Mohon tunggu...
Linda Erlina
Linda Erlina Mohon Tunggu... Dosen - Blogger and Academician

Seorang yang suka menonton film apa saja apalagi yang antimainstrim.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[Movie Review] Haunted Hotel: Mengungkap Jati Diri Hantu di Kamar 1174

22 Februari 2018   00:46 Diperbarui: 22 Februari 2018   00:51 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana hotel itu terasa berbeda, ada yang tidak beres pada tempat ini. Kamu berusaha menenangkanku bahwa semua akan baik-baik saja dan perasaan itu hanya ilusiku saja.

Firasatku ternyata benar, kejadian demi kejadian aneh berlangsung, seperti adanya beberapa suara-suara misterius dan penampakan sosok gaib.

Kita melarikan diri dari tempat terkutuk itu, berkendara di tengah malam melewati hutan yang sepi dan mencekam. Puncaknya kamu direnggut paksa oleh seorang perempuan yang memenggal kepalamu hingga putus. Rasa takut, sedih dan dendam begitu menguasaiku. Tidak sayang, aku sungguh belum siap kehilangan dirimu dengan cara seperti ini!

Seorang polisi membawaku menjauh darimu, ketika aku melihat wanita itu menenteng kepalamu sambil tersenyum mengejek. Sial! Betapa ingin aku mengejarnya dan membalaskan dendamku. Jujur di saat yang sama aku merasa ketakutan, sungguh! Aku tidak ingat apapun saat wanita itu kembali mengejarku dan polisi, aku yakin ia masih menginginkan korban lagi untuk kesenangannya. Kejadiannya begitu cepat hingga mobil kehilangan kendali dan menabrak dengan keras.

Aku terbangun dengan kondisi asing disekitarku. Hawa rumah sakit menyergapku, aku tak ingat mengapa aku bisa sampai di sini. Polisi itu masih saja menatapku, tatapannya sungguh aneh bahkan ia tak mengatakan apapun. Keinginan kuat untuk mencarimu menjadi motivasiku.

Paling tidak aku harus membawa jasadmu kembali pulang. Akhirnya aku bertemu dengan seorang pasien yang memberikan sebuah alamat Raja Dukun, aku harus ke sana secepatnya. Aku harus mengetahui dan menemukan lokasi kepalamu, agar kamu bisa reinkarnasi. Oh ya, aku juga bertemu dengan ibuku. Aku agak bingung mengapa ibu bisa sampai tahu kalau aku berada di sini? Tapi tak menjadi masalah karena ibu akan menemaniku. Ibu menguatkan aku untuk merelakan kepergianmu, namun aku masih bersikeras ingin menemukanmu.

Polisi datang tiba-tiba dan mengatakan hal-hal yang membuatku terkejut. Apakah aku harus percaya padanya? Mengapa ia mau repot-repot menolongku? Siapakah sebenarnya dia dan apa kaitannya dengan ini semua? Tapi ada satu hal yang membuatku mengikuti polisi itu, ia mau menolongku untuk pergi ke rumah Raja Dukun.

Ia mengatakan bahwa aku harus melepaskan apa yang ada dipikiranku, aku terjebak dalam ilusi fatamorgana. Apa yang aku lihat dan rasakan semuanya tidak nyata. Luka yang aku alami juga ternyata tidak ada, seketika situasi sekitar berubah, rumah sakit berubah menjadi pohon-pohon di tengah hutan. Seketika aku tersadar bahwa ibuku sebenarnya sudah lama tiada, sejak aku masih kecil.

Perlahan tapi pasti akhirnya aku sampai di rumah Raja Dukun. Ia mengucapkan mantra-mantra dalam bahasa melayu yang tak begitu kupahami. Kemudian aku melihat dirimu, tanpa kepala. Namun lagi-lagi aku tidak berhasil menemukanmu. Sang Raja Dukun menyarankan aku untuk kembali ke hotel, tempat kita tinggal di kamar 1147 untuk menemukan jawabannya. Aku kemudian kembali ke sana bersama polisi.

