3. Belajar disiplin
Melibatkan anak dalam melakukan pekerjaan rumah tangga, berarti melatih anak untuk disiplin. Yaitu, disiplin waktu. Misalnya, membiasakan anak bangun pagi untuk menyiram tanaman bunga sebelum melaksanakan PJJ. Kemudian, mengerjakan tugas PJJ tepat waktu.
4. Belajar berempati
Dengan melibatkan anak untuk ikut mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berarti melatih anak membangun empati untuk saling membantu dalam kehidupan sehari-hari.
5. Membuat anak lebih bahagia
Mendorong anak untuk terlibat dalam pekerjaan rumah tangga bisa membuatnya lebih bahagia dalam jangka panjang. Anak pun tidak akan bosan walaupun tetap di rumah. Apalagi jika mendapat pujian setiap berhasil melakukan pekerjaan rumah tangga.
Saat melibatkan anak dalam melakukan pekerjaan rumah tangga, orang tua juga bisa sekaligus memberikan edukasi pada anak tentang pekerjaan yang sedang dilakukan. Tentu, dengan bahasa ringan yang bisa dipahami dan dimengerti oleh anak.
Perlu diingat oleh orang tua, bahwa melibatkan anak dalam melakukan pekerjaan rumah tangga bukan berarti bertujuan untuk meringankan tugas orangtua, ya! Tetapi sebagai proses pembelajaran bagi anak. Sesuaikan juga dengan usia anak.
Pun saat melibatkan anak dalam melakukan pekerjaan rumah tangga, sebaiknya dilakukan dengan penuh kasih sayang, tanpa bentakan maupun kritikan yang hanya akan membuat mental anak turun.
Stay Health! Jangan lupa tersenyum bahagia, jika orang tua bahagia anak pun akan bahagia juga! Jangan menyerahkan dengan keadaan, tetap patuhi protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H