Anak sedari dia bisa bergerak bahkan bisa berfikir mereka mempunyai kreativitas  masing-masing mereka sedari kecil sudah ditakdirkan mempunyai kreativitas, anak mempunyai kreativitas masing-masing tidak bisa di sama ratakan antara anak si A dengan anak si B, jadi dapat disimpulkan anak memang sudah kreatif sejak dia masih kecil hanya kita saja yang kurang memperhatikannya atau bahkan kita tidak mengamati bagaimana anak tersebut mengembangkan kreativitasnya.
Anak yang kembar tidak menjamin bahwa kreativitasnya sama apalagi anak yang tidak mempunyai keterkaitan satu sama lain, jadi jangan sama ratakan anak yang satu dengan yang lain karena mereka berbeda, jangan memaksakan kehendak juga kepada anak karena itu beresiko besar untuk masa depan anak tersebut.
Negara-negara lain bahkan negara Indonesia saja banyak anak yang ditekan untuk bisa memahami, menyukai, bahkan menekuni hal yang tidak mereka sukai dan itu membuat anak tertekan karena anak tidak bisa mengutarakan pendapatnya atau mengutarakan apa yang dia inginkan dan tidak diinginkan apa yang dia suka dan tidak suka, mereka hanya mengikuti kemauan orang tua meskipun mereka tidak menyukai hal yang di suruh oleh orang tuanya seperti, arif suka sekali pelajaran seni budaya karena dia pimtar dalam membuat gambar, kerajinan, bahkan dia pintar memahat tetapi ibunya tidak setuju arif di tuntut untuk menyukai pelajaran ekonomi bisnis karena nantinya dia harus mewarisi kantor yang sekarang dikelola oleh ayahnya. Dari contoh tersebut kesimpulannya anak akan merasa tertekan karena kesukaannya tidak di dukung oleh orang tuannya bahkan dia disuruh menyukai hal lain yang tidak dia sukai dan dia tidak ada bakat dalam bidang tersebut.
Artikel kali ini membahas tentang konsep pengembangan kreativitas anak yang banyak orang salah dalam membedakan kreativitas, intelegasi dan keberbakatan. Orang-orang kadang menyama ratakan antara ketiga istilah ini padahal aslinya mereka berbeda hanya saja mereka mirip tapi tak serupa, kita akan bahas satu persatu antara intelegensi, kreativitas, dan keberbakatan. Agar orang yang salah paham jadi tau apa perbedaan antar istilah dari ketiga diatas tersebut.
1. Intelegensi
Intelegensi dalam bahasa Latin intelligentia, berarti kekuatan akal. Sudah jelas bukan dalam pengertian diaatas intelegensi itu merujuk pada akal anak seperti, kemampuan berbahasa mereka, kemampuan mengingat, dan lain sebagainya yang menggunakan otak untuk berfikir. Intelegensi ini bisa juga disebut dengan kemampuan untuk anak menyesuaikan diri dengan lingkunganya karena menyesuaikan diri termasuk digerakkan oleh otak atau akal. Kecerdasan anak sekarang bisa diukur dengan tes yang dinamakan tes IQ (Intelligence Quotient) tes ini bisa mengukur seberapa cerdasnya anak tersebut mereka bisa mengetahui dengan menggunakan tes ini bahkan mereka bisa menunjukkan kecerdasan anakndengan keseluruhan.Â
2. Kreativitas
Kreativitas berkaitan dengan daya cipta, keleturan, kelancaran serta orginalitas untuk berpikir. Kreativitas ini sangat mudah dipahami dengan kita melihat anak karena anak yang memiliki kreativitas tinggi pasti mereka memiliki inovatif, gampang mengerti, dan hal yang dikerjakan berguna. Orang kreatif mereka akan membuat sesuatu yang belum ada atau mereka memperbarui produk yang sudah ada tetapi mereka rombak dengan kreativitas yang mereka  miliki itu yang dinamakan dengan kreativitas.Â
Anak yang memiliki kreativitas tidak akan kehabisan ide mereka akan selalu mempunyai ide yang cemerlang untuk mengembangkan sesuatu yang menurut mereka itu adalah ide yang sangat bagus. Anak yang kreatif tidak dituntut untuk membuat hal yang baru tetapi juga anak yang mempunyai bakat dalam memperbarui model yang sudah ada itu juga yang dinamakan kreatif. Anak yang kreatif mempunyai tingkat kemampuan intelegensi yang tinggi berbeda dengan anak intelegensinya kuat mereka belum tentu kreatif.
3. Keberbakatan
Menurut USOE (United States Office Of Education), anak berbakat adalah anak-anak yang dapat mencapai prestasi tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Jadi bisa disebut keberbakatan ini adalah anaknyang prestasinya unggul bahkan kecerdasan mereka dalam suatu bidang dan mereka mempunyai prestasi dalam bidang tersebut itu disebut dengan keberbakatan.
Bakat hanya dimiliki anak-anak yang beruntung yang bisa mengembangkan kecerdasanya menjadi sebuah bakat yang dimiliki. Banyak orang yang tidak tahu bahwa bakat sudah ada sejaknmereka lahir mereka mempunyai kecerdasan sendiri-sendiri yang jika dikembangkan bisa menjadi sebuah bakat untuk anak tersebut. Anak yang mempunyai bakat sangat beruntung karena mereka mempunyai prestasi dan banyak disanjung oleh orang lain karena sudah membanggakan nama sekolah mungkin atau nama orang tuanya. Berbeda dengan anak yang sampai saat ini tidak tahu apa bakat dia dan bagaimana cara mengembangkan sesuatu bidang yang disukainya untuk menjadi sebuah bakat.
Banyak orang mengira bahwa orang yang mempunyai bakat itu memang bawaan orang tua, presepsi itu salah karena anak yang memiliki bakat itu karena mereka sendiri dan dukungan orang tua lah yang membuat mereka bangkit dan mengejar mimpinya sehingga memiliki bakat yang tidak dimiliki.olrh orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H