Mohon tunggu...
Linda AnggitaLeony
Linda AnggitaLeony Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Let it flow

Selanjutnya

Tutup

Nature

Terapkan Konsep 5S dan Zero Waste, Mahasiswa KKN UNDIP Sulap Sampah Plastik Menjadi Kursi Ecobrick

12 Agustus 2020   18:26 Diperbarui: 12 Agustus 2020   18:23 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pati, Kauman -- Tim KKN Periode II KKN Universitas Diponegoro, dengan bimbingan Bapak Muhyidin, S.Ag, M.Ag, MH Melaksanakan kegiatan "Terapkan Konsep 5S (Seiri,Seiton,Seiso,Seiketsu, Shitsuke) dan Konsep Zero Waste untuk mengolah Limbah Plastik". Rabu (05/08/2020), kegiatan dilaksanakan melalui sosialisasi door to door ke rumah warga RT 03 RW 03  Desa Kauman.

 "Pada masa pandemi  Covid-19 peningkatan sampah plastik dan jarangnya pengambilan sampah di Desa Kauman membuat penerapan gaya hidup zero waste menjadi semakin penting," terang Linda Anggita Leony, Mahasiswa KKN UNDIP di Desa Kauman, Rabu (05/8).

Belum banyaknya warga yang menengetahui konsep konsep  5S (Seiri,Seiton,Seiso,Seiketsu,Shitsuke) dan zero waste juga menjadi pemicu masih banyaknya sampah plastik yang ada di lingkungan Desa Kauman. Kegiatan sosialisasi konsep  5S (Seiri,Seiton,Seiso,Seiketsu,Shitsuke) diselingi dengan sosialisasi konsep zero waste serta pendampingan pengolahan sampah plastik menjadi ecobricks.

"Saya belum pernah dengar apa itu 5S, kalau zero waste saya sering dengar tapi tidak tau itu apa. Menurut saya ini menarik karena saya baru tau kalau ternyata dibuat kursi seperti itu juga bagus, bisa buat duduk anak saya." Terang Lia, Warga Desa Kauman, Rabu (05/8)

Sebelum sampah plastik diolah, diadakan kegiatan pengumpulan sampah plastik dengan cara door to door dari warga sekitar. Pengolahan sampah plastik dimulai dari pembuatan ecobrick dari botol bekas yang kemudian diisi dengan sampah plastik yang telah dipotong-potong. Botol-botol yag telah dijadikan ecobrick kemudian disusun dan direkatkan menjadi sebuah kursi.

"Harapanya kegiatan seperti ini dan budaya mengurangi sampah plastik dapat dilakukan secara berkelanjutan dan diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari," terang Linda Anggita Leony, Mahasiswa KKN UNDIP di Desa Kauman, Rabu (05/8).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun