Mohon tunggu...
Linda Biantoro
Linda Biantoro Mohon Tunggu... Administrasi - UNIVERSITAS PAMULANG

All Because Lillahi ta'ala

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Bahasa dari Zaman ke Zaman yakni Generasi Milenial

28 Desember 2021   11:05 Diperbarui: 28 Desember 2021   11:20 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo Perkenalkan Saya Linda Biantoro mahasiswa Universitas Pamulang S1 Akuntansi

 yuk kita berbincang bincang tentang perkembangan bahasa dari zaman ke zaman


Berikut 15 daftarnya yang bisa kamu pakai dengan teman tongkrongan.


1. Literally: Secara harfiah
Contoh kalimat: "Gue literally asli anak Jaksel ya walaupun rada pinggir ke Depok gitu lah. Cuman gue kadang bingung sama jokesnya anak Jaksel which is bahasanya mixed Indo and English gitu."


2. Normally: Biasanya, secara normal
Contoh kalimat: "Normally pas pulang kuliah gue sih sukanya hang out sama temen kampus. Kadang juga ngerjain tugas kuliah di coffee shop yang ada working space nya gitu di daerah Senoparty."


3. Actually: Sebenarnya
Contoh kalimat: "Dari dulu actually gue suka sama dia, tapi gue lebih milih hide feeling aja  sampe sekarang."


4. Prefer: Lebih suka
Contoh kalimat: "Gue prefer arabica than robusta. Menurut gue lebih strong aja. Kalo lo prefer yang mana nih?"


5. Probably: Mungkin
Contoh kalimat: "Gue punya rekomendasi tempat hang out asik, baru launching gitu. Tempatnya juga homie, probably lo suka. Weekend gue jemput ya nanti gue call lo lagi."


6. Honestly: Sejujurnya
Contoh kalimat: "Honestly gue bosen banget nih WFH mulu. Pengen banget deh staycation di mana gitu."


7. Around: Sekitar (bisa digunakan untuk memperkirakan harga atau tempat)
Contoh kalimat: "Gimana kalo weekend ini kita meet up around Kuningan aja?"


8. You know: Kamu tahu
Contoh kalimat: "You know, gue deg-degan banget kemaren gue habis dibantai sama dosen gue pas sidang skripsi."


9. Whatever: Terserah
Contoh kalimat: "Whatever sih apa yang orang bilang tentang gue. I mean like hidup-hidup gue ini."


10. The point is: Intinya
Contoh kalimat: "Dari tadi gue talking too much. So, the point is, sorry kayanya gue gak bisa lanjut sama lo dulu."


11. Confuse: Membingungkan
Contoh kalimat: "Gila ya cewek gue kalo lagi ngambek bikin confuse parah. Gak ngerti lagi gue."


12. While: Sementara
Contoh kalimat: "Gue capek-capek ngerjain tugas kelompok, while dia gak ngapa-ngapain cuman terima beres."


13. Even: Bahkan/walaupun
Contoh kalimat: "Lagi mager banget ke mana-mana even di luar gak terlalu panas."


14. Surely: Pastinya
Contoh kalimat: "Gue bakal ambil cuti minggu ini, so surely gue ikut ke Puncak sama kalian."


15. Perhaps later: Mungkin nanti
Contoh kalimat: "Ntar dulu ya ada bokap gue nih dateng. Perhaps later gue chat lo lagi di WA. Oke?"


menurut kalian perkembangan bahasa dari zaman ke zaman tepatnya zaman sekarang ini seperti generasi milenial termasuk sopan kah untuk berbicara dengan orang yang lebih tua?


Ini adalah tautan ke Kamus Besar Bahasa Indonesia dari pemerintah: https://kbbi.kemdikbud.go.id/, silakan menggunakannya.


Seperti yang kita  ketahui bahwa banyak sekali perubahan yang terjadi seiring perkembangan zaman. Bukan hanya teknologi yang kian canggih, bahkan seiring berjalannya waktu banyak bermunculan bahasa-bahasa baru yang terkadang terdengar sedikit aneh namun banyak digunakan. Penggunaan social media sangat berpengaruh pada hal tersebut. Biasanya, semakin canggih bahasa, justru menjadi sangat singkat kosa katanya.


Dahulu, kita menggunakan bahasa ajakan seperti, 'Ayo pulang', namun sering perkembangan zaman berubah menjadi, 'Pulang, yuk'. Dan mengalami perkembangan lagi menjadi, 'Kuy' di mana merupakan kebalikan dari kata, "Yuk".  Seperti halnya sebutan bagi orang tersayang, saat ini dikenal dengan sebutan 'Doi' yang artinya "Dia orang istimewa". Cukup wah, bukan?

Generasi Milenial saat ini lebih cepat tanggap pada hal yang berbau digital. Mungkin dikarenakan saat ini ponsel merupakan suatu hal yang tak terlewatkan setiap waktunya. Jika dilihat dari sisi positifnya, sebetulnya banyak manfaat dari ponsel itu sendiri, namun tergantung bagaimana si empu menggunakannya. Sesuatu yang baik, akan baik juga jika digunakan dengan baik. Namun sesuatu yang baik, tidak akan baik jika tidak digunakan dengan baik.

Kembali pada bahasa aneh yang saat ini banyak bermunculan, sebut saja bahasa gaul. Sebetulnya tidak ada larangan mengenai bahasa gaul tersebut. Selagi baik dan digunakan sebagai mana mestinya.

Namun sering kali ditemukan bahasa gaul tersebut tidak pada tempatnya. Seperti istilah 'Anjay' yang pernah menjadi Polemik. Lalu bagaimana cara memilih bahasa yang baik di zaman yang semakin berkembang ini? Yang pasti, batasi dan jangan ikut-ikutan, karena belum tentu itu merupakan hal baik dan benar.

Sudah seharusnya sebagai generasi milenial yang cerdas, bisa menciptakan suatu hal positif dan bermanfaat. Menggunakan bahasa yang baik dan sesuai kaidah, sehingga tercipta damai dan terhindar dari segala Polemik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun