Anak adalah titipan tuhan yang sudah diberi logika sejak ia lahir, tergantung kita bagaimana mendidik anak tersebut agar anak bisa bersosialisasi dan bereksplorasi dengan benar. Apakah anak mempunyai pembentukan konsep, logika, dan pengambilan keputusan? Jawabanya mereka semua punya masing-masing pada dirinya tetapi tidak semua yang diambil keputusanya oleh anak itu benar jadi kita sebagai wali atau orang tuannya harus tau mana yang benar dan tidak untuk kedepannya anak. Anak sudah dikaruniai otak untuk berpikir maka dari itu anak sudah bisa mengambil keputusan tetapi mereka belum tahu bahwa yang mereka ambil keputusannya itu baik untuk masa depannya atau malah sebaliknya.
Berpikir
Menurut Solso 2008 berpikir merupakan transformasi informasi oleh interaksi kompleks dari atribusi mental yang mencakup pertimbangan, pengabstrakan penalaran, penggambaran, pemecahan masalah logis, pembentukan konsep, kreativitas dan kecerdasan. Jadi dapat disimpulkan bahwa berpikir adalah transfer informasi oleh otak yang melibatkan pertimbangan, penalaran, penggambaran dan kecerdasaran kreativitas anak itu sendiri. Berpikir diajarkan oleh orang tua sejak anak masih dini karena otak tanpa adanya asahan atau arahan mereka tidak akan bekerja, maka dari itu irang tua berperan penting dalam pertumbuhan anak bukan hanya otak saja melainkan tumbuh kembangnya anak seperti gizi mereka tercukupi dan cara berpikir mereka agar tetap dijalurnya berpikir positif.
Ada pendapat yang mengemukakan bahwa berpikir ada 3 ide yaitu :
1. Berpikir adalah kognitif, namun keputusan diambil dari perilaku. Mungkin yang dimaksud dengan pernyataan diatas adalah perilaku atau tingkah laku yang kita lakukan kepada orang sekitar atau teman sebaya adalah penentu keputusan yang akan diambil nantinya atau bisa jadi apa yang orang lain lakukan kepada kita nantinya kita yang akan mengambil keputusan terkait dengan itu.
2. Berpikir merupakan proses yang melibatkan manipulasi pengetahuan dalam sistem kognitif, jadi berpikir adalah hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia karena kita dikaruniai akal pikiran untuk kita berpikir, jadi berpikir adalah proses yang melibatkan pengetahuan dalam sistem berpikir.
3. Berpikir bersifat langsung dan menghasilkan perilaku untuk mengatasi atau memecahkan suatu masalah. Berpikir adalah salah satu untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari kita karena tanpa adanya berpikir kita tidak bisa mengambil keputusan begitu saja tanpa berpikir dan memecahkan masalah harus dipikirkan dengan matang-matang.
A. Pembentukan Konsep
Pembentukan konsep adalah digambarkan dengan ide, mental, dan proses. Pembentukan konsep bisa disebut juga dengan mengasah sifat-sifat yang ada pada diri anak yang sesuai dengan ide mereka masing-masing. Pembentukan konsep ini memiliki ciri-ciri untuk sudut pandang kognitif.
1) Asosiasi
Asosiasi adalah teori pertama yang paling utama dan berpengaruh dalam pembentukan konsep, prinsip asosiasi ini juga disebut dengan asosiasisme, pembelajaran ini menerangkan tentang mengidentifikasi sebuah konsep yang bisa menguatkan pasangan yang tepat, yang kedua tidak ada penguatan sebuah konsep yang tidak ada penguatan dalam konsepnya  dan tidak ada respons sama sekali oleh stimulus. Asosiasi ini berarti tentang bagaimana proses sebuah konsep yang dapat menguatkan dan tidak bisa menguatkan pasangan yaitu stimulus dengan respons.