Karya ilmiah adalah salah satu alat yang sangat penting dalam menunjang perkembangan karir seseorang, baik di dunia akademik, profesional, maupun industri. Karya ilmiah dapat membantu seseorang membangun kredibilitas, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, serta menunjukkan kompetensi di bidang yang digeluti.
- Karakteristik karya ilmiah
Karakteristik Karya Ilmiah mengacu pada ciri-ciri atau sifat-sifat khusus yang harus dimiliki oleh sebuah karya ilmiah agar memenuhi standar akademik dan ilmiah. Berikut adalah penjelasan tentang karakteristik karya ilmiah:
- Objektivitas
    Karya ilmiah harus bebas dari bias atau pengaruh subjektif penulis. Semua argumen dan kesimpulan dalam karya ilmiah harus didasarkan pada fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, karya ilmiah harus berlandaskan pada penelitian yang objektif, tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau prasangka.
- Â Sistematis
Karya ilmiah disusun dengan cara yang terstruktur dan terorganisir dengan baik. Biasanya, karya ilmiah mengikuti format atau sistematika tertentu, seperti:
- Pendahuluan: Menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian.
- Tinjauan Pustaka: Mengulas penelitian-penelitian terdahulu yang relevan.
- Metodologi Penelitian: Menjelaskan cara dan metode yang digunakan dalam penelitian.
- Hasil dan Pembahasan: Menyajikan hasil penelitian dan analisis terhadap data yang diperoleh.
- Kesimpulan: Menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan memberikan saran jika diperlukan.
Struktur ini memastikan bahwa pembaca dapat mengikuti alur pemikiran penulis dengan jelas dan logis.
- Konsep berfikir ilmiah
     Critical thinking (Berpikir Kritis) adalah kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan informasi dengan cara yang rasional dan objektif. Ini adalah proses berpikir yang melibatkan penyelidikan mendalam, penilaian terhadap bukti, dan pertimbangan berbagai perspektif untuk mencapai keputusan atau kesimpulan yang terbaik.
     Berpikir kritis bukan hanya tentang mencari jawaban yang benar, tetapi juga tentang memahami alasan di balik jawaban tersebut dan mengevaluasi bukti yang ada, dan berfikir ilmiah adalah suatu proses berpikir yang sistematis, logis, dan objektif, yang digunakan untuk memahami fenomena alam atau sosial melalui penelitian dan eksperimen. Berfikir ilmiah mengutamakan bukti empiris, pengujian hipotesis, dan penyusunan kesimpulan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
Fakta : Teori Korespondensi
     Adalah teori dalam epistemologi (ilmu pengetahuan tentang pengetahuan) yang mengaitkan kebenaran dengan hubungan antara pernyataan atau proposisi dan kenyataan atau fakta di dunia nyata. Dalam teori ini, suatu pernyataan atau klaim dianggap benar jika ia sesuai dengan atau berkorespondensi dengan kenyataan atau fakta yang ada.
Masalah : Logika
     Merujuk pada situasi atau persoalan yang berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip logika dalam menyelesaikan suatu argumen atau proposisi. Logika adalah cabang filsafat yang mempelajari aturan dan struktur berpikir yang sahih, yang digunakan untuk menilai kebenaran atau validitas suatu argumen. Dalam berbagai konteks, masalah logika sering muncul ketika kita dihadapkan dengan cara berpikir yang tidak konsisten atau ketika kesimpulan yang diambil tidak sesuai dengan premis yang ada.
Solusi : Pragmatis
     Merujuk pada pendekatan yang lebih menekankan pada hasil atau efek praktis daripada teori atau prinsip ideal yang mungkin sulit dicapai. Dalam konteks ini, pragmatisme adalah filosofi yang berfokus pada solusi yang efektif dan berorientasi pada hasil yang dapat diterapkan dalam situasi nyata, sering kali dengan mempertimbangkan kenyataan dan keterbatasan yang ada. Pendekatan pragmatis tidak selalu mencari solusi yang sempurna, tetapi solusi yang dapat bekerja dalam kondisi yang ada untuk menyelesaikan masalah secara praktis.
Cara menganalisis masalah atau peristiwa bisa pakai 5W 1H Â Â
  Â
Setiap manusia pasti diberikan akal berbeda-beda oleh Allah SWT Â
-Browsing                Â
-Berdiskusi
-Membaca
-Mengamati
-Observasi
-Konsultan
Pola pikir ilmiah
-Induktif pengambilan ide pengamatan dari data spesifik dan khusus kemudian menuju kesimpulan bersifat umum
-Deduktif pengembangan pola piker ide dan kesimpulan umum menjadi sesuatu yang bersifat khusus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H