Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fabel : Damai Itu Indah

31 Desember 2018   11:40 Diperbarui: 31 Desember 2018   11:52 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu mereka diam sejenak. Saling menundukkan kepala sebagai tanda kecewa. Tian kecewa karena sahabatnya saling berantem. Lalu, tiba-tiba Tian punya ide untuk mendamaikan sahabatnya.

"Teten, tujuan kamu ulang tahun itu apa?" Tanya Tian kepada Teten dengan suara lembut.

"Aku mau kado yang bagus dan indah. Karena aku sudah memberi makanan dan kue ulang tahun kepada teman-teman yang datang ke pesta ulang tahunku!" Jawab Teten dengan jujur.

"Tapi tidak semua orang tua kami mampu dan kaya seperti orang tuamu. Jadi mereka memberi kado kepadamu hanya semampu mereka saja," lanjut Tian.

"Pokoknya aku mau kado yang bagus dan indah!" Kata Teten.

Tura dan Puya hanya terdiam sambil mengamati Tian yang sedang berusaha menasehati Teten.

"Teten, tujuan merayakan ulang tahun itu untuk melihat keindahan dari aktivitas berbagi dengan teman-teman lain. Dan teman-teman akan mendoakan kamu supaya kamu panjang umur dan sehat selalu. Doa itu lebih berharga, Teten. Semakin banyak teman yang mendoakan kamu, maka doa akan dikabulkan oleh Tuhan," Tian tetap berusaha memberi penjelasan kepada Teten.

"Oh begitu ya," kata Teten sambil tersenyum.

"Iya, dan teman-teman akan suka dengan kamu karena kamu sudah berbagi makanan kepada teman-teman. Enak kan kalau kita banyak teman!" Lanjut Tian.

"Iya, Teten. Dan kami juga mendoakan semoga orang tuamu banyak rezeki, jadi bisa membelikan mainan bagus dan indah kepadamu," kata Puya kemudian.

"Tura, Puya! Maafkan aku ya! Aku salah. Aku mau berteman sama kalian. Aku tidak mau kita saling membenci. Aku mau kita saling baikan dan berdamai lagi seperti dulu," kata Teten sambil bersalaman kepada Tura dan Puya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun