Sesi mendongeng bersama Kak Ria Enes dan Susan juga tak kalah menarik. Kepiawaian Kak Ria Enes mendongeng kreatif mengenai rusa bersama Susan menanamkan nilai-nilai karakter antara lain: akhlak mulia, berpikir kritis, tolong-menolong, mandiri dan bergotong royong.
Serunya lagi juga ada kuis menggunakan Slido tentang isi dongeng Kak Ria Enes. Sebagai penampilan terakhir pada sesi 1, ada Band Anima4Black yang membawakan beberapa lagu seperti Indonesia Pusaka dan Meraih Bintang Via Vallen.
Setelah istirahat sekitar 1 jam 45 menit, sesi 2 dimulai pukul 13.00 sampai 16.20 WIB. Pada pembukaansesi 2 ini, Kak Shara Zakia Nissa selaku Mmoderator memperkenalkan tiga putra-putri berprestasi yangtelah mengharumkan nama bangsa, yaitu Lala Diah Pitaloka, Augusta Alfia Nurroza dan Ni WayanAtmaniari.
Saya salut sekali sama ketiga adik-adik ini, misalnya Lala Diah Pitaloka yang menjadi Karateka CilikPenyulut Api PON XIX/2016 di usianya yang ke-11 kala itu. Selain itu Lala Diah Pitaloka juga telah banyakberpartisipasi dan menjuarai kejuaraan karate baik level nasional maupun internasional.
Penampilan selanjutnya ada suara emas dari Augusta Alfia Nurroza yang menyanyikan lagu keroncong dan Ni Wayan Atmaniari yang menyanyikan lagu seriosa.
Augusta memperoleh gelar juara 1 pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional 2020 untuk kategori menyanyi keroncong putra dan Ni Wayan Atmaniari menjadi juara 1 untuk Peksiminas XV Tahun 2020 dengan kategori menyanyi lagu seriosa.
Saya angkat topi untuk mereka bertiga yang telah berprestasi dan membanggakan Indonesia walaupun usia mereka masih sangat muda.
Penampilan selanjutnya dari Allafta Hirzi Sodiq yang dipanggil dengan sebutan Zizi membuat saya merinding. Gadis cilik berusia 12 tahun ini mampu menyanyikan sambil bermain piano dengan sangat baik.
Walau dalam keterbatasan tidak menyurutkan semangat Zizi untuk beprestasi. Luar biasa dan inspiratifsekali Zizi. Ketiga lagu yang dibawakan membuat saya sangat menikmati sesi kedua Gebyar PameranPUSAKA.