Mohon tunggu...
Linda Erlina
Linda Erlina Mohon Tunggu... Dosen - Blogger and Academician

Seorang yang suka menonton film apa saja apalagi yang antimainstrim.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Aku, Kamu, dan Kita dalam 5 Tahun Catatan Kompasianaku

21 November 2017   22:09 Diperbarui: 21 November 2017   22:18 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasiana sedari awal begitu istimewa bagi saya. Ingatan ini meluncur menyusuri dimensi ruang dan waktu ke waktu 5 tahun silam, tepat 2 hari sebelum usia biologis ini mencapai angka 21. Saya dapat mengingat dengan jelas bagaimana malam itu, saya membuat akun Kompasiana dan menuliskan artikel saya yang pertama. 

Sederhana, motivasinya adalah ikutblog competition mengenai kebanggaan akan Bahasa Indonesia. Setelah berkutat 2 jam di depan komputer akhirnya artikel dengan judul "Aku Bangga menggunakan Bahasa Indonesia" tayang juga.

Perjalanan 5 tahun bersama Kompasiana mempunyai arti bagi hidupku. Tidak hanya dari segi dunia tulis menulis saja. Pada tahun 2014 pertama kalinya saya mengikuti Kompasianival dengan sahabat saya sedari bangku SMA, Suci Marina. Kami mengikuti sesi diskusi Pak Ahok, Pak Ganjar Pranowo dan Pak Ridwan Kamil, semangat kami membara melihat para tokoh bangsa ini sibuk untuk memikirkan cara memajukan daerah yang dipimpinnya masing-masing. 

Kami merasa tertampar, ketika seusia kami seharusnyan melakukan sesuatu untuk negeri ini. Tahun 2015, kami juga mengikuti Kompasianival yang dilaksanakan di Mall Kota Kasablanka, dan beruntungnya Suci mendapatkan kesempatan untuk ikut berkunjung ke Larantuka, Flores, NTT selama 1 minggu GRATIS karena ia berhasil menjawab pertanyaan dari narasumber talkshow, pak Rizal Ramli yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. Semenjak itu, hubungan saya dengan Kompasiana lebih dekat, terutama di tahun 2016.

Sebelum acara mulai baiknya Saya dan Suci selfie dulu (Kompasianival 2016) (Dok.Pri)
Sebelum acara mulai baiknya Saya dan Suci selfie dulu (Kompasianival 2016) (Dok.Pri)
Jatuh hati pada Kompasiana

Saya merasa Kompasiana menjadi salah satu titik balik yang mewarnai kehidupan saya. Tahun 2016, saya dipertemukan dengan orang-orang asing yang kini menjelma menjadi sahabat saya. Pertemuan kami juga sangat unik, melalui acara Kompasiana nangkring bersama FWD di hotel Artotel Jakarta. 

Saat itu saya dikenal sebagai orang yang paling miskin dalam sebuah permainan Game Praxis (sejenis monopoli) karena jumlah uang saya di akhir permainan sangat sedikit hanya 13 ribuan sedangkan yang lain bisa mencapai puluhan ribu. Waktu itu saya ingat betul sepanjang permainan saya di posisi PHK, dan gagal dapat kesempatan mendapatkan gaji atau bonus akhir tahun. Menariknya di akhir acara, orang terkaya dan termiskin dipanggil maju ke depan, malu banget ini sebenernya, hiks. 

Namun ternyata kami berdua sama-sama mendapatkan hadiah dari Kompasiana, sebuah speaker yang sampai saat ini masih saya gunakan. Sebuah komentar dari meja kelompok saya yang masih saya ingat sampai kini: "walaupun dalam dunia praxis paling miskin, ternyata di dunia nyata kamu malah beruntung ya, hehehe." Padahal saya malu banget saat itu, tapi jadi terhibur mendengarnya. Acara ditutup dengan makan malam bersama, disinilah kisah 4 sahabat dimulai. 

Ketiga orang ajaib itu tak lain dan tak bukan adalah Noval Kurniadi (Valka), kak Sam Nugroho dan kak Achmad Humaidy. Sebenarnya saya dan Valka sudah berteman duluan beberapa bulan karena kami satu penempatan saat mengikuti Gerakan Banten Mengajar. Kak Sam Nugroho dan Valka juga sebelumnya sudah berteman lebih dari setahun saat mereka sama-sama di Rumah Angklung. 

Kak Achmad Humaidy dan saya ternyata memiliki kesamaan, kami sama-sama menulis artikel pertama kami di Kompasiana dengan tema Bangga berbahasa Indonesia. Semenjak itu kami (4 sahabat) hampir selalu ikut semua kegiatan yang diselenggarakan oleh Kompasiana bersama-sama, misalnya nobar Komik Kompasiana, Kompasiana nangkring, Kompasiana visit, Kompasiana coverage, Kompasiana blog competition dan masih banyak lainnya.

Foto selfie pertama kami setelah acara Kompasiana Nangkring 2016 (Dok.Pri) (Ki-ka: Saya, Valka, Ka Sam, Ka Maidy)
Foto selfie pertama kami setelah acara Kompasiana Nangkring 2016 (Dok.Pri) (Ki-ka: Saya, Valka, Ka Sam, Ka Maidy)
Perjuangan Flash Blogging Kompasiana

Kompasiana nangkring merupakan ajang kopdar dengan banyak warga kompasiana yang paling sering kami ikuti, terkadang ada kompetisi flash blogging selama acara. Kompetisi ini kadang menyulitkan kami, karena belum tentu kami semua membawa laptop. Oleh karena itu, Kami mengakalinya dengan kerja sama tim dengan sistem laptop bergantian. 

Siapapun diantara kami yang membawa laptop wajib menyelesaikan tulisan terlebih dahulu, karena harus memberikan kesempatan bagi yang lain untuk merapikan draft yang telah ditulis di HP untuk dimasukan ke template draft kompasiana. 

Jadilah kami saling bergantian menggunakan laptop. Walaupun berbagi laptop, kompetisi tetaplah kompetisi, kami tidak saling menyontek loh, hehehe. Kami menyukai flash blogging, di saat deadline jam posting mendekat, jari-jari sibuk mengetik, kadang buntu juga mau nulis apa dan belum lagi kalau ada masalah internet. Wah, pokoknya campur-campur deh antara panik, cemas, tapi semangat juga. Seru banget deh!

Diantara kami yang habis menang Flash Blogging loh (Kompasiana Nangkring bersama OJK Syariah 2017) (Dok.Pri)
Diantara kami yang habis menang Flash Blogging loh (Kompasiana Nangkring bersama OJK Syariah 2017) (Dok.Pri)
Kenangan tak terlupakan Nonton bareng Komik Kompasiana

Dulu saya hanya tahu kalau mau nonton di bioskop ya beli tiket. Nah, pas banget ketemu dengan Komik Kompasiana yang dikelola oleh Mas Agung Han, Mba Dewi Puspa dan ada juga Babeh Helmi. Terima kasih banyak ya, Saya bisa mendapatkan kesempatan nonton gratis karena Komik Kompasiana. 

Event Nobar Komik pertama saya adalah film "One Day", di sana saya bisa bertemu, berfoto dan dapat tanda tangan aktor Thailand kesukaan saya (Chantavit Dhanasevi) yang sebelumnya main di film ATM. Setiapeventnobar komik menjadi cerita tak terlupakan dan sangat menyenangkan buat saya. 

Sebuah rutinitas setelah nonton film adalah kami wajib membuat artikel review film, maka dari itu setelah menonton kami pasti diskusi mengenai alur cerita film, penokohan, hal-hal apa saja yang ganjil, rating film versi kami, dan masih banyak lagi. 

Beberapa nobar film lain yang menjadi favorit saya yaitu: In This Corner of The World (Jepang), Bad Genius (Thailand), Filosofi Kopi 2 (Indonesia) dan Miss Granny (Korea). Dari semua event Kompasiana, nobar ini menempati urutan pertama bagi saya. Juara banget pokoknya.

Senangnya bisa foto bareng Chantavit, hohoho. (Dok.Pri)
Senangnya bisa foto bareng Chantavit, hohoho. (Dok.Pri)
Asiknya belajar "on the spot" sambil jalan-jalan di Kompasiana Visit

Belajar itu paling bosen kalau hanya baca buku sama baca jurnal. Saya suka banget dengan konsep Kompasiana visit. Kala itu saya ikut kompasiana visit Palyja bersama dengan Valka dan kompasianer lain. Kami mendapatkan pengalaman unik mengunjungi Instalasi Pengolahan Air (IPA) 1 PALYJA Pejompongan dan IPA Taman Kota. 

Berkat Kompasiana Visit Palyja, akhirnya saya tahu juga bagaimana caranya Jakarta mengelola air sungai menjadi air bersih yang kita gunakan sehari-hari. Tulisan tentang pertualangan saya di negeri pengelolaan air Jakarta ini bisa dibaca di sini ya.

Asik banget ikutan Kompasiana Visit Palyja (Dok.Pri)
Asik banget ikutan Kompasiana Visit Palyja (Dok.Pri)
Kompasiana sebagai catatan kehidupanku

Selain ikut event, saya juga menulis artikel dengan beragam topik mulai dari kesehatan, gaya hidup, wisata dan kuliner. Bagi saya menulis di Kompasiana itu menyenangkan dan rata-rata ditulis berdasarkan pengalaman pribadi. Ada perasaan lega dan ada sensasi unik ketika setelah berhasil menayangkan tulisan di Kompasiana. Cemas sekaligus antusias mengecek berapa orang ya yang telah membaca artikelku? Jujur saja saya juga memiliki akun blog pribadi selain kompasiana. 

Namun ada hal yang berbeda, ketika saya merasa interaksi di Kompasiana jauh lebih "hidup". Adanya interaksi antar penulis, adanya update artikel dari berbagai rubrik dan saya merasa tertantang apakah artikel saya dapat menembus headline ya. Beberapa kali saya tidak memperhatikan aturan penulisan, sehingga kena peringatan dari pihak editor Kompasiana. Inilah yang membedakan dengan blog pribadi, di sini tulisan yang ditayangkan akan melalui proses review terlebih dahulu. 

Hal ini tentu bagus untuk menjaga agar artikel yang tayang tidak "nyeleneh", bukan "hoax" atau hasil plagiarisme dan tetap mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar. Saampai saat ini, telah ada 25 artikel yang telah saya tulis dengan jumlah artikel pilihan 11 artikel dan 1 artikel menjadi headline. 

Saya bahagia sekali saat mengetahui bahwa artikel saya dengan judul "Jelajah Cikini-Menteng: Napak Tilas Warisan Masa Kolonial" menjadi artikel utama. Artikel saya dengan judul "Bakcang, Ketupat ala Tionghoa" menjadi salah satu referensi dalam kumpulan kuliner pilihan Kompasiana di bulan Puasa. Seneng banget deh!

Ini dia artikel headline pertamaku, senangnyaa...(Dok.Pri)
Ini dia artikel headline pertamaku, senangnyaa...(Dok.Pri)
Kesan dan Harapan untuk Kompasiana untuk masa mendatang

Lima tahun bersama Kompasiana membuat saya merenung, masih banyak yang saya ingin tuliskan dan berbagi melalui platform ini. Saya bersyukur bisa dipertemukan dengan sahabat dan teman-teman Kompasianer yang menjadikan hidup saya berwarna. Kompasiana bagi saya merupakan keluarga besar, saya tentu memiliki harapan agar kedepannya Kompasiana dapat menambah rubrik yang lebih beragam, dengan kemudahan untuk mencari tulisan berdasarkan nama penulis, dan kemudahan akses via mobile.

Selamat ulang tahun Kompasiana yang ke-9. Semoga dengan bertambahnya umur, Kompasiana dapat terus membenahi diri, berinovasi dan selalu menjadi sarana berbagi informasi dan wawasan bagi aku, kamu dan kita semua. Amin!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun