Hai Moms and Dads ... jumpa lagi dengan goresan saya!
Oke Moms and Dads, dalam goresan kali ini, saya akan membahas tentang pujian kepada anak.Â
Orang tua mana sih, yang tidak pernah memuji anak? Memuji anak itu hal yang paling mudah dilakukan. Meskipun mudah, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Â
Ingat ya, Moms and Dads! Pujian akan lebih bermanfaat bagi anak apabila disampaikan dengan cara yang bijak dan tepat. Lantas, bagaimana supaya kalimat pujian tidak hanya sebatas mengumbar kata-kata manis semata? Moms and Dads bila lakukan beberapa hal berikut :Â
1. Tatap mata anakÂ
Moms and Dads pasti pernah mengalami masa anak-anak, kan? Tentu masih ingat, bagaimana rasanya dipuji oleh orang tua. Wah, pasti berbunga-bunga rasa hatinya.
Pasti masih teringat jelas di benak Moms and Dads. Jika letak makna pujian bukan pada kalimatnya saja, tapi juga ekspresi orang tua. Apabila ada interaksi dengan penuh kasih sayang, ada kontak mata dan kontak wajah maka hal tersebut akan meningkatkan kepercayaan diri pada anak.
2. Gunakan bahasa yang mudah dipahami anakÂ
Moms and Dads sebaiknya memuji anak dengan menggunakan kata-kata yang mencerminkan pengalaman anak. Kemudian tunjukkan pengertian serta empati.Â
Misalnya, ketika anak yang berusia 2 tahun bertekad mengenakan sepatu sendiri tetapi belum berhasil, Moms and Dads bisa mengatakan, "Anak pintar, sudah mau berusaha keras untuk memakai sepatu sendiri. Sini Mommy kasih tahu caranya, supaya nanti bisa mengikat tali sepatunya sendiri, ya."
Namun kalimat pujian di atas sudah tidak perlu dikatakan kepada anak usia 5 tahun, karena sudah sepatutnya mereka mampu melakukannya sendiri.
3. Fokus pada proses, bukan hasil
Anak-anak yang mendapat pujian atas usahanya biasanya akan lebih ulet dan gigih untuk selalu mencoba demi keberhasilan. Jadi, penting bagi Moms and Dads untuk fokus pada prosesnya daripada hasilnya.Â
Misalnya, anak berkemauan untuk membantu Moms and Dads mengepel lantai. Biarpun lantai malah menjadi becek, Moms and Dads jangan marah, ya! Kalau pun gemes sedikit, tahan saja. Pokoknya jangan menciutkan nyali anak. Jadi, Moms and Dads bisa katakan, "Anak Mommy hebat, ya! Sudah mau membantu Mommy mengepel lantai. Nanti lama-kelamaan pasti bisa kayak Mommy ngepelnya, jadi tidak terlalu becek."Â
Saya rasa, tidak masalah membiarkan anak gagal untuk beberapa kali. Karena kegagalan tersebut membuat anak belajar menyelesaikan tugas tanpa bantuan orang dewasa.Â
4. Tidak perlu menunggu anak meraih prestasi besar
Memuji anak tidak harus menunggu saat anak meraih prestasi besar. Perubahan-perubahan kecil pada anak yang mereka lakukan dengan usaha penuh, juga patut untuk dihargai.Â
Misalnya, ketika anak sudah bisa makan sendiri atau anak menata buku sesuai jadwal pelajaran sendiri tanpa diminta. Moms and Dads bisa mengatakan, "Anak hebat, sudah berhasil makan sendiri tanpa sisa. Terima kasih sudah membuat Mommy and Daddy senang."
5. Hindari memuji secara berlebihan
Ada satu hal yang perlu diperhatikan ya, Moms and Dads! Pelit memberi pujian kepada anak itu tidak baik. Tetapi jika terlalu berlebih dalam memberi pujian, maka akan kehilangan kepercayaan dari anak. Terutama jika Moms and Dads menggunakan kalimat yang terlalu hiperbola. Misalnya :Â
"Kamu paling keran!"Â
"Kamu paling hebat!"
"Kamu paling kuat!"Â
Moms and Dads sebaiknya menggunakan kalimat spesifik.Â
Misalnya :Â
"Bagus nih, mewarnai gambarnya. Warna langitnya cerah, daunnya hijau dan daun yang sudah rontok warna kuning. Pemandangannya jadi terlihat indah, Nak!"Â
Dengan demikian, anak bisa membedakan antara pujian nyata dengan pujian kosong. Tetapi, Moms and Dads tidak perlu memberi pujian untuk setiap hal-hal kecil yang dilakukan anak.
Ketika Moms and Dads bisa memuji anak dengan cara yang tepat dan bijaksana, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang bijaksana juga.
Cukup sekian goresan dari saya. Semoga bermanfaat.Â
***Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI