Mohon tunggu...
Lina Yuliani
Lina Yuliani Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Jambi

Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar. Maka jadilah penulis -Imam Al-Ghazali-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teruntuk Ibu

4 November 2020   10:06 Diperbarui: 4 November 2020   10:12 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teruntuk Ibu

Oleh : Lina Yuliani

Ibu

Kau matahari pelita hidupku

Kala gusar hariku

Kau selalu sedia untukku

Kau kokoh bak karang dihempas ombak dilautan

Tak menyerah pun jua tak kenal lelah

Hantam perihnya liku kehidupan

Duri kau beri arti sutera

Sebab kau kuat laksana baja

Demi anak kau rela lara

Sebab juang kau tanamkan jua

Senyum tawamu adalah pelangi

Warna warni penyejuk hati

Marahmu ungkapan syahdu

Implisit rayu tuk sentuh hati kecilku

Teruntuk Ibu

Tak henti ucap syukur ku

Bersimpuh sujud pada Rabb-ku

Atas hadirmu dalam hidupku

Wanita mulia peneduh jiwaku

Penenang  kala sendu

Teruntuk Ibu

Tak mampu kata tuk ungkap istimewamu

Ku umbak umbi semesta tuk berdoa

Semoga Tuhan  hadiahi mu  syurga

Jambi, November 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun