Mohon tunggu...
Linda Erlina
Linda Erlina Mohon Tunggu... Dosen - Blogger and Academician

Seorang yang suka menonton film apa saja apalagi yang antimainstrim.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Asiknya Wisata Kreatif, Edukatif, dan Religi di Kota Tangerang

17 November 2018   11:05 Diperbarui: 18 November 2018   19:52 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Bekelir, salah satu destinasi wisata yang paling hitz di Tangerang (Sumber: dokpri)

Tangerang bukanlah kota yang asing bagi saya dan mungkin bagi kita. Lokasinya yang dekat dengan Ibukota Jakarta menjadikan Tangerang menjadi kota metropolitan yang terkenal dengan bandara legendarisnya. Di Kota inilah kakak mama saya tinggal, namun selama ini saya belum mengintip dan menguak kejutan apa yang disimpan oleh Kota ini.

Kebetulan banget tanggal 10-11 November 2018 yang lalu, saya dan rekan blogger, vlogger, Genpi (Generasi Pariwisata) dan tentunya rekan media memenuhi undangan Famtrip dari Dinas Pariwisata Kota Tangerang. Wah, rasanya kayak orang yang penasaran sekaligus seneng gitu deh karena Kota ini menyimpan pesona yang akan coba saya kupas setajam silet di sini ya!

Destinasi Wisata Kreatif: Kampung Bekelir

Asik kami ke Kampung Bekelir loh, narsis bareng yuk! (Sumber: Foto Farmtrip)
Asik kami ke Kampung Bekelir loh, narsis bareng yuk! (Sumber: Foto Farmtrip)
Dari namanya saja sudah terbayang kan, akan ada sebuah kampung yang penuh dengan warna-warni ceria. Yap, pertama kali menginjakkan kaki ini di Kampung Bekelir rasanya wow banget! Kampung yang sangat tertata penuh warna dan desain. Saat masuk kita akan disambut dengan gapura selamat datang dan payung warna-warni.

Nah baru masuk aja udah mulai foto-foto tuh, kamera stand by, hehehe (Sumber: Dok Pri)
Nah baru masuk aja udah mulai foto-foto tuh, kamera stand by, hehehe (Sumber: Dok Pri)
Kreatif, unik dan harmonis, ketiga kata ini menjadi highlight kunjungan saya ke Kampung Bekelir yang dulunya merupakan pemukiman yang kurang terawat. Kampung ini mendapatkan tempat spesial dalam ingatan saya, tidak hanya dinding yang digambar dan dihias dengan aneka gambar mural dan graffiti, namun pesan untuk menjaga kebersihan lingkungan sangat kental di sini.

Pesan Kampung Bekelir: Ayuk hidup bersih! (Sumber: dokpri)
Pesan Kampung Bekelir: Ayuk hidup bersih! (Sumber: dokpri)
Mulai dari ajakan untuk berperilaku hidup bersih, tempat sampah dengan fungsi khusus sampai budidaya tanaman. Salut banget deh dengan inisiatif Pemerintah setempat dan semangat masyarakatnya, semua komponen di dalamnya membentuk sebuah sistem yang saling menjaga dan melengkapi.

Salah satu sudut instagrammable nih, hayo siapa yang mau punya sayap kupu-kupu? (Sumber: dok pri)
Salah satu sudut instagrammable nih, hayo siapa yang mau punya sayap kupu-kupu? (Sumber: dok pri)
Mural Commuter line ini bagus banget yaa! (Sumber: dokpri)
Mural Commuter line ini bagus banget yaa! (Sumber: dokpri)
Menurut saya Kampung Bekelir ini punya lebih banyak sisi instagrammable bila dibandingkan dengan mural art wall seperti yang ada di Singapore. Jadi bangga banget deh rasanya! Beberapa sempat saya abadikan dalam kamera hp saya, betah rasanya berlama-lama di sana sambil menelusuri dari jalan ke Lorong semuanya tematik, asli kreatif dan bagus banget!

Destinasi Wisata Edukatif: Taman Tematik

Wisata edukatif di taman?? Apanya yang edukatif? Nah, saya tahu banget nih pasti pada bingung kan. Kota Tangerang ternyata memiliki banyak Taman Tematik loh. Saya berkesempatan untuk mengunjungi 2 taman tematik yaitu Taman Potret dan Taman Kunci. Aha, ayuk kita cap cus ajah!

Suka banget sama taman ini edukatif dan bisa main sama kelinci imut (Sumber: dokpri)
Suka banget sama taman ini edukatif dan bisa main sama kelinci imut (Sumber: dokpri)
Taman Kunci yang merupakan akronim dari Taman kupu-Kupu dan Kelinci ini menyimpan kelucuan yang hakiki dan pastinya asik buat foto-foto. Sesuai namanya, di sini ada kelinci, ayam dan kupu-kupu loh. Saya suka banget main sama kelinci yang ada di sini, semua lucu-lucu dan pengen dibawa pulang rasanya! 

Kelincinya lucu banget, pengen bawa pulang (Sumber: dokpri)
Kelincinya lucu banget, pengen bawa pulang (Sumber: dokpri)
Ini dia Ayam Mutiara yang motonya lumayan susah karena dia aktif, hehehe (Sumber: dokpri)
Ini dia Ayam Mutiara yang motonya lumayan susah karena dia aktif, hehehe (Sumber: dokpri)
Di sini ada penjaganya yang bisa kita tanyai informasi mengenai berapa umur kelinci, pakan kelinci, jenis kelinci dan bagaimana cara merawat anak kelinci. Selain kelinci adapula ayam Mutiara yang unik banget karena agak berbeda dari ayam pada umumnya. 

Sayangnya tidak sempat nengok ke bagian kupu-kupu nih. Selain itu di Taman Kunci ini ada perpustakaan mini juga, jadi sambil nongkrong di taman kita bisa mampir untuk baca buku di sana. Sayangnya saat ke sana petugasnya sedang tidak ada, sehingga kami tidak bisa masuk ke dalam perpus mini deh.

Taman Potret yang asik buat nongkrong kekinian (Sumber: dokpri)
Taman Potret yang asik buat nongkrong kekinian (Sumber: dokpri)
Setelah dari Taman Kunci, kami menyeberang ke Taman Potret yang lokasinya persis bersebelahan. Taman Potret ini punya banyak sudut instagrammable juga loh, dari depan aja sudah ada patung perempuan dalam pose gerakan tari tradisional dan replika perahu pinisi dari suku Bugis.

Salah satu kegiatan Bank Sampah yaitu edukasi ke anak, orang tuaa dan guru, keren ya! (Sumber: dokpri)
Salah satu kegiatan Bank Sampah yaitu edukasi ke anak, orang tuaa dan guru, keren ya! (Sumber: dokpri)
Di sini ada pengelolaan Bank Sampah, wah seru banget lihat adik-adik dari SD beserta para guru dan orang tua asik mendaur ulang sampah menjadi kreasi tong sampah, limbah tutup botol yang disulap menjadi kerajinan tangan dan sisa pipa peralon untuk budidaya tanaman hidroponik. 

Kegiatan ini berlangsung rutin setiap minggunya loh. Suka banget sama program yang satu ini karena semenjak dini anak-anak sudah diajak untuk tidak hanya membuang sampah pada tempatnya, namun juga bisa memilah dan mendaur ulang sampah menjadi benda yang yang bermanfaat. Edukatif banget deh pokoknya!

Destinasi Wisata Religi: Masjid Raya Al Azhom dan Klenteng Boen Tek Bio

Setelah jalan-jalan ke destinasi wisata keduniawian, kini saatnya kembali ke pertanyaan mendasar kerohanian, saya diberikan napas kehidupan hingga saat ini detik ini tentunya karena anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. 

Pertanyaan mendasar ini menjadikan saya kembali ingat, bahwa apa yang saya jalani dan dapat saya nikmati hingga hari ini, esok dan esoknya lagi adalah suatu hal yang sangat saya syukuri.

Masjid Raya Al Azhom Tangerang yang megah (Sumber: dokpri)
Masjid Raya Al Azhom Tangerang yang megah (Sumber: dokpri)
Refleksi diri ini muncul ketika saya menjejakkan kaki di Masjid Raya Al Azhom dan Klenteng Boen Tek Bio. Betapa besar kekuasaan Tuhan, kita ini hanya manusia kecil yang tak berdaya. Berada di Masjid Raya Al Azhom yang megah dan Klenteng Boen Tek Bio yang sakral menjadikan hati ini menjadi tentram, adem rasanya.

Bagus dan megah ya Masjidnya! (Sumber: dokpri)
Bagus dan megah ya Masjidnya! (Sumber: dokpri)
Masjid Raya Al Azhom dibangun pada tanggal 7 Juli 1997 oleh H Djakaria Machmud yang saat itu menjabat sebagai Walikota Tangerang. Masjid ini memiliki 5 kubah dengan 4 kubah kecil dan 1 kubah utama yang uniknya tanpa penyangga loh! Adapun makna dari 5 kubah ini melambangkan 5 rukun Islam dan sholat 5 waktu.

Masjid Raya Al Azhom ini juga dilengkapi dengan 4 buah tower setinggi 55m yang bermakna 4 ajaran Islam yaitu akidah, akhlak, syariah dan ibadah. Begitu masuk ke dalam Masjid, luar biasa indah dan megah sekali pada setiap kubahnya bertuliskan kaligrafi ayat Al Quran. 

Berdasarkan informasi dari tangerangkota.go.id biaya pembangunan Masjid ini menghabiskan dana sekitar 28 milyar dari hasil swadaya masyarakat dan bantuan Pemerintah Kota Tangerang.

Klenteng Boen Tek Bio legendaris sejak tahun 1684 (Sumber: dokpri)
Klenteng Boen Tek Bio legendaris sejak tahun 1684 (Sumber: dokpri)
Destinasi selanjutnya yaitu Klenteng Boen Tek Bio yang telah dibangun ratusan tahun yang lalu sekitar pada tahun 1684 yang berlokasi di Pasar Lama Tangerang. Klenteng ini dibangun gotong-royong oleh warga Tionghoa yang tinggal di Petak Sembilan. Adapun nama Boen Tek Bio sendiri memiliki makna, Boen = sastra, Tek = kebajikan dan Bio = tempat ibadah. 

Klenteng ini punya keunikan yang berbeda dengan Klenteng lainnya di Indonesia dengan adanya tradisi yang sudah berjalan selama ratusan tahun setiap 12 tahun sekali yaitu Gotong Toapekong. Festival ini diadakan untuk memperingati kembalinya Kim Sin dari Klenteng Boen San Bio ke Klenteng Boen Tek Bio setelah adanya renovasi besar. 

Di Klenteng ini juga diatur peribadahan dengan makna delapan jalan kebenaran yaitu: pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perilaku benar, penghidupan benar, usaha benar, perhatian benar dan konsentrasi benar.

Jadi ingin main ke sini lagi deh, yukk...! (Sumber: dokpri)
Jadi ingin main ke sini lagi deh, yukk...! (Sumber: dokpri)
Secara keseluruhan saya suka dan salut banget dengan konsep dari Dinas Pariwisata, Pemerintah Kota Tangerang yang pastinya juga didukung oleh seluruh lapisan masyarakat setempat yang menjadikan Kota Tangerang menjadi icon destinasi wisata yang hits. 

Adapun sedikit masukan untuk Pemerintah Kota Tangerang yaitu perlunya menyediakan lahan parkir khusus terutama untuk di Kampung Bekelir dan wilayah Pasar lama karena destinasi keduanya memiliki animo yang sangat tinggi dan berpotensi banget.

Ayo ke Tangerang lagi jalan-jalan! (Sumber: foto Famtrip)
Ayo ke Tangerang lagi jalan-jalan! (Sumber: foto Famtrip)
Tak terasa perjalanan menjelajah wisata Tangerang usai sudah. Rasanya masih "gagal move on" ketika membuka galeri foto di hp. Terima kasih untuk seluruh panitia Famtrip Tangerang, rekan blogger vlogger dan rekan media, perjalanan ini sangat berkesan. Kapan-kapan eksplorasi lagi yuk ke destinasi asik lainnya di Tangerang, masih penasaran dengan Kampung Markisa dan Taman Tematik lainnya di Kota Tangerang.

Wisata Tangerang? Berangkat!

Referensi: tangerangkota.go.id dan boentekbio.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun