Mohon tunggu...
Linda Erlina
Linda Erlina Mohon Tunggu... Dosen - Blogger and Academician

Seorang yang suka menonton film apa saja apalagi yang antimainstrim.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sulitnya Menebak Pelaku Pembunuhan Dalam Film "Roubaix, Une Lumiere"

9 Juni 2022   11:30 Diperbarui: 9 Juni 2022   11:36 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sekian purnama akhirnya IFI mengadakan nobar lagi. Kali ini IFI bersama dengan Mola menghadirkan film Perancis dengan judul Roubaix, Une Lumiere. Film yang berdurasi 129 menit ini memiliki alur cerita tentang kisah seorang kepala polisi di daerah Roubaix yang sedang menangani beberapa kasus, mulai dari pemerkosaan hingga pembunuhan seorang Wanita tua berusia 83 tahun.

Sinopsis inilah yang membuat saya tertarik untuk menonton secara langsung. Tiket pun dengan mudah dapat diperoleh melalui registrasi menggunakan platform online. Saat masuk ke IFI sudah terpampang ada backdrop besar yang disajikan khusus untuk para peserta nobar bisa berfoto-foto. Fotonya bisa diunggah ke Instagram dan bagi foto yang menarik akan mendapatkan hadiah. Sayangnya saya belum sempat foto di depan poster besarnya nih.

Yeay, dapat voucher Mola 1 bulan gratis (Dok. Pri)               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Yeay, dapat voucher Mola 1 bulan gratis (Dok. Pri) googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});

Menariknya lagi, saat registrasi dengan cara scan barcode tiket, kita mendapatkan voucher langganan Mola selama 1 bulan loh. Senang sekali rasanya, apalagi saya sebelumnya sudah familiar sekali dengan Mola. Film yang membekas bagi saya yaitu The Music of Silence, yang menceritakan tentang kehidupan Andrea Bocelli (Amos Bardi) yang memiliki kondisi mata buta namun memiliki potensi sebagai penulis musik dan penyanyi yang hebat.

Kembali lagi ke nobar Roubaix, Une Lumiere. Secara khusus saya sangat menikmati film ini. Walaupun durasinya dua jam lebih 9 menit, rasanya tidak bosan. Alur ceritanya cukup cepat dengan berbagai suguhan kasus yang menunggu untuk diselesaikan. Pada setiap kasus kita seolah diajak untuk ikut menebak, siapakah pelaku yang sebenarnya. Kepala Polisi Roubaix tentunya tidak sendiri, ia bekerja dengan tim lainnya yang memiliki kepakaran di bidang masing-masing. Salah satunya adalah Louise, seorang polisi muda yang paling junior. Louise ini memiliki kepribadian yang cukup menarik. Sebagai seorang pendatang baru di kota Roubaix, ia sering melakukan patrol malam walaupun tidak diminta dan sedang tidak piket malam. Hal ini dilakukannya untuk lebih mengenal kota yang ia tinggali saat ini, mencoba untuk mengetahui bagaimana seluk beluk dan karakteristik warganya.

Dulu kota Roubaix merupakan kota dengan tingkat ekonomi dan pembangunan yang maju, namun setelah beberapa waktu berjalan, kenyataan tidak seindah awalnya. Kota Roubaix menjadi kota yang kelam dengan tingkat ekonomi rendah dan tingkat kriminalitas tinggi. Salah satu kasus yang membuat rumit adalah ketika terjadi pembakaran di rumah kosong, dari semua orang yang dicurigai sama sekali tidak ditemukan pelakunya. Belum habis dari kasus pembakaran, muncul kasus pembunuhan di lingkungan yang sama. Dua wanita yang menjadi saksi kebakaran dan sekaligus pelapor pada kasus pembunuhan ternyata menyimpan rahasia yang justru mencengangkan. Keduanya menjadi kandidat pembunuh Wanita lansia berusia 83 tahun. Ada 

permainan emosi yang kuat ketika masing-masing dilakukan interogasi. Satu sama lain mulai saling memberikan alibi dan menyatakan bahwa rekannya yang bersalah.

Daoud sang kepala polisi dan Louise berusaha untuk membuat keduanya mengakui kejadian yang sebenarnya, bahkan sampai dilakukan reka ulang kejadian di tempat kejadian perkara (TKP). Keduanya memiliki kekuatan untuk mengungkapkan ceritanya dengan versinya masing-masing. Hingga pada akhirnya keduanya sepakat untuk mengakui kejadian yang sebenarnya.

Menurut saya film ini benar-benar membuat berpikir keras, mengenai pernyataan yang dikeluarkan oleh pelaku (Claude dan Marie). Siapa di antara mereka yang jujur dan siapa yang memutarbalikkan fakta? Karena keduanya sama-sama memiliki porsi yang sama. Namun dengan kepiawaian Doud dan Louise, akhirnya bisa diketahui cara agar pelaku yang menjadi otak pembunuhan ini mau mengakui kesalahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun