Syaikh Sa'ad bin Nashir As Syatsri berkata:
Salah seorang diantara kita pasti ada yang ingin mencapai derajat tinggi di surga. Maka jalan yang harus ditempuh adalah menjemput hidayah. Dan untuk menggapai hidayah, diperlukan perbaikan hati.
Diantara kita juga pasti ada yang ingin menjadi seorang yang berpengaruh positif dilingkungan sekitarnya. Ia ingin memberi pengaruh positif kepada anak anaknya, kepada saudara saudaranya, kepada tetangganya. Begitu juga seorang suami kepada istrinya. Dari mana kita harus memulai itu semua? Kita harus mulai dari hati, karena pintu hidayah dan pintu kebaikan adalah hati.
Oleh karenanya Nabi SAW bersabda:
"Ketahuilah bahwasanya di dalam jasad ini ada segumpal daging. Apabila ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya. Apabila ia rusak, maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah itu adalah hati." (HR. Muslim No. 1599)
Oleh karenanya Nabi SAW sering berdoa, "Wahai dzat yang membolak-balikkan hati, kokohkanlah hatiku dalam agamamu." (HR. Tirmidzi No. 3522)
"Ya Allah, Dzat yang maha membolak-balikkan hati, kokohkanlah hatiku diatas agamamu." (HR. Bukhari dalam Al Adab Al Mufrod No. 683)
Qolbu (hati) dinamakan dengan nama ini, karena ia mudah berbolak balik. Oleh karenanya kita butuh untuk mengokohkannya. Karena ia adalah tempat awal hidayah masuk.
Orang-orang yang tinggi ilmunya, apa doa mereka?
Doa mereka, "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami pada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisiMu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi." (QS Ali Imran : 8)
Jika anda ingin memperbaiki urusan dunia dan akhirat manusia, maka harus dimulai dari hati. Tidakkah kalian mendengar firman Allah?