Sebagai orang Bekasi yang "seharusnya" deket sama Jakarta, saya merasa "malu" nih. Bayangkan, seumur-umur hidup baru kali ini saya menjejakkan kaki di event Jakarta Fair yang setiap setahun sekali diadakan. Norak ya? Gapapa deh daripada tidak sama sekali. Tiada kata terlambat katanya kan. Hehehe.
Sebelum pergi, saya punya ekspektasi bahwa Jakarta Fair "mungkin" seperti bazaar biasa pada umumnya. Jeng..jeng..yang namanya ekspektasi memang beda sama realitas. Ini kejadian banget. Bayangan saya pupus sudah, selamat tinggal bayangan Jakarta Fair hanya sekadar bazaar biasa. Terkesimak pastinya, saat masuk lewat pintu 9 yang merupakan zona ungu. Sale-sale bertebaran up to 70%, bayangkan siapa yang ngga ngiler lihat produk "branded" banting harga. Luar biasa!
Pemberhentian pertama: sepatu!
Nah saat saya masuk ke Hall A, salah fokus pertama dimulai dari produk sepatu. Tulisan sale up to 50% memanggil saya jauh lebih kuat dari apa yang saya bayangkan. Weleh-weleh, harga sale dengan prosentase tinggi ini juga dibarengi dengan kualitas tinggi kok, jadi tidak perlu khawatir bahwa "jatuh harga" identik dengan barang yang kualitasnya rendah.Â
Pemberhentian kedua: surganya elektronik
Setelah puas dimanjakan oleh pilihan sepatu yang "kece", beberapa sepatu sudah masuk ke wish list dalam otak saya. Saatnya berburu barang selanjutnya yang juga saya butuhkan yaitu laptop.Â
Adapun spesifikasi yang saya butuhkan antara lain: Intel Core minimal i5, RAM 4GB, hard disk up to 1TB, DDR3 atau DDR4, graphic card (NVIDIA Geforce), baterai yang tahan lama dan kalau bisa yang punya internal cooling supaya tidak cepat panas. Spesifikasi yang mendekati untuk kebutuhan saya ini sebelas dua belas dengan laptop yang biasanya digunakan untuk main game.Â
Beberapa laptop sudah saya lihat dan review, petugasnya pun ramah dan paham banget ketika saya mulai "cerewet" tanya ini itu. Akhirnya saya mempunyai kandidat "andalan" produk beberapa merk seperti Acer, Asus, dan HP.
Pemberhentian ketiga: jelajah Indonesia dan aroma kopi espresso khas Aceh
Pemberhentian kali ini merupakan salah satu favorit saya selama berkunjung di Jakarta Fair. Saya suka karena suasananya lebih "syahdu" apabila dibandingkan dengan area lainnya.Â
Di sini pengunjung dimanjakan dengan produk-produk khas dari daerah dari beberapa provinsi di Indonesia yang dibuat dengan konsep anjungan. Kece banget kan! Jadi berasa lagi keliling Indonesia deh.Â
Selain anjungan Jogja, saya juga sempet lihat lihat ke anjungan Kabupaten Lebak Banten, Sumatera Utara, Sulawesi, Bangka Belitung (kampung halamanku) dan Aceh. Saat ke anjungan Aceh, saya agak lama di sini karena ada atraksi barista kupi Aceh yang sedang beraksi.
Unik banget ya! Selain kopi khas Aceh yang diseduh untuk minuman ternyata juga digunakan untuk parfum loh. Wanginya jangan ditanya, enaakkkkk banget! Kopi banget deh! Dari beberapa rasa eh, bau parfum kopi biasa dan espresso, saya suka bau yang espresso. Bau parfum kopi espresso berasa kopi banget deh, jangan-jangan nanti saya minum lagi kalau lagi haus, hehehe.Â
Harganya juga terjangkau kok untuk ukuran parfum 30 ml harganya 130 ribu saja. Kenapa bisa agak tinggi ya, karena proses ektraksi biji kopi untuk dijadikan bibit parfum memerlukan proses yang tidak mudah loh, semakin baunya kuat semakin tinggi konsentrasi biji kopi yang digunakan.Â
Harga seimbang dengan kualitas, dijamin! Ssst..buat kamu yang punya kun Bank DKI bisa download aplikasinya loh, langsung dapat voucher senilai 20 ribu yang akhirnya saya gunakan untuk membeli gantungan kunci ondel-ondel khas Jakarta.
Pemberhentian keempat: saatnya menghibur organ pencernaan
Wah, kalau pemberhentian kali ini jangan ditanya deh. Lapar mata asli! Bayangin aja deh satu area full isinya makanan semua loh mulai dari kerak telor sampai makanan korea. Nah, inilah kelebihannya Jakarta fair, di setiap sudut dapat dengan mudah kita temui booth makanan dan minuman, dijamin perut kenyang belanja tenang deh.
Saking banyaknya makanan saya sampai bingung juga, mau makan apa yaa? Akhirnya saya dan teman-teman memutuskan untuk nyobain makanan yang antimainstrim dari Korea, yeay.Â
Pemberhentian kelima: belanja lagi yuk!
Perut kenyang belanja tenang menjadi motto saya selama di Jakarta Fair nih. Habis makan terbitlah keinginan belanja lagi, nah saatnya eksplorasi lebih jauh ke bagian Gambir Expo.Â
Di sini saya melihat banyak sekali baju (kaos, kemeja), celana (jeans, chino), sepatu (formal, kasual, olahraga) yang branded tapi harganya bersahabat banget di kantong. Bayangin aja kemeja kece harganya 200 ribu dapat 3, hayo apa kamu ngga ngiler tuh? Celana juga kisaran harganya dari 80 ribuan sampai 200 ribu saja loh.Â
Kaos malahan lebih murah lagi bisa 50 ribu udah dapet yang keren banget deh. Kebetulan bagian belanja di sini saya nemenin 2 temen saya nih yang mau beli untuk kebutuhan lebaran. Seru banget loh ternyata berburu dari satu toko ke toko lain sampai tak terasa sudah waktunya untuk tutup.
Saya belajar satu hal dari jelajah Jakarta Fair kali ini bahwa jelajah tidak cukup dilakukan hanya satu hari saja. Kurang banget! Saya masih belum eksplorasi ke banyak spot lainnya, Oleh karena itu, saya pulang untuk kembali lagi ke Jakarta Fair nih, apalagi masih buka sampai tanggal 1 Juli 2018 loh.
Sekadar informasi buat temen-temen yang belum atau ingin ke Jakarta Fair lagi dicatet ya jam-jam operasional berikut supaya bisa maksimal belanja, makan dan cuci matanya nih:
- Libur lebaran (11- 20 Juni 2018) = 10.00 - 23.00 WIB
- Khusus makam takbiran = 10.00 - 18.00 WIB
- Lebaran hari pertama = 14.00 - 23.00 WIB
Nah tunggu apa lagi, yuk ajak kakak, ibu, adik, kakak, sanak saudara, sahabat, pacar, pasangan hidup ke Jakarta Fair 2018 ^0^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H