Di sana aku bertemu lagi dengan hantu perempuan yang mencelakai dirimu. Wanita itu menatapku tajam dan kosong, ia juga menyimpan dendam terhadapku. Aku gagal dalam pergulatan dengan setan wanita itu. Aku terjatuh dari lantai atas. Mungkin ini cara yang tepat bagiku untuk mengakhiri semua.

Tokoh aku pada film horror dengan kolaborasi ras Cina, Malaysia dan Thailand ini adalah seorang wanita bernama Ling dan tokoh kamu tak lain adalah kekasih Ling bernama Jun. Ling dan Jun pergi ke Malaysia untuk berlibur. Namun pada kenyataannya, Ling pergi sendirian, Jun tidak pernah ikut bersamanya.

Jun menderita penyakit kanker yang membutuhkan biaya pengobatan yang tidak sedikit dan akan segera dioperasi. Oleh karena itulah Ling nekat ke Malaysia untuk mengumpulkan uang via jalur kasino. Tapi apa daya ternyata tas berisi uang tertukar dengan tas polisi (profesi aslinya adalah psikiater), kemudian Ling membabi buta mencari ke kamar 1174. Ling juga diberikan kabar bahwa Jun tidak berhasil diselamatkan. Rasa depresi Ling ini yang menyebabkan delusi begitu hebat mengenai kematian Jun oleh sesosok hantu wanita yang tak lain adalah selingkuhan Jun.

Jadi, apa yang sebenarnya dialami oleh Ling?

Bagaimana duduk perkara sampai proses hantu wanita dapat terungkap?

Bagi saya film horor ini tidak sampai membuat saya gagal tidur. Kalau skala serem bisa dibuat, maka skalanya 6 dari 10. Pada level pembukaan memang adegannya seram dan lumayan menegangkan, namun makin kebelakang bukan cerita mistis yang ditunjukkan melainkan pengungkapan fakta adanya kelainan psikologis yang dialami oleh Ling.

Pengemasan kisah hantunya dengan unsur psikologisnya kurang "smooth" terkesan agak dipaksakan. Namun, saya suka dengan penjelasan ilmiah delusi yang dialami oleh Ling, mulai dari ia memposisikan diri sebagai korban, sedangkan sesungguhnya ia merupakan pelaku.

Gambaran tokoh polisi muncul karena beberapa kali bertemu tanpa disadari menjadi gambaran kuat yang memiliki peran polisi dalam halusinasi Ling. Hantu wanita juga merepresentasikan kebencian Ling terhadap selingkuhan Jun.

Hotel Amber Court, Genting Highland, Malaysia (Sumber: infokini.my)
Hotel Amber Court, Genting Highland, Malaysia (Sumber: infokini.my)
Ada satu hal lagi yang menarik mengenai film ini, terlepas dari kisahnya. Hotel yang digunakan untuk mereka bermalam bernama Amber Court yang berlokasi di Genting Highland, Malaysia menyimpan kisah mistis yang abadi dan sejati.

Bangunan tua dengan banyak lantai tersebut konon memang mengundang banyak kisah mistis dari para wisatawan yang kebetulan pernah bermalam di sana.

Lokasinya yang dekat dengan kasino, tidak membuat bangunan tua ini pudar aura gelapnya. Saat membaca kisah-kisahnya di internet, rasanya saya menjadi bergidik, seram sekali. Ternyata Hotel ini yang menjadi inspirasi dibuatnya film ini. Bagi kamu yang penasaran boleh langsung dikepoin aja filmnya dan kisah-kisah yang pernah dialami di gedung ini ya.

Terima kasih banyak buat KoMik Kompasiana yang telah memberikan kesempatan pada saya dan rekan-rekan Kompasianer buat nobar film ini. Seru banget bisa mengungkap fakta kalau Hotel Amber Court memang aslinya horor. Saya tunggu jadwal nobar berikutnya yaa ^0^.

 Salam KoMik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun