Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Efek Dahsyat Meminta Maaf kepada Anak

27 Agustus 2020   09:00 Diperbarui: 27 Agustus 2020   09:01 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Pixabay


Sebagai manusia atau makhluk sosial, kita tidak akan lepas dari kesalahan maupun kekhilafan. Baik itu yang disengaja ataupun tidak. Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan adalah perbuatan yang mulia. Begitu juga saat melakukan kesalahan terhadap anak kita yang masih kecil, meminta maaf juga harus tetap dilakukan. 

Kadang saya sendiri pun sering mengabaikan meminta maaf kepada anak. Tidak jarang pula anak yang mengingatkan saya untuk meminta maaf atas kesalahan saya. Tidak perlu malu atau gengsi, langsung saja meminta maaf kepada anak saat diingatkan kesalahan kita oleh anak. 

Meminta maaf kepada anak sangat berpengaruh terhadap kualitas hubungan antara orang tua dan anak, komunikasi yang baik serta perkembangan mental maupun perilaku anak. Karena anak akan belajar banyak hal dari permintaan maaf kita sebagai orang tua. 

Lantas, apa saja efek dasyat meminta maaf kepada anak? Simak penjelasan singkat berikut : 

1. Anak akan mencontoh orang tua untuk meminta maaf atas kesalahannya 

Karena kita sebagai orang tua sudah memberikan contoh untuk meminta maaf atas kesalahan, maka anak pun akan melakukan hal yang sama. Anak tidak akan malu atau takut untuk mengakui kesalahan yang telah dilakukan. 

Saat anak minta maaf, sebaiknya diberi penjelasan agar anak tidak melakukan kesalahan yang sama lagi di lain waktu. Tentu dengan bahasa ringan yang mudah dimengerti anak. 

2. Anak akan bisa bertanggungjawab 

Permintaan maaf dari orang tua akan membantu anak belajar akuntabilitas atas tindakan. Kemudian anak pun akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan akan siap menerima resiko jika melakukan kesalahan. 

3. Mengajarkan anak untuk menerima kesalahan orang lain 

Meminta maaf dengan tulus kepada anak setelah melakukan kesalahan, berarti mengajarkan anak bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Saling memaafkan dan saling mengingatkaan atas kesalahan itu perlu. Selain itu, permintaan maaf dari orang tua juga mengajarkan kepada anak bahwa orang dewasa tidak selalu benar. 

4. Mengajarkan anak untuk bersikap jujur 

Meminta maaf kepada anak, berarti telah mengajari anak mengenai pentingnya mengatakan hal yang sebenarnya. Mengakui tindakan yang telah dilakukan dan berbicara tentang kebenaran. 

Jangan lupa untuk menjelaskan dengan bahasa yang dimengerti anak, bahwa menyembunyikan kesalahan atas tindakan itu tidak dibenarkan. Menyembunyikan kesalahan berarti berbohong dan berbohong itu perbuatan yang tidak terpuji. 

Meminta maaf kepada anak adalah hal yang sederhana, tetapi berefek dahsyat. Hal penting lainnya adalah untuk mengajarkan kepada anak, bahwa meminta maaf itu berbeda dengan menyerah atau tunduk kepada siapapun. 

Stay Health! Jangan lupa tersenyum bahagia dan tetap semangat. Semoga pandemi lekas berlalu, sehingga Indonesia akan lebih maju. 

Ditulis oleh : Lina WH 

Referensi : opini pribadi

Sumber gambar : di sini 

Keterangan : artikel ini sudah tayang di platform Kaskus pada tanggal 25 Agustus 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun