Time travel ke masa lampau di Stasiun Batutulis
"Dulu waktu saya SMA, pernah naik kereta kuno terbuat dari kayu yang lewat terowongan panjang dan gelap sampai ke Pengandaran."
Memori Pak Taufik melambung ke puluhan tahun lalu di tahun 1980-an, turut membawa saya serta dalam perjalanan "time travel memoar". Saya jelas belum lahir pada saat itu, namun dari ceritanya saja, sudah membuat saya berimajinasi mengenai kondisi kereta api lokal jarak jauh.
Pak Taufik melanjutkan ceritanya, kereta jarak jauh yang ia naiki yaitu rute Banjar-Pangandaran, bermula dari Yogyakarta lalu melalui rute jalur selatan menyusuri sampai ke Karangpucung Banjar lalu lanjut ke Pangandaran. Nah di jalur dari Karangpucung Banjar ke Pangandaran inilah yang ada terowongan panjang dan gelap di masa itu. Sayangnya jalur kereta ini sudah non aktif, padahal kalau semisalnya masih beroperasi saya jadi ingin berpetualang. Hehehe.
Pak Taufik menceritakan pengalamannya sambil menatap peta jalur Kereta Api di Pulau Jawa. Nah, saya dan Pak Taufik kebetulan sedang ikut Jelajah Click ke Stasiun Batutulis. Setelah KPK Grebek ke warung Laksa Pak Inin, perut kenyang dan energi penuh, kami napak tilas ke Stasiun Batutulis yang letaknya sekitar 10 menitan dari warung Laksa Pak Inin.
Stasiun Batutulis ini saya baru pertama kali mendengarnya. Ternyata kalau mau pergi ke Sukabumi dari Bogor bisa naik kereta dari Stasiun Batutulis ini dengan Kereta Api Pangrango. Stasiun Batutulis rupanya masuk ke kategori stasiun kereta api kelas III atau kecil yang terletak di Jalan R. Saleh Danasasmita, Lawanggintung, Bogor Selatan, Bogor.
Tidak hanya Pak Taufik yang menceritakan pengalamannya, Mba Muthiah pun juga bercerita mengenai sejarah dari Stasiun Batutulis ini. Rasanya seperti kembali ke jaman kolonialisme Belanda, karena ternyata pembangunan Stasiun ini dimulai tidak lama sejak diresmikannya jalur kereta api Bogor -- Jakarta tahun 1881 oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschcappij (NIS). Uniknya dia punya dua jalur awalnya, jalur 1 dan jalur 2, namun seiring berkembangnya waktu saat ini hanya aktif jalur 2 Sepur Lurus saja. Pada tahun 2009 Stasiun ini melayani Kereta api Bumi Geulis tujuan Bogor -- Sukabumi. Namun, diberhentikan pada tahun 2012 karena rangkaian kereta api yang digunakan sudah termakan usia dan juga ada aksi pelemparan batu, sehingga dinilai kurang aman. Baru beberapa bulan setelahnya dibuka kembali dengan KA Pangrango.
Rasanya seru banget bisa tahu sejarah panjang jalur dan stasiun kereta api di Pulau Jawa, mulai dari jalur yang tidak aktif dan masih aktif sampai ke rutenya. Selain itu, ada juga Kompasianer yang telah bergabung ke KPK sejak lama dan menjadi misteri guest dalam napak tilas kali ini yaitu Mbak Indah Noing yang saat ini tinggal di Hungaria. Sembari duduk santuy di area ruang tunggu, Mbak Indah membagikan cokelat dari Hungaria. Wah senangnya, terima kasih Mbak Indah!
Menemui Keturunan ke-9 Prabu Siliwangi