan limbah sabut kelapa menjadi cocopeat siap pakai memerlukan waktu yang relatif lama dikarenakan masih menggunakan tenaga manusia sedangkan permintaan pasar semakin meningkat. 

Atas dasar kesepakatan bersama mitra keduanya lantas berinisiatif membuat mesin press cocopeat basah dan mesin ayak cocopeat kering yang terbuat dari besi agar mempercepat proses produksi cocopeat. Dengan inovasi dan kreatifitas juga berbekal referensi dari internet, tak sampai 8 bulan terciptalah mesin press dan mesin ayak.

Dengan adanya mesin press dan ayak tersebut diharapkan dapat mempercepat proses produksi dan terpenuhinya permintaan pasar sehingga berdampak pada naiknya omset usaha Ana Aliya tiap tahunnya. Kini, wajah sumringah terpancar dari Ana Aliya. Upayanya meningkatkan taraf hidup sudah di depan mata. Produksi cocopeat miliknya tak hanya dipasarkan di wilayah sekitar Probolinggo saja, namun hingga ke luar kota.

Bentuk aktivitas pengabdian yang dilakukan oleh dua orang dosen ini diharapkan dapat membekali mitra guna meningkatkan proses produksi usahanya dengan memanfaatkan teknologi tepat guna. (Lnd07)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun