Mohon tunggu...
Linda AfiyaSafitri
Linda AfiyaSafitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sibuk

Awali Kebaikan Dengan Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kenali Perkembangan Sistem Saraf Manusia pada Tahun Pertama Kelahiran

11 April 2021   21:16 Diperbarui: 11 April 2021   21:25 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Masih seputar tentang otak tetapi kali ini kita akan membahasa tentang tahapan perkembangan sistem saraf bayi yang baru lahir atau tahun pertama bayi itu dilahirkan.

Sistem saraf terbagi menjadi 2 bagian yaitu saraf pusat dan saraf tepi, mereka saling terhubung satu sama lain tetapi mereka tidak disatukan tempatnya. Ibaratkan mereka hanya bertetangga yang saling tolong menolong antar sesama tetapi tidak hisa menjadi satu keluarga yang utuh. 

Sistem saraf pada janin kemarin kita sudah membahasnya ada tahapan Trimester I, Trimester II, dan Trimester III yang dimana mereka setiap minggunya memiliki keunikan masing-masing mereka memiliki tanda-tanda tersendiri entah itu dari minggu pertama yaitu mereka bergerak tetapi kondisinya mereka masih sangat kecil jadi ibunya tidak bisa merasakan dan pada minggu selanjutnya atau masa-masanya bayi akan keluar mereka akan merasakan bayi menendang-nendang dengan kencang dalam perutnya. 

Dalam kondisi tersebut ibu akan merasa bahagia karena bisa merasakan kehadiran anaknya dalam perut ibu tersebut. Tahap perkembangan sistem saraf manusia pada awal tahun kelahiran berhubungan langsung dengan tahap perkembangan otak janin dalam kandungan.

1. Tahap Perkembangan Sistem Saraf Manusia Pada Tahun Pertama Kelahiran
Otak bayi yang baru lahir bisa mencapai 60% dari ukuran otak yang sudah dewasa. Pada dasarnya otak adalah organ yang paling berat dari pada organ-organ yang lainya dalam tubuh manusia. Otak bayi akan lebih besar lagi seiring berjalanya waktu, akan membesar tiga kali lipat dalam tiga bulan pertama sejak bayi itu lahir.

Pada area otak bayi ini memiliki satu-satunya mielin yaitu zat berlemak yang mengisolasi akson otak untuk membantu sinyal bergerak lebih cepat lagi, zat mielin ini berada di dekat sumsum tulang belakang yang nantinya besar berada dalam bagian dari sistem saraf tepi. 

Dalam area otak bayi ini mielin bertanggung jawab atas fungsi-fungsi dasar manusia seperti, makan, mengendalikan detak jantung, dan bernapas. Area ini juga yang menggerakkan nafsu bayi agar ingin makan atau detak jantung dan bernapas mereka saling tolong menolong dan bekerja sama satu sama lain dengan organ yang lainnya.

2. Tahap Perkembangan Sistem Saraf Manusia Pada Usia Anak Menginjak 3 tahun
Anak yang sudah bertumbuh ini otaknya akan menjadi lebih besar dari saat mereka masih bayi yang baru lahir, otaknya akan mencapai 80% dari ukuran orang dewasa dalam hal volume dan sel-sel otak. 

Bayi yang sudah menginjak usia 3 tahun sudah bisa melakukan apapun yang mereka inginkan mereka akan bisa menggerakka tangannya sendiri dibantu dengan otaknya yang bekerja untuk menggerakkan tangan tersebut. 

Makan adalah hal yang paling penting dalam setiap manusia, bayi yang sudah berusia 3 tahun akan bisa makan sendiri hanya saja kita sebagai orang tua masih khawatir akan terjadi apa-apa jika anak tersebut makan sendiri padahal itu akan melatih anak agar cepat menggerakkan seluruh tubuhnya atas kemauanya sendiri.

Pada tahap ini bayi anak memiliki sinapsis (titik temu antara terminal akson dengan neuron lain) 200% lebih banyak daripada orang dewasa. Seiring berjalanya waktu sinapsis bayi akan dipangkas perlahan-lahan oleh otak dan memengaruhi fungsi otak secara keseluruhan.

3. Tahap Perkembangan Sistem Saraf Manusia Pada Usia Anak Menjelang 5 Tahun
Pada usia ini anak mulai tumbuh kembang menggunakan otaknya, sebagian besar anak akan menggunakan otaknya ketika sudah mencapai usia ini, anak menjelang usia 5 tahun adalah masa paling penting untuk perkembangan otak anak. Kenapa bisa dibilang begitu ? Karena setiap kejadian apapun yang menimpa anak akan melekat pada memori anak dan jika saja itu kejadian yang buruk bagi anak bisa menimbulkan trauma pada anak.

Anak diusia ini banyak mengenal bagaimana dunia luar dan banyak menggunakan otaknya untuk berpikir pendidikan atau disekolahkan oleh kedia orang tuanya. Anak bisa saja menyembuhkan trauma yang terjadi itu dalam masa ini juga jadi kita harus bantu anak melalui trauma itu dengan tegar.

Trauma terjadi ketika kita mengalami sesuatu hal yang buruk terjadi dalam hidup kita dan kita akan sulit menghadapi trauma tersebut. Semoga ini bisa bermanfaat dan membantu kesusahan dalam setiap masalah anda.

Dikutip dari 1 2  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun