Mohon tunggu...
Linda Erlina
Linda Erlina Mohon Tunggu... Dosen - Blogger and Academician

Seorang yang suka menonton film apa saja apalagi yang antimainstrim.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Shazam! Super Hero Otodidak Berjiwa Milenial

7 April 2019   22:18 Diperbarui: 7 April 2019   22:56 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Shazam dalam bentuk ilustrasi komik (Sumber: www.deviantart.com)

Family is not defined by our genes, it is built and maintained through love -- Amalia G.-

Setelah beberapa saat lalu Captain Marvel ditayangkan dan berhasil memikat para penonton di seluruh dunia, kali ini giliran Warner Bros mengeluarkan sekuel super hero yang berasal dari karakter DC Comic. Shazam! yang merupakan super hero asal Amerika ini rupanya telah digarap dari tahun 2000 dan tertunda selama bertahun-tahun sampai akhirnya tayang juga tahun ini. 

Film yang disutradarai oleh David F. Sandberg resmi beredar di bioskop Indonesia dan ditayangkan dalam format RealD 3D, Dolby Cinema dan IMAX 3D.

Sinopsis singkat

Shazam! (Sumber: textbacklinkexchanges.com)
Shazam! (Sumber: textbacklinkexchanges.com)
Billy Batson tidak pernah membayangkan dirinya akan berhenti di stasiun yang aneh, tujuan utamanya adalah jalan nomor 30, namun ia malah terjebak masuk ke dunia sihir dan bertemu dengan keturunan terakhir penyihir. 

Disaat penyihir tersebut sudah tidak punya harapan, Billy datang dan diharapkan memiliki jiwa yang murni untuk mewarisi kekuatan sang penyihir. Shazam! Satu kata ajaib yang mampu mengubah anak kecil menjadi super hero dalam hitungan detik.

Shazam bertemu dengan musuhnya Dr. Thaddeus Sivana (Sumber: myaccount.news.com.au)
Shazam bertemu dengan musuhnya Dr. Thaddeus Sivana (Sumber: myaccount.news.com.au)

 

Super hero karbitan ini bahkan belum siap secara mental dan menganggap apa yang terjadi padanya adalah sebuah kekonyolan. Parahnya lagi penyihir yang mewariskan kekuatan ini menghilang setelah proses transfer, wah makin bingung deh si Billy. Ditambah lagi 7 monster yang mewakili sifat dosa terlepas ke dunia manusia. Wadidaw, kacau deh ini. Ups, selanjutnya biar kalian nonton aja ya, qiqiqi. Apakah Shazam bisa menyelamatkan orang-orang disekelilingnya?

Karakter Shazam merupakan gambaran anak muda milenial

Biasanya dalam film-film super hero, tokohnya cenderung dewasa dan memiliki sifat bijak. Namun berbeda dengan Billy Batson yang terpaksa menjadi super hero di usianya yang masih 14 tahun. Sifat kekanakan masih kental dalam tubuh Shazam, ababil dan juga narsis. Ya, tokoh pahlawan ini muncul dengan gaya milenialnya.

Shazam unjuk gigi kekuatannya di depan umum (Sumber: http://www.huntingtonnews.net)
Shazam unjuk gigi kekuatannya di depan umum (Sumber: http://www.huntingtonnews.net)

Karakter Shazam ini dinilai sangat narsis dan juga "show off". Kalau pahlawan lain sangat takut identitasnya terbongkar, lain halnya dengan Shazam. Bahkan Billy bersama saudaranya, Freddy selalu mengupload vlog yang menunjukan kekuatan super hero Shazam di You Tube.

Shazam mencoba unboxing kekuatannya bersama Freddy (Sumber: www.denofgeek.com)
Shazam mencoba unboxing kekuatannya bersama Freddy (Sumber: www.denofgeek.com)

Mulai dari unboxing kekuatan apakah Shazam bisa terbang, kebal terhadap api, bisa melompati gedung tinggi dan juga punya kekuatan halilintar semuanya diupdate dalam vlognya di  You Tube. Akhirnya Shazam menjadi viral dan mudah ditemukan oleh musuhnya, Dr. Thaddeus Sivana. Bagian yang paling kocak adalah Shazam ini bahkan tidak malu untuk tampil di muka umum sambil menunjukan kekuatannya. Tak lupa ia juga berfoto ria dengan para penggemarnya. Kocak banget ya, hahaha!

Serunya sensasi nonton Shazam dalam format Screen-X

Asik banget deh nonton di Screen-X (Sumber: Dok. Pri)
Asik banget deh nonton di Screen-X (Sumber: Dok. Pri)

Oya, kali ini saya dapat kesempatan nonton Shazam di studio Screen-X CGV Grand Indonesia. Seru banget deh! Saat adegan-adegan tertentu ditampilkan dalam layar 270 derajat rasanya seperti efek 3D. Saya suka saat adegan Shazam sedang eksplorasi kekuatan apa saja yang dimiliki, kanan dan kiri layarnya menampilkan efek-efek serupa komen di komik contohnya HAHAHA! Adegan paling favorit saya adalah saat masuk dari dunia manusia ke dunia penyihir ada pintu yang menghubungkan ke dua dunia tersebut, keren banget!

Sensasi nonton di Screen-X selalu membuat saya ketagihan. Ini kali kedua saya merasakan nonton di studio dengan layar 270 derajat ini, waktu tu saya nonton Rampage, ulasannya bisa dilihat di sini. Dengan desain layar 270 derajat, adegan film terasa lebih "hidup" dan lebih "greget".

Komentar terhadap film Shazam

Secara keseluruhan nilai film ini 7 dari 10. Billy Batson yang polos dan terkesan norak saat menyadari dirinya mempunyai kekuatan super membuat saya sangat terpingkal-pingkal. Zachary Levi mampu mengeksekusi peran sebagai anak kecil berusia 14 tahun dengan baik dalam tubuh dewasanya. Humor-humor segar dan natural membuat film ini sangat menghibur. Sayangnya beberapa adegan terutama yang berkaitan dengan penyihir tidak dijelaskan secara mendalam dan terkesan buru-buru. Salah satu yang saya kurang sukai adalah kostum super hero yang menurut saya terlalu ketat dengan otot-otot menonjol dan ada tanda petir menyala warna kuning. Secara keseluruhan, Shazam cukup menarik dengan tipikal super hero antimainstrim.

Pesan moral yang disampaikan dalam film ini sangat mengena terutama saat Billy Batson diadopsi oleh keluarga yang berisikan anak-anak yang juga diadopsi dari panti asuhan. Keluarga tidak hanya didefinisikan sebagai orang-orang yang mempunyai gen yang sama denganmu, namun orang-orang yang akan menerimamu baik dalam keadaan yang baik ataupun kacau. Keluarga adalah tempatmu untuk kembali pulang dan menemukan perlindungan.

Terima kasih kepada Komik Kompasiana yang telah memberikan kesempatan untuk nonton bareng Shazam. Buat kalian yang belum nonton, ayuk atuh mumpung masih ditayangkan di bioskop kesayangan kamu.

Salam Komik!

Sstttt..kalian bisa kepoin dulu trailernya di sini:


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun