Kisah Briyan dan Nabila masih akan berlanjut di Season 2 Young Marriage, apalagi setelah di bagian akhir Season 1 mereka menemukan seorang bayi mungil di pelataran parkir. Sejauh ini, saya cukup menikmati alur kisah ala remaja yang disajikan. Kenakalan remaja menjadi salah satu hal yang wajar terjadi, apalagi masih masa-masa SMA.
Seperti tipikal film remaja lainnya, saya merasa alurnya sangat mudah ditebak. Dalam beberapa hal juga saya merasa ketegasan Briyan sebagai Ketua OSIS sepertinya agak "overdose". Dalam Season 1 ini saya berharap sudah menemukan adegan lebih banyak tentang bayi tersebut. Namun rupanya pihak produksi film masih membuatnya sebagai hal rahasia yang akan dibahas pada season selanjutnya.
Secara keseluruhan, saya sangat menikmati pengalaman saya pertama kali berlangganan Genflix. Selain Young Marriage ada konten Genflix original lainnya seperti KPK (Komisi Pemberantas Ketakutan), Rumah Di Atas Kuburan, Friendshit, Asya Story, Podkaestsang, Terompet Tahun Baru, Sitoresmi, 31, Anak Pantai, dan My Super Dad.
Menariknya ada juga film-film indie buatan anak bangsa yang ditayangkan. Sebagian besar berupa film pendek. Saya merasa senang karena Genflix mengapresiasi karya anak bangsa lewat mempromosikannya secara luas di platform streaming ini. Tidak hanya film Indonesia, film-film luar negeri antimainstrim pun ada di Genflix, contohnya film asal Mongolia yang berjudul Norjmaa. Wah, kalau begini saya jadi betah rebahan di rumah sambil berkontribusi untuk mengurangi keramaian di luar rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H