Mohon tunggu...
Linda Afiya Safitri
Linda Afiya Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

It's an impossibility to be perfect but it's possible to do the best

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kreativitas Jantungnya Seni

3 April 2022   11:43 Diperbarui: 3 April 2022   12:02 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak usia dini memiliki kreativitas mereka sendiri-sendiri, mereka akan membentuk kreativitas dengan hal yang mereka sukai tetapi jika anak memiliki kreativitas yang tinggi pasti mereka mempunyai nilai seni tersendiri di dalam dirinya. Seni dan kreativitas adalah satu kesatuan mereka saling keterkaitan maka dari itu kreativitas disebut dengan jantungnya seni. 

Kreativitas anak dapat dibentuk dengan cara menyenangkan anak tersebut, anak penting untuk mengembangkan kreativitas sejak usia dini agar kedepanya kehidupan anak lebih tertata dan mereka yang mempunyai kreativitas sejak dini mereka akan membantu kecerdasan otak mereka karena terasah terus menerus membuat anak tersebut kecerdasanya meningkat, anak yang diajarkan orang tuanya tentang kreativitas sejak dini mereka akan produktif dengan apa yang mereka kerjakan, bukan hanya itu saja anak akan menemukan hal baru serta pengalaman yang baru.

Anak memiliki kecerdasan semasa mereka dilahirkan tetapi anak juga butuh proses pembelajaran untuk mereka mengembangkan kecerdasan tersebut maka dari itu orang tua adalah orang paling tepat untuk mengajarkan kepada anak sedari mereka masih usia dini, kecerdasan dan kemampuan berpikir anak sangat penting untuk pertumbuhan anak dan masa depanya anak tersebut. 

Anak yang memiliki kreativitas sudah pasti memiliki jiwa-jiwa seni dan sebaliknya orang yang suka seni mereka sudah pasti memiliki kreativitas yang tinggi.

Seni diartikan bukan hanya tentanf menggambar dan mewarnai tetapi seni ada banyak sekali seperti menbatik, meronce, bercerita dan lainnya. Semua itu termasuk dalam seni karena hakikatnya seni Menurut Aristoteles mengungkapkan bahwa seni adalah harus dinilai sebagai suatu tiruan, yakni tiruan dunia alamiah dan dunia manusia. Jadi kesimpulanya seni adalah sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang bernailai estetika. 

Maka dari itu seni mempunyai kelekatan pada kreativitas, apalagi anak usia dini mereka mempunyai kreativitasnya sendiri dan mereka tau porsinya dalam bidang seni itu seberapa.

Kreativitas mempunyai proses tersendiri dalam bidangnya, kreativitas bukan hanya sekedar melukis, menggambar tetapi kreativitas ini sendiri bermakna berpikirnya anak, dan bagaimana cara anak dapat memecahkan masalah dengan sempurna. Karena adanya kreativitas pada anak akan mempermudah mereka memecahkan masalahnya serta mereka sering berlatih berpikir sehingga memeiliki kecerdasan yang maksimal untuk bekal nanti mereka dewasa. 

Anak mempunyai perkembangan atau proses kreativitas mulai dari umur 1 tahun, mereka harusnya sudah mengenalnya melalui orang tua tetapi jika orang tuanya belum mengenalkan pada anak, anak akan susah dalam berpikir dan berinteraksi. Anak mulai umur 1 tahun sudah dikenalkan dengan kreativitas maka kedepanya anak akan dapat berpikir secara logis dalam menghadapi setiap masalah yang ada dalam hidupnya.

A. Proses Perkembangan Kreativitas Anak

1. Anak Umur 1 - 2 Tahun

Proses perkembangan Kreativitas anak pada usia ini belum yang menggambar atau bercerita tetapi kreativitas yang seperti, menggenggam sesuatu, meremas, mengunyah dan menghentakkan kaki. Hal itu termasuk dalam kreativitas anak karena pada usia ini anak masih belum bisa apa-apa melainkan hanya bisa memberikan sinyal seperti contih yang diatas. 

Prosesnya bisa dimulai debgan ibu dapat memberikan sesuatu kepada anak seperti roti agar mereka bisa menggenggam roti tersebut dan bisa juga anak akan memakan dan meremas rotu tersebut. Hal itu dapat memicu agar terangsangnya kreativitas bagi anak usia 1-2 tahun. Adapun kegiatan yang mampu membantu anak dalam mengembangkan kreativitas seperti,

   a. Membelikan alat permainan seperti piano, drum dan sebagainya untuk anak mainkan

   b. Mendengarkan anak lagu favorit agar mereka mengikuti gerakan atau nyanyian yang ada dalam video tersebut.

2. Anak Usia 3-4 Tahun

Masa anak usia ini mereka sudah senang-senangnya mencoret sesuatu yang mereka lihat, mereka akan mencoret sesuatu jika sudah memegang pensil ditanganya karena insting mereka sangat tajam maka dari itu mereka tahu bagaimana cara menggunakan pensil tersebut. 

Permainan dan kreatif anak adalah pokok dalam proses belajar anak saat disekolah, anak belajar banyak dengan lagu favoritnya bahkan dengan baju, dan materi seni seperti bersuara mengikuti sesuath yang mereka tonton. 

Anak yang memiliki kreativitas tinggi diatas rata-rata anak seumuranya, mereka akan mengambil krayon lalu mencoret-coret dibuku kadang juga ditembok dan lantai. Anak dalam proses kreativitas memang sangat melelahkan bagi bunda bunda karena mereka lebih aktif dibandingkan dengan orang tuanya, adapun kegiatan yang mengembangkan kreativitas dengan cara, 

   a. Mengajarkan anak agar meniru suara sesuatu seperti suara mobil (brum brum) atau suara kucing (meong meong) agar anak bisa meniru dan menangkap kegiatan itu dengan baik.

   b. Meminta anak untuk menggambar ayahnya atau ibunya, dari itu anak akan dengan sendirinya melalui proses kreativitas.

3. Anak Usia 5 - 6 Tahun

Proses kreativitas pada anak usia ini sudah mulai terlihat bakat dan kreativitas anak tersebut, mereka yang mempunyai bakat sudah mulai terlihat pada usia ini dan bagimana cara mereka untuk mengembangkanya agar menjadi suatu bakat yang dapat menjadikan mereka anak yang memiliki keahlian disuatu bidang. Kegiatan bermain kreatif ini sangat penting bagi anak usia 5-6 tahun, kegiatan bermain yang dilakukan anak dapat memupuk imajinasi anak tersebut dan membantu meningkatkan keterampilan kreati anak tersebut. Seperti kegiatan seperti ini,

    a. Menyuruh anak untuk bercerita tentang kegiatan bermainya yang berhubungan dengan kreatifnya mereka

   b. Mintalah anak untuk melihat karya seni orang lain dan ajak Ia diskusi agar Ia belajar membentuk opininya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun