Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fabel - Elang dan Murai [Bagian 2]

27 Desember 2018   16:28 Diperbarui: 28 Desember 2018   09:38 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku hanya ingin menyelamatkan kalian dari amukan angin puting beliung. Dan aku rasa, di sini aman," jawab Eshal dengan jujur.

"Bohong! Jangan suka alibi, Eshal. Aku yakin kamu punya niat jahat kepada kami!" Tuduh Moni dengan suara yang cukup keras.

"Moni! Kamu tidak boleh begitu. Kan kita bisa tanya baik-baik kepada Eshal," Mona mengingatkan Moni dengan nada yang pelan dan lembut.

"Moni! Terserah kamu mau anggap aku apa. Tapi lihatlah di sana. Pepohonan porak poranda karena terjangan angin puting beliung yang ganas. Jika kamu tetap aku biarkan di sana, aku tidak tahu nasib kamu sekarang seperti apa!" Kata Eshal yang mulai emosi dengan tuduhan Moni yang selalu menilai negatif terhadap Eshal.

"Iya! Sekarang kamu menolongku. Dan setelah aku dan Mona dewasa dan bertubuh gempal, pasti kamu akan memangsaku kan? Jujur saja! Tidak usah licik begitu!" Moni semakin kasar berbicara, sedangkan Mona hanya bisa tertunduk malu mendengar ucapan Moni.

"Moni, aku hanya berusaha menolongmu. Aku tidak pamrih. Aku tulus. Tetapi bagaimanapun penilaianmu terhadapku, itu hak kamu," kata Eshal dengan singkat.

"Eshal, maafkan Moni ya! Moni masih terlalu trauma dengan kejadian yang menimpanya. Jadi Moni selalu waspada terhadap siapapun," kata Mona dengan suara yang lembut dan mata berbinar penuh harap.

"Tidak apa-apa Mona. Tapi Moni juga harus dikasih tahu jika bersikap seperti itu tidak benar. Moni asal menuduh. Bagaimana jika yang Moni tuduh itu kesal lalu berbuat yang tidak baik terhadap Moni? Waspada boleh, tetapi berprasangka buruk dan selalu menilai negatif terhadap yang lain itu hal yang salah. Tidak semua binatang seperti aku," lanjut Eshal dengan penjelasan yang sedikit ringan.

"Iya, Eshal! Tapi Moni memang keras kepala. Aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya," lanjut Mona kemudian.

"Aku juga tidak tahu. Tetapi aku berharap, suatu saat Moni akan sadar dengan sendirinya," tutur Eshal singkat.

"Eshal! Pergilah jauh-jauh dari kami. Cepat pergi!" Hardik Moni kepada Eshal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun