Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fabel - Persahabatan Akil dan Noya [Bagian 17]

17 Januari 2019   10:47 Diperbarui: 17 Januari 2019   12:29 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tidak, Paman. Ini kan masih daerah Bukit Permai tepi Padang Ilalang yang kemarin kita lewati."

"Baiklah kalau begitu! Kita lagsung ke Meadow Green saja. Siapa tahu keluargamu di sana!" lanjut Pak Akil yang kemudian balik kanan sekaligus mempertinggi terbangnya.

Akil sangat senang, Pak Elang tidak jadi turun untuk bertanya kepada segerombolan kelinci tersebut.

Belum jauh mereka berputar arah, Pak Elang menyaksikan seekor ular phyton yang sedang bergulat dengan ayam jago. Nampaknya si ular phyton tersebut hendak memakan ayam jago dewasa yang gemuk tersebut. Pak Elang lalu menukik ke bawah dengan kencang dan mata yang membidik tajam. Akil lalu berpegangan erat, takut terjatuh. Kemudian dengan cekatan dan cengkraman yang kuat, Pak Elang pun membawa ular phyton tanggung itu untuk terbang kembali. Sedangkan si ayam jago gembul terus berlari. Ular phyton tersebut menggeliat berusaha melepaskan cengkraman Pak Elang. Namun, semakin kuat si ular phyton menggeliat, semakin kuat pula Pak Elang mencengkram ular phyton.

Akil tidak mengerti kenapa Pak Elang melakukan hal tersebut kepada ular phyton, karena Akil tidak melihat peristiwa yang dilihat oleh Pak Elang.

Setelah terbang agak menjauh dari ayam jago, Pak Elang pun mendarat di tepi sungai yang jernih dan sejuk. Lalu melepaskan ular phyton tersebut dengan perlahan. Akil masih menaiki punggung pak Elang, karena takut dengan ular phyton .

"Hai phyton! Apa yang kamu lakukan terhadap ayam jago tadi?" tanya Pak Elang setelah melepaskan ular phyton dari cengkramannya.

Namun, ular phyton tersebut tidak menjawab, malah berusaha lari meninggalkan Pak Elang dan Akil. Tidak mau kalah, Pak Elang pun kembali terbang untuk mengejar si ular phyton tersebut. Dengan erat Akil pun tetap berpegangan leher Pak Elang. Hati Akil berdetak kencang. Kaget dan takut dengan kejadian yang dialami saat ini.

Dan tidak lama kemudian, Pak Elang pun berhasil mencengkram ular phyton lagi. Membawanya ke tempat di mana ular phyton diturunkan pertama kali oleh Pak Elang.

"Secepat apapun kamu lari, aku akan tetap mengejarmu! Diamlah dan jawab pertanyaanku dengan jujur. Apa yang kamu lakukan terhadap ayam jago tadi?" kata Pak Elang dengan tegas kepada si ular phyton tanggung.

"Aku hendak memangsanya. Aku sangat lapar," jawab phyton dengan jujur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun