Pendahuluan
Ketidakmampuan jaringan untuk mengahasilkan sel darah merah untuk menjaga kadar Hb yang normal adalah suatu kondisi kadar hemoglobin (Hb) dalam tubuh berada di bawah tingkat normal. Tanda kehadiran anemia yang sering ditandai dengan kadar Hb yang kurang pada wanita adalah 11 gr/dl. Wanita dapat mengalami anemia selama masa kehamilan. Salah satu langkah untuk mencegah anemia pada ibu hamil adalah memberikan tablet yang mengandung zat besi.
Menurut WHO, masalah anemia pada ibu hamil Di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan. Pada tahun 2019, prevalensi anemia global adalah 29,9% (95% ketidakpastian interval (UI) 27,0%, 32,8%) pada wanita usia subur, setara dengan lebih dari setengah miliar wanita berusia 15-49 tahun. Prevalensinya adalah 29,6% (95% UI 26,6%, 32,5%) pada wanita usia subur tidak hamil, dan 36,5% (95% UI 34,0%, 39,1%) pada wanita hamil. Sejak tahun 2000, prevalensi global anemia pada wanita usia subur mengalami stagnasi, sedangkan prevalensi anemia pada wanita hamil mengalami sedikit penurunan. Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi masalah ini harus terus ditingkatkan. Pemberian suplemen tablet tambah darah oleh puskesmas untuk dikonsumsi secara rutin adalah salah satu upaya penurunan prevalensi anemia pada ibu hamil.
Anemia yang biasanya umum terjadi pada ibu hamil adalah anemia defisiensi besi. Zat besi pada masa kehamilan seorang ibu akan digunakan sebagai salah satu zat pembentuk plasenta dan sel darah merah. Pada masa kehamilan ibu terdapat peningkatan kebutuhan Fe pada ibu hamil yakni sebesar 200-300% atau dengan perkiraan berat besar 1040mg. Distribusu zat gizi terjadi melalui darah, di mana nutrisi dan oksigen disalurkan ke pasenta dan kemudian ke janin.
Faktor Penyebab Anemia pada Ibu Hamil
Rendahnya pengetahuan dan sikap penerapan dalam diri sendiri adalah salah satu faktor utama ibu hamil tidak mengonsumsi zat besi. Ibu hamil dengan pendidikan yang tinggi tetapi belum patuh akan konsumsi zat besi terkadang memiliki sikap yang belum bisa terbentuk dalam perilaku kesehatan terhadap diri sendiri atau adanya pengaruh perilaku lingkungan yang adanya kepercayaan adat istiadat atau budaya dipegang teguh oleh keluarga seperti mitos tentang tablet tambah darah memeberikan dampak atau pengaruh lain terhadap bayi yang tidak bagus. Ekonomi juga menjadi salah satu faktor ibu mengakibatkan kekurangan zat besi karena zat besi tidak hanya di dapat dari konsumsi tablet tambah darah tetapi juga didapat dari bahan makanan sayuran, buah-buahan dan lauk pauk yang memiliki zat besi tinggi dari hal ini maka adanya bahan makanan pendukung, atau konsumsi bahan pangan yang baik untuk ibu hamil sesuai dengan kebutuhan zat gizinya dengan prinsip isi piring ku. Menurut (Purwaningtyas & Prameswari (2017) pendapatan keluarga merupakan penyebab pola konsumsi masyarakat kurang baik, tidak semua masyarakat dapat mengkonsumsi lauk hewani dalam makanan. Memang sebenarnya zat besi tidak hanya didapat dari suplemin tapi bisa di dapat pada bahan makanan yang kaya akan zat besi meliputi daging merah, unggas, ikan, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau dan biji-bijan. Selalu mengupayakan untuk mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi. Jadi tidak hanya kekuranagn obat tablet penambah darah yang dapat menghambat kekurangan zat besi, makanan yang ibu hamil kensumsi menjadi pendukung utama.
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan seorang ibu hamil dapat kekurangan zat besi yaitu mual muntah, ketidak nyamanan pencernaan, pilihan diet yang tidak tepat, anemia defisiensi besi, dan pendarahan atau kompilaksi kehamilan. Pada ibu hamil trimester pertama mual dan muntah biasanya terjadi, dapat membuat mereka kesulitan untuk makan dengan baik, termasuk makan makanan yang mengandung zat besi. Â Anemia
Dampak Anemia pada Ibu Hamil
Dampak yang dapat terjadi jika ibu hamil kekurangan zat besi tidak hanya berdampak pada ibu hamilnya tapi juga berdampak pada yang dilahikannya. Anak yang dilahirkan dapat mengalami kekurangan zat besi atau tidak memiliki cadangan zat besi yang banyak untuk tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan dampak gangguan fungsi kognitif saat remaja dan dewasa.
Ibu hamil mengalami kekurangan zat besi pasti dapat berdampak langsung pada bayi karena pada ibu bayi saja sudah megalami anemia (ketidak cukupan konsumsi zat besi) maka ibu tidak dapat memberikan banyak zat besi pada masa bayi dalam kandungan dan akan berpengaruh saat berat badan lahir bayi dan perkembangan otak serta pertumbuhan bayi. Menurut Aprisia and Simbolon (2022) dalam hasil penelitiannya menyatakan konsumsi TTD selama kehamilan berhubungan dengan berat lahir bayi, ibu konsumsi TTD tidak sesuai rekomendasi berisiko melahirkan bayi BBLR setelah mengontrol faktor pendidikan dan sosial ekonomi keluarga. Menurut (Yulianti & Astari, 2020) kekurangan zat besi yang berat pada ibu hamil dapat mengakibatkan penurunan cadangan zat besi pada janin dan bayi yang dilahirkan, yang merupakan predisposisi untuk mengalami anemia defisiensi zat besi.
Dengan itu anemia pada bayi bisa menjadi peningkatan resiko berar badan lahir. Meningkatnya depresi pasca persalinan dan kematian ibu pasca persalinan merupakan resiko anemia pada ibu. Menurut Sitepu et al (2021) dalam penelitiannya Ibu hamil yang mengalami anemia mepunyai resiko yang tidak main-main, resiko yang dihadapi adalah kematian dalam masa kehamilan.
Solusi Anemia pada Ibu Hamil
Tablet tambah darah yang mengandung zat besi dan asam folat, memiliki peeran vital dalam kehamilan dengan efek positifnya pada berat bayi saat lahir. TTD membantu mencegah atau mengatasi anemia pada ibu hamil, yang dapat memepengaruhi berat bayi saat lahir. Selain itu, asalm folat dalam TTD mendukung pertumbuhan jaringan dan sistem saraf yang sehat pada janin, mengurangi resiko cacat tabung saraf. Konsumsi TTD juga dapat memengaruhi pertumbuhan plasenta yang penting dalam memberikan nutrisi dan mencegah defisiensi besi atau asam folat yang parah saat kehamilan. TTD membantu mengurangi resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dan berkontri busi pada kelahiran bayi yang sehat.
Program edukasi kesehatan adalah langkah pertama dalam memfasilitasi kesehatan yang dapat membantu pengetahuan ibu hamil bagaimana pentinya nutrisi kehamilan dan cara memenuhi kebutuhan zat besi.
Penutup
Dalam rangka mengatasi prevelensi anemia yang tinggi pada ibu hamil di Indonesia dan secara global, perlu dilakukan upaya terintegrasi. Edukasi kesehatan menjadi kunci meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil terkait dengan gizi selama kehamilan. Selain itu, penting untuk memahami bahwa makanan yang kaya zat besi juga berperan penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil. Suplemen tablet tambah darah khususnya yang mengandung zat besi dan asam folat, dapat menjadi solusi tambahan untuk mencegah dan mengatasi anemia. Dampak anemia pada ibu hamil dan bayi sangat serius, termasuk berdampak pada perkembngan kognitif bayi. Oleh karena itu, upaya yang lebih besar dalam edukasi, perawatan prenatal, dan dukungan kesehatan selama kehamilan sangat penting untuk mengurangi resiko kesehatan yang diakibatkan oleh anemia pada ibu hamil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H