Mohon tunggu...
Linda Erlina
Linda Erlina Mohon Tunggu... Dosen - Blogger and Academician

Seorang yang suka menonton film apa saja apalagi yang antimainstrim.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Maleficent: Mistress of Evil, Keseimbangan Karakter Villain dan Anti-Hero

23 Oktober 2019   23:45 Diperbarui: 24 Oktober 2019   00:08 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maleficent: Mistress of Evil (sumber: amazon.com)

"Tidak semua orang jahat memiliki kegelapan batin yang sempurna. Terkadang kita hanya perlu memahami bahwa semua insan pasti memiliki bagian hati yang baik."

Maleficent: Mistress of Evil hadir dengan memukau. Karakter Angelina Jolie disebut-sebut sebagai senjata pamungkas film yang berdurasi kurang lebih satu setengah jam ini. Sebuah eksekusi karakter villain dan antihero yang tertata apik yang turut memainkan emosi penonton.

Sejauh ini film garapan Disney ini telah meraup keuntungan box office yang fantastis dan bahkan sudah menggeser posisi Joker sebagai peringkat box office nomor 1 minggu ini. Nampaknya, putri tidur Aurora sukses hanya menjadi pemanis dalam naskah film yang ditulis oleh Linda Woolverton.

Meski memiliki kisah yang sederhana dengan alur yang cukup mudah tertebak endingnya, Disney sudah menyiapkan kejutan yang membuat penontonnya merasa "wow". Karakter dark fey Maleficent ternyata diulas dengan kehadiran sekawanan fey yang hidup di dunia bawah tanah.

Asal muasal dan perjalanan Maleficent ke dunianya meski singkat namun dibuat dengan sangat detail. Mulai dari penjelajahan dunia bawah tanah, adanya gurun pasir, padang rumput, kehadiran fey dengan berbagai suku dan warna sayap, hingga anak-anak fey yang belajar terbang sungguh memukau.

Karakter Maleficent menyatu dalam diri Angelina Jolie
Saya sendiri suka banget dengan Maleficent yang diperankan oleh Angelina Jolie. Karakter jahat dan baik cukup seimbang dalam dirinya. Salah satu adegan yang membuat saya terpingkal adalah saat ia mencoba untuk latihan untuk mengucapkan beberapa patah kata karena telah diundang ke istana oleh Raja Stefan. Maleficent yang aslinya "jutek abis" itu mencoba untuk tersenyum ramah, namun hasilnya malah lebih mirip ke seringai serem.

Disney tidak main-main dalam proses pemilihan karakter. Sejak proses penulisan naskah, Angelina Jolie sudah dipinang oleh Linda Woolvertoon untuk memainkan karakter Maleficent. Linda berusaha menyelami karakter Angelina Jolie dan mendekatkannya pada sosok Maleficent imajinasinya. Proses penyelaman karakter Malefient dan Angelina Jolie memakan waktu lebih dari setahun loh.

Maleficent memiliki darah Phoenix
Dalam serial animasinya, maleficent hanya digambarkan sebagai wanita bertanduk. Namun kali ini Maleficent tampil dengan tanduknya yang menjulang dan tampak menakutkan. Salah satu keunikannya lagi adalah Maleficent sebagai keturunan dark fey ternyata mewarisi darah phoenix.

Hal ini tergambar saat Maleficent diserang dengan senjata pamungkas Ratu Ingrid, terbakar seketika menjadi abu, kemudian ternyata bisa hidup kembali. Jadi, menurut kisah-kisah mitologi, phoenix itu bisa hidup kembali dari abunya sendiri. Oleh karena itu, Maleficent bisa hidup kembali dan menyelamatkan Aurora.

Maleficent: Villain versus anti-hero
Maleficent boleh jadi punya kekuatan yang sangat besar dan menghancurkan. Ia boleh jadi bisa merusak, meluluhlantakan atau malah memperbaiki keadaan. Maleficent tidak sempurna. Ia mempunyai rasa egois yang besar karena tidak menginginkan Aurora direbut oleh orang lain. Ia sempat tidak merestui Aurora untuk menikah dengan pangeran Philip. Saya menangkap sisi villain seorang Maleficent dari kepribadiannya yang egois ini.

Di sisi lain, Maleficent juga memiliki jiwa ibu yang sejati. Meskipun ia ternyata difitnah selama ini oleh Ratu Ingrid sebagai penyebab Aurora tertidur karena kutukannya. Namun, Maleficent tetap membela dan melindungi Aurora, menyayanginya dengan segenap jiwanya, bahkan rela mati untuk Aurora. Di sinilah karakter Maleficent sebagai anti-hero muncul.

Sensasi nonton Maleficent di Screen-X
Secara garis besar saya puas dengan Maleficent : Mistress of Evil ini dan menurut saya nilainya 8 dari 10. Saya mendapatkan kesempatan untuk nonton di Screen-X, CGV Grand Indonesia.

Dengan layar 270 derajat dan efek CGI yang mumpuni, saya sangat menikmati adegan demi adegan, seru banget! Bagian favorit saya adalah saat mengenalkan dunia fey bawah tanah dengan adanya layar 270 derajat ini menjadikan pengalaman nonton saya menjadi luar biasa menyenangkan.

Bagi kalian yang belum nonton, boleh banget dicoba untuk sensasi asik nonton di Screen-X ya! Terima kasih Komik Kompasiana untuk kesempatan Nobar Maleficent, ditunggu review selanjutnya ya!

Bagi kalian yang ingin menonton boleh cek trailernya di sini:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun