Mohon tunggu...
Linda Erlina
Linda Erlina Mohon Tunggu... Dosen - Blogger and Academician

Seorang yang suka menonton film apa saja apalagi yang antimainstrim.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jaringan PRIMA Menjawab Tantangan Kebutuhan Generasi Milenial

23 Mei 2019   21:23 Diperbarui: 23 Mei 2019   21:36 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) (Sumber: halloindo.com)

Perencanaan keuangan demi menata masa depan menjadi pemikiran yang berat termasuk bagi saya. Ketika memasuki usia yang tak lagi meminta uang dari orang tua, saya merasa beban keuangan harus saya atur sebaik-baiknya. Sebagai warga milenial tentunya saya ingin semuanya terkoneksi dengan mudah, aman dan cepat.

Gaya hidup milenial itu prinsipnya "cashless"

Dulu saya anaknya cukup agak segan untuk menggunakan transaksi berbasis online dan apalagi yang menggunakan kartu debit. Ada semacam ketakutan akan penggunaan kartu debit, misalnya takut kena biaya tambahan tinggi kalau belanja di merchant, atau takut nanti kartunya hilang, lupa dibawa, kebawa sama petugas kasir dan segala keparnoan lainnya.

Generasi Milenial prinsipnya
Generasi Milenial prinsipnya "cashless" (Sumber: masjamal.com)

Namun, seiring berjalannya waktu, saya justru menikmati praktisnya tidak membawa uang cash. Katanya anak milenial itu prinsipnya "cashless". Saya bisa pastikan kalau saat ini hampir 90% transaksi yang saya lakukan semua basisnya yang onlen-onlen. Mulai dari bayar BPJS, beli token listrik, beli pulsa, beli makan dan minum, belanja di minimarket, naik kereta, naik busway atau kendaraan online. Rasanya sedikit sekali yang saya bayar pakai cash di jaman ini. Tentunya saya juga tidak perlu khawatir untuk uang kembalian atau lupa bayar karena sekarang tinggal klik sana sini beres. Asik banget kan!

Jaringan PRIMA menjadi andalan ketika butuh uang "cash" di pelosok daerah

Tunggu dulu Ferguso, walaupun sudah bisa pakai uang elektronik, saya punya pengalaman betapa pentingnya uang cash nih. Sebagai anak milenial yang fokus di bidang sociopreneur sanitasi, tahun lalu saya dan teman-teman Emcekaqu sedang menjalankan program untuk sanitasi sekolah di Kp. Cinibung, Desa Kutakarang, Kecamatan Cibitung, Pandeglang, Banten. 

Sekedar informasi, daerah yang saya datangi ini kondisinya masih sangat pelosok, akses jalanan dari pintu desa masuk ke dalam yang sangat sulit tidak bisa dilalui mobil karena berlumpur dan juga berbatu. Kondisi masyarakatnya juga sebagian besar Bertani dengan rumah yang masih berupa anyaman bambu dan mereka tidak punya akses toilet di rumah karena sulitnya akses air tanah. Hiks, sedih ya padahal Banten dekat sekali dengan Jakarta loh, huhuhu.

Kondisi serba sulit inilah yang mendorong kami untuk menjalankan program pembangunan Rain Water Harvesting di SDN Kutakarang 3 dengan menggunakan prinsip penadahan air hujan, yang harapannya dapat menjadi salah satu sumber air di sekolah untuk anak-anak.

Pembangunan Rain Water Harvesting di SDN Kutakarang 3, Pandeglang Banten (Sumber: Dok Pri)
Pembangunan Rain Water Harvesting di SDN Kutakarang 3, Pandeglang Banten (Sumber: Dok Pri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun