Mohon tunggu...
Lina Wulandari
Lina Wulandari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bangkitkan Jiwa dengan Stimulus Akal, Gender?

23 Maret 2019   07:08 Diperbarui: 23 Maret 2019   07:10 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekedar karangan renteng yang saya distrubusikan. Sejatinya ilmu akan binasa jika tidak dipublikasikan.

Perempuan identik dengan kelembutan maka tak heran jika dulu kaum siti nurbaya selalu jadi keset untuk diinjak-injak. Seiring berkembangnya zaman generasi siti nurbaya berubah menjadi generasi Elizabeth. Ratu yang cerdas, anggun dan peka terhadap masyarakat.


Kepakaan dalam menanggapi suatu permasalahan sangatlah penting untuk mengayomi masyarakat. Dengan demikian akan membuat masyarakat semakin percaya terhadap pemerintahannya. Namun sebaliknya jika pemerintah tidak fleksibel maka rakyat akan memberontak. Seperti itulah lika liku proses kehidupan dari tingkat rendah menjadi tingkat tinggi.


Kedudukan ratu elizabeth tersebut terjadi karena adanya kesetaraan gender. Dimana kesetaraan gender mengutamakan suatu keadilan yang real bagi perempuan. Untuk terbebas dari ketakutan akibat tekanan dari para laki-laki.


Kesetaraan gender sering digemakan oleh para aktivis kampus yang menuntut untuk terjadinya suatu perubahan dari ketidakadilan gender menjadi keadilan gender. Berbagai pergerakan terus berkembang dan tumbuh didalam jiwa individu sehingga membentuk mental yang matang untuk persiapan terjun ke tengah masyarakat indonesia. Membangun jiwa dan pribadi muslim yang bertakwa kepada Allah, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan indonesia. Hal ini sesuai dengan tujuan pmii di rayon FEBI IAIN Jember.


Rayon FEBI membawa kader-kadernya untuk menjadi kader pergerakan yang fantastik. Dengan segaal pengayoman yang diberikan oleh pengurus. Serta dari para kadernya sendiri yang mau dan mampu membawa perubahan didalam suatu kehidupan.


Kerasnya kehidupan ditengah era revolusi industri 4.0 harus dibekali oleh pergerakan -pergerakaan yang berasaskan islami. Salah pilih jalan dalam bergerak  akan menjadi titik salah kefatalan yang menjerumuskan generasi penerus bangsa kembali pada zaman kaum siti nurbaya. Pastinya generasi penerus bangsa di era revolusi industri 4.0 khususnya perempuan, tidak mau diinjak-injak dalam menjalani hidup yang serba modern ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun