Bermain dapat memotivasi anak untuk mengetahui segala sesuatu secara lebih mendalam melalui eksperimen sederhana. Pada saat  bermain, anak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan segala sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan.Â
Melalui  bermain, anak sebenarnya sedang mempraktekkan keterampilan yang di milikinya secara langsung, karena dengan praktek anak akan mendapatkan pengalaman unik yang dapat membangun pengetahuannya. Anak mendapatkan kepuasan dalam bermain karena secara tidak langsung anak mengembangkan dirinya sendiri.Â
Anak yang kreatif dapat terlihat dari perilaku yang dilakukannya, yaitu selalu aktif dalam segala kegiatan, tidak pernah diam, dan selalu ingin bergerak karena rasa ingin tahunya terhadap sesuatu yang baru di lihatnya, selalu bertanya tentang hal yang baru saja di lihatnya, memiliki kekhasan tersendiri dalam hal bakat, minat, gaya belajar, dan yang lainnya, suka dengan hal-hal yang menantang keingintahuannya, lebih mengutamakan diri sendiri, dan memiliki konsentrasi yang sangat pendek atau cepat merasa bosan.Â
Fungsi bermain bagi anak usia dini dapat dijadikan sebagai modal yang jika dilaksanakan dengan tepat, baik dilengkapi dengan alat maupun tanpa alat, akan sangat membantu mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak, baik perkembangan sosial, emosional, kognitif, dan afektif pada umumnya, serta dapat mengembangkan daya kreativitas anak. Kenyataan sekarang, sering dijumpai bahwa kreativitas anak terhambat oleh keterbatasan lingkungan bermain anak, kurangnya kebebasan anak untuk bermain, dan kurangnya sarana bermain bagi anak, terlebih lagi ada sebagian orang tua yang melarang anaknya bermain dengan teman sebayanya di luar.Â
Di jaman modern ini banyak anak-anak yang merasa tertekan mengikuti kegiatan sekolah, karena pembelajaran anak usia dini dan di Taman anak-kanak banyak yang terstruktur dan formal, sehingga celah bagi anak untuk bermain sambil belajar semakin sempit, padahal kegiatan bermain bebas sering merupakan kunci untuk mengembangkan bakat kreatif yang dimiliki setiap anak dan mengembangkan kreativitas anak. Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat rentan dengan pertumbuhan baik fisik maupun mental khususnya anak usia 3-5 tahun. Sebagian besar anak sering kali tidak sabar menungggu masa-masa pengakuan dari lingkungan sekitarnya terutama orang tua dan teman sebayanya bahwa anak-anak bukan bayi yang penuh dengan ketergantungan melainkan ingin dianggap seperti orang dewasa umumnya. Bermain merupakan awal dari perkembangan kreativitas, karena dalam kegiatan yang menyenangkan, anak dapat mengungkapkan imajinasinya dengan bebas, oleh karena itu kegiatan bermain dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan kreativitas anak. Untuk melatih kemampuan otak kanan, caranya adalah dengan mengajak anak-anak  bernyanyi,  berpuisi, menggambar,  dan  berbagai  macam kegiatan kreatif lainnya, agar kemampuan otak  kanan dapat bekerja lebih  optimal.  Pada umumnya di sekolah anak-anak akan lebih cenderung menggunakan otak  kiri, dan  bila kemampuan otak kanan dan kiri bisa bekerja dengan baik dan seimbang,  maka anak-anak  tidak hanya akan berpeluang mendapatkan prestasi  di bidang akademis saja,  melainkan bisa meraih prestasi-prestasi  di bidang yang  lain, misalnya kesenian. Untuk memudahkan anak-anak dalam belajar butuh pembelajaran yang efektif dan disertai dengan permainan yang menarik untuk anak-anak.
semoga bermanfaat dan terima kasih sudah membaca artikel ini dikutip dari p4tktkplb-kemdikbud-go-id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H