Salah satu bentuk kecintaan dengan dunia literasi yaitu dengan ikut bergabung bersama komunitas Kompasianer Lombok, dan KOLOM History Trip ini menjadi event offline pertamaku semenjak pertama gabung.
Agenda ini membuatku begitu excited dari awal, karena sebagai pendatang, tentu bahagia bisa mengeksplore dan mengulik sisi sejarah dua tempat wisata yang ikonik di Lombok Timur bersama teman-teman penulis lain
Memulai history trip seru ke taman tugu dan pantai labuhan haji
Setelah mendapat briefing singkat, semua peserta dan penyelenggara menuju ke lokasi pertama yaitu taman TUGU selong. Nah kebetulan sekali taman tugu ini berlokasi hanya 2 kilometer dari rumah, meskipun begitu, tetap saja aku belum pernah mencari tau sejarah dari taman tugu tersebut. Beberapa kali sebelumnya ke sana hanya untuk mengajak anak-anak bermain.
Begitu mendarat, ternyata suasana sudah sangat ramai pengunjung. Mungkin karena weekend dan kebetulan sedang ada acara salah satu partai politik.
Syukurnya aku berhasil mendapat spot nongkrong yang asyik, cukup teduh beralaskan tikar dan menikmati es kelapa muda dari pedagang kaki lima sebelah.
Duduk sembari memperhatikan sudut-sudut yang sekiranya mengandung nilai sejarah
Taman tugu ini bersebelahan dengan masjid Agung Al mujahidin Selong yang juga cukup terkenal karna bangunannya yang megah, menurut channel yutube destinasi Lombok, masjid ini pertama kali berdiri pada tahun 1957 dan memiliki sejarah nama sebagai bentuk penghormatan kepada pejuang kemerdekaan yang gugur melawan penjajah Belanda si sebuah rumah yang tepat berada di sebuah masjid, itulah mengapa diberi nama masjid Agung Al Mujahidin.
Sementara untuk sejarah taman tugu sendiri, menurut laman wikipedia bahwa dulunya taman ini memiliki tugu yang berada tepat di tengah-tengah taman dan dinamakan tugu pancasila karena pada masing-masing sisinya terdapat simbol tiap-tiap pancasila.
Setelah selesai berexplore dan berfoto di taman tugu, peserta mulai berpindah ke lokasi selanjutnya yaitu ke pantai labuhan haji.
Tiba di lokasi kedua ini sekitar jam 12 lebih di siang hari, kebayang kaan seterik apa suasana pantai begitu kami sampai. Akhirnya kami memilih satu berugak, dekat dengan parkiran namun masih bisa melihat bibir pantai
Dari tempat kami duduk, juga masih bisa melihat ke arah pelabuhan yang konon dulu dijadikan sebagai pelabuhan untuk mengangkut jamaah haji yang akan berangkat ke Mekkah dengan kapal khusus.
Kapal-kapal pengangkut jamaah haji asal Lombok biasanya adalah kapal yang berlayar dari Maluku dan Sulawesi. Kapal itu akan singgah di Labuhan haji untuk mengangkut jamaah haji asal Lombok yang kemudian dibawa ke pulau Jawa, dan ke Mekah melalui jalur Samudera Hindia ke laut merah.
Wah melalui event ini, aku jadi tahu sejarah dibalik nama pantai labuhan haji, sebelumnya tidak pernah terpikir tentang asal dari nama tersebut dan mendatangi pantainya hanya untuk menikmati sunshine ataupun sunrise bersama keluarga.
Kini pantai Labuhan haji jadi salah satu objek wisata andalan di Lombok Timur, namun masih butuh penataan lebih lanjut karna banyak sampah yang terlihat
Terimakasih temen-temen KOLOM atas terselenggaranya history trip ini, semoga perjalanan dan pengalaman kita tersampaikan melalui tulisan yang bermanfaat.Â
Can't wait to another story
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H