Mohon tunggu...
Linda Erlina
Linda Erlina Mohon Tunggu... Dosen - Blogger and Academician

Seorang yang suka menonton film apa saja apalagi yang antimainstrim.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sensasi "Walking Tour" Macao, Harmoni Budaya Asia dan Portugis dalam Irama Langkah Kaki

27 Desember 2017   19:12 Diperbarui: 27 Desember 2017   22:44 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hitungan hari, tahun 2018 sudah siap menyambut. Tradisi mengintip kalender untuk mencari hari libur yang bertepatan dengan long weekend sudah pasti menjadi hal yang wajib nih. Saatnya bergegas rencanakan cuti untuk berwisata baik di dalam maupun luar negri, asik! 

Nah, apakah kamu sudah punya rencana akan berpetualang kemana tahun 2018? Mau ke Eropa, budgetnya mahal, ke Amerika apalagi. Huhuhu. Tunggu dulu, daripada kamu dilanda kegalauan, saya punya rekomendasi keren nih khusus buat kamu yang ingin merasakan sensasi liburan ala Timur dan Barat sekaligus. Kok bisa??

Jawabannya: MACAO!

Bebas Visa

Indonesia bebas visa untuk 30 hari loh! (Sumber: Wikipedia)
Indonesia bebas visa untuk 30 hari loh! (Sumber: Wikipedia)
Saya paling malas kalau jalan-jalan ke luar negeri tapi harus mengurus visa dulu, padahal hanya 3-4 hari wisatanya. Olalala...ternyata pemerintah Macao mempunyai regulasi khusus bagi netizen yang ingin mengunjungi Macao dengan alasan travel atau bisnis, bisa mendapatkan free visa mulai durasi 14 hari hingga 180 hari. Ini salah satu alasan kenapa Macao jadi destinasi oke punya, kabar baiknya Indonesia termasuk negara yang bebas visa ke Macao sampai 30 hari loh, asik banget kan!

Satu hal yang menarik buat saya dari Macao adalah walking tour Macao. Apa itu yaa?

Walking Tour Macao

Rute Walking Tour Macao (Sumber: en.macaotourism.gov.mo)
Rute Walking Tour Macao (Sumber: en.macaotourism.gov.mo)
Walking tour adalah berwisata di Macau dengan gaya berjalan kaki. Kenapa? Soalnya berjalan kaki membuat kita lebih sehat sekaligus merupakan kampanye go green kepada masyarakat luas. Dengan berjalan kaki, kita juga akan lebih puas dalam menikmati pemandangan karena bisa berjalan dan berhenti di setiap tempat yang diinginkan. Tak perlu khawatir soal waktu. Dengan jarak yang berdekatan, kita dapat berkunjung hingga 11 tempat wisata Macao selama sekitar 55-110 menit hanya dengan berjalan kaki!

Nah, ini dia nih surganya travel bagi para pecinta jalan kaki. Salah satu kota administratif khusus dari bagian negara China ini terbagi atas 8 area yang total luasnya hanya 30 km. Walking tour Macao memiliki rute yang dimulai dari Senado Square dan berakhir di Maritim Museum. Nah, yuk kita coba bahas rutenya satu per satu. Siapkan tumblr mu ya, agar tidak haus selama walking tour. 

Senado Square

Durasi tour: 5-10 menit

Senado Square (Sumber: thepoortraveler.net)
Senado Square (Sumber: thepoortraveler.net)
Senado Square atau Senate Square dalam Bahasa Portugis: Largo do Senado, dalam Bahasa China disebut dan dalam Bahasa Cantonese: Yh Sih Thng Chhn Deih merupakan alun-laun kota Macao yang berada di area S. Senado square merupakan salah satu situs pusat sejarah warisan dunia UNESCO dengan luas area sebesar 3.700 m2. Senado square ini dulunya merupakan tempat pertemuan antara kaum Portugis dan China dari abad ke 16 sampai abad ke 18. 

Tempat yang didominasi dengan bangunan bergaya khas Eropa ini sering dijadikan lokasi untuk festival dan acara-acara besar lainnya. Bagi para turis, tentunya akan merasa sedang berada di Eropa kalau berkunjung ke sini, auranya Eropa banget deh. Senado square juga surganya makanan baik kuliner khas Macao maupun internasional. Sebagai contoh di sini ada Travessa do Auto Novo yang menyuguhkan makanan ringan lokal seperti kue almond, egg roll, permen kacang dan masih banyak lainnya.

4 lokasi wisata Macao di So Loureno

Durasi tour: 20-40 menit

Kawasan ini tergolong sangat unik, karena dalam satu tempat terdapat 4 lokasi wisata sekaligus yang beragam jenisnya yaitu: Gereja St. Augustine, Teater Dom Pedro V, Perpustakaan Sir Robert Ho Tung dan Seminari dan Gereja St. Joseph. Ibarat kata, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui deh. Beli satu dapat empat, hehehe.

Gereja St. Augustine:Pertama kali Gereja ini dibangun oleh seorang Spanyol Augustinian pada tahun 1591. Di gereja ini ada prosesi yang unik yaitu pada saat perayaan Paskah, ribuan umat akan datang memadati tempat ibadah ini.  Di depan Gereja St. Augustine terdapat alun-alun bergaya Portugis yang juga menjadi penghubung antara bangunan Teater Dom Pedro V, Seminari St. Joseph dan Perpustakaan Sir Robert Ho Tung.

Gereja St. Augustine (Sumber: photobento.wordpress.com)
Gereja St. Augustine (Sumber: photobento.wordpress.com)
Keadaan dalam Gereja St. Augustine (Sumber: photobento.wordpress.com)
Keadaan dalam Gereja St. Augustine (Sumber: photobento.wordpress.com)
Teater Dom Pedro V:Teater dengan desain neo-klasik ini merupakan salah satu teater dengan gaya Barat yang ada di Asia Timur. Teater ini dibangun pada tahun 1860 oleh penduduk asli Portugis dan digunakan sebagai tempat pertemuan yang rutin antara kaum Portugis dan kaum Macanese yang tingal di Macao. Teater Dom Pedro V dinobatkan sebagai salah satu situs pusat sejarah warisan dunia UNESCO pada tahun 2005, sebelumnya sempat menjadi lokasi pengungsian pada masa perang dunia kedua.

Teater Dom Pedro V (Sumber: www.wh.mo)
Teater Dom Pedro V (Sumber: www.wh.mo)
Keadaan dalam Teater Dom Pedro V (Sumber: secretmacau.com)
Keadaan dalam Teater Dom Pedro V (Sumber: secretmacau.com)
Perpustakaan Sir Robert Ho Tung: Awalnya gedung ini dibangun sebelum tahun 1894 dengan nama pemilik Dona Carolina Cunha. Gedung ini kemudian dibeli oleh pengusaha Hong Kong bernama Sir Robert Ho Tung pada tahun 1918 dan ia tinggal di sana pada tahun 1941-1945. Sesuai dengan keinginannya sebelum Sir Robert Ho Tung meninggal pada tahun 1955, ia memberikan rumahnya pada pemerintah dan meminta agar rumah tersebut dijadikan perpustakaan. Perpustakaan ini akhirnya dibuka untuk umu pada tahun 1958 dan setelah melalui beberapa proses pembangunan, kini Perpustakaan ini menjadi yang terbesar di Macao.

Perpustakaan Sir Robert Ho Tung (Sumber: tripadvisor.com)
Perpustakaan Sir Robert Ho Tung (Sumber: tripadvisor.com)
Bangunan Perpustakaan Sir Robert Ho Tung (Sumber: library.gov.mo)
Bangunan Perpustakaan Sir Robert Ho Tung (Sumber: library.gov.mo)
Seminari dan Gereja St. Joseph: Seminari St. Joseph dibangun pada tahun 1728 kemudian barulah disusul pembangunan pada tahun 1758. Bersamaan dengan Teater Dom Pedro V, seminari dan gereja St. Joseph juga dinobatkan sebagai sebagai salah satu situs pusat sejarah warisan dunia UNESCO pada tahun 2005.

Seminari dan Gereja St. Joseph (Sumber: flickr.com)
Seminari dan Gereja St. Joseph (Sumber: flickr.com)
Gereja St. Lawrence

Durasi: 5-10 menit

Gereja ini memiliki desain neo-klasik dengan dekorasi Baroque yang dibangun oleh Yesuit pada pertengahan abad ke-16. Gereja St. Lawrence merupakan salah satu dari 3 gereja yang tertua di Macao.

Gereka St. Lawrence (Sumber: secretmacau.com)
Gereka St. Lawrence (Sumber: secretmacau.com)
Lilau Square

Durasi: 5-10 menit

Daerah Lilau merupakan sumber mata air utama alami di Macao. Legendanya, pada dinasti Ming ada seorang wanita tua (dalam Bahasa Portugis disebut Lilau) membangun sumur untuk mengumpulkan sumber ait bagi penghuni sekitarnya. Oleh karena itu, kemudian muncul sebuah pepatah kuno terkenal: "Orang yang minum dari Lilau tidak akan pernah melupakan Macao", pepatah ini mencerminkan keterikatan mendalam terhadap Lilau. Di daerah ini masih terlihat bangunan rumah bergaya arsitektur Portugis tradisional, sehingga pesona Lilau masa lalu masih terasa kental.

Lilau Square (Sumber: tripadvisor.com)
Lilau Square (Sumber: tripadvisor.com)
Rumah Mandarin

Durasi: 5-10 menit

Rumah Mandarin merupakan kompleks perumahan bersejarah di So Loureno yang dibangun pada tahun 1869 (pada tahun ke-8 pemerintahan Kaisar Tongzhi) oleh ayah Zheng Guanyin Zheng Wenrui. Rumah ini memiliki luas area 4000m2 yang kemudian dinobatkan sebagai rumah kelaurga terbesar di Macao. 

Bangunan rumah ini sangat unik dan memiliki nilai sejarah yang tinggi karena merupakan perpaduan dari arsitektur gaya Kanton dan gaya Barat. Pada tahun 1950 dan 1960-an, rumah mandarin disewakan bagi masyarakat umum dan ada lebih dari 300 penyewa yang tinggal di kompleks tersebut.

Rumah Mandarin (Sumber: travelfoodiemy.blogspot.co.id)
Rumah Mandarin (Sumber: travelfoodiemy.blogspot.co.id)
Keadaan dalam kompleks Rumah Mandarin (Sumber: flickr.com)
Keadaan dalam kompleks Rumah Mandarin (Sumber: flickr.com)
Moorish Barracks

Durasi: 5-10 menit

Barak Moorish dibangun pada bulan Agustus tahun 1874 yang dirancang oleh arsitek Italia. Bangunan ini memiliki stuktur utama dari batu bata bergaya neo-klasik di lereng Bukit Barra. Bangunan yang memiliki gaya arsitektur Mughal ini digunakan untuk menampung resimen dari Goa, Portugis India. Pada tahun 1905, bangunan ini diubah menjadi markas besar Macao Port Authority. Saat ini menjadi markas Biro Kelautan dan Air.

Moorish Barracks (Sumber: www.wh.mo)
Moorish Barracks (Sumber: www.wh.mo)
Kuil A-Ma

Durasi: 5-10 menit

Kuil ini merupakan salah satu saksi sejarah penting dari lahirnya nama Macao. Nama Macao diperkirakan berasal dari nama candi. Pertama saat pelaut Portugis mendarat di pantai luar kuil dan menanyakan nama tempat tersebut, penduduk lokal menyebutnya dengan Maa-gok atau A-maa-gok (artinya "paviliun sang ibu"). Pelaut Portugis kemudian menamainya dengan semenanjung "Macao".

Kuil A-Ma (Sumber: panoramio.com)
Kuil A-Ma (Sumber: panoramio.com)
Museum Maritim

Durasi: 5-10 menit

Museum maritim dibangun pada tahun 1986 dan dibuka pertama untuk umum pada tahun 1987. Mulanya Lieutenant Colonel Admiral Sohn Sze-li dari Departemen Maritim ingin membangun museum maritim dan memilih tempatnya di depan Kuil A-Ma. Museum maritim terbagi menjadi 4 exhibition hall yaitu: legenda maritim, sejarah maritim, teknologi maritim, dan akuarium.

Museum ini mengupas dan memperlihatkan bagaimana peran laut pada kehidupan di Macao, mulai dari tradisi dan gaya hidup nelayan di Macao dan China Selatan, 14 kapal tradisional Portugis, sejarah kelautan China dan Portugal, kecanggihan navigasi teknologi maritim Macao dan akuarium.

Museum Maritim (Sumber: macaubusiness.com)
Museum Maritim (Sumber: macaubusiness.com)
Nikmatnya Kuliner khas Macao

Kuliner di Macao banyak dipengaruhi oleh sentuhan China dan Portugis. Selama abad ke-16 dan ke-17 jalur perdagangan rempah-rempah dari Maluku masuk ke Macao. Perkawinan masyarakat China dengan Portugis juga menghasilkan perpaduan resep masakan yang unik. Rempah-rempah yang digunakan paling banyak yaitu kayu manis dan cengkeh. Berikut beberapa kuliner khas Macao yang merupakan perpaduan resep China dan sentuhan Portugis:

Portuguese egg tart (Sumber: easyportugueserecipes.com)
Portuguese egg tart (Sumber: easyportugueserecipes.com)
Galinha Africana (Ayam Afrika) (Sumber: ruchikrandhap.com)
Galinha Africana (Ayam Afrika) (Sumber: ruchikrandhap.com)
Udang Chilli Macao (Sumber: macaunews.mo)
Udang Chilli Macao (Sumber: macaunews.mo)
Nah, setelah menelaah daftar lokasi wisata Walking Tour Macao rasanya lupa ya kalau sedang berada di Asia. Pengaruh budaya Portugis kental banget di Macao, bangunan gaya Eropa dan bahkan kulinernya pun berpadu antara cita rasa Timur dan Barat. Hmmm...enak banget deh! Oya, perjalanan Walking Tour Macao ini diperkirakan hanya memakan waktu 45 menit saja loh, bayangkan berapa banyak foto-foto keren seakan di Eropa yang bisa kamu unggah ke Instagram, Twitter, Facebook dan medsos lainnya. Keren banget kan Asia rasa Eropa. 

Satu lagi bonusnya, kamu bisa berkeliling kota Macao gratis dengan fasilitas shuttle bus dari hotel tempatmu menginap, jadi bisa menjangkau daerah wisata Macao lainnya. Ayo tunggu apalagi, segera rencanakan liburanmu ke Macao. Ajak ayah, ibu, kakak, adik, sahabat, kekasih, pasangan hidupmu ke Wonderful Macao ^0^

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun