* Kata Keterangan Waktu: memberikan informasi waktu yang jelas mengenai peristiwa.Contoh: "Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 Saka," "1292," dan "10 November 1293."
Modifikasi Bagian Konflik, Klimaks,dan Koda
Bagian Konflik dan Klimaks:
Raden Wijaya merasakan gelombang amarah dan dendam kepada Jayakatwang. Dalam pertemuannya dengan tentara Mongol, ia berkata kepada panglima Ike Mese, "Aku tahu di mana letak kelemahan Jayakatwang. Bersama, kita bisa merebut takhtanya!" Panglima Ike Mese terdiam sejenak, memandangi Raden Wijaya yang penuh keyakinan. "Jika kau bersedia membimbing kami, kami akan membantu. Keadilan untuk penghinaan yang diterima Kaisar harus ditegakkan!" jawabnya.
Seteah menaklukkan Jayakatwang, Raden Wijaya segera memberi aba-aba pada pasukannya untuk bersiap menghadapi tentara Mongol. Dengan lantang ia berkata, "Hari ini kita tuntaskan semua utang! Kita tidak akan tunduk kepada bangsa mana pun. Serang tentara Mongol, dan usir mereka dari tanah Jawa ini!"
Pertempuran berlangsung sengit, dengan prajurit Majapahit yang bersatu menggempur pasukan Mongol hingga memaksa mereka pergi.
Bagian Koda:
Saat Majapahit berhasil berdiri kokoh, Raden Wijaya merenung di tengah keramaian rakyatnya yang bersuka cita. "Kini, kita tidak hanya merebut takhta, tetapi juga kehormatan dan masa depan negeri ini. Di Majapahit ini, Nusantara akan menjadi kuat," ucapnya lirih, sembari menatap cakrawala yang luas.
Dialog dan Penggambaran Emosi:
1. Raden Wijaya kepada rakyatnya: "Aku tidak mendirikan kerajaan ini hanya untuk sendiri, tetapi untuk masa depan kita semua. Di Majapahit, kita akan berdiri sebagai bangsa yang kuat."
2. Arya Wiraja kepada Raden Wijaya: "Majapahit bukan hanya nama, tetapi janji akan sebuah harapan yang telah kau wujudkan, Raden."