Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Fabel - Caltha [Bagian 4]

23 Desember 2018   11:58 Diperbarui: 23 Desember 2018   12:34 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : bobbipikeart.com

"Tidak, Kakek. Kami hanya ingin menengok bayi larva itu. Kami merawatnya sejak kemarin. Dan sekarang, kami sedang membawakan minuman untuknya," lanjut Caltha dengan suara yang harap-harap cemas.

"Kamu kenal dia?" Tanya Kakek Lipan selanjutnya.

"Kami menemukannya di sini kemarin. Lalu kami membuatkan rumah-rumahan ini supaya bayi larva sedikit lebih nyaman. Tapi bayi larva belum bisa bicara," Caltha berusaha menjelaskan dengan jujur.

"Kalian anak pintar. Kakek bangga kepada kalian," lanjut Kakek Lipan sambil mengacungkan jempol kanan kepada Caltha dan adik-adik.

"Kakek Lipan bukannya nakal ya? Dan juga tidak suka menolong. Tetapi hanya bisa menyakiti," kata Winnie kemudian yang membuat suasana menjadi tegang.

Kakek Lipan tertawa lepas. Caltha tidak tahu apa maksud semua ini. Caltha hanya pasrah jika Kakek Lipan marah karena perkataan Winnie yang sangat menyinggung.

"Kakek, maafkan adikku ya. Dia masih sangat kecil. Belum mengerti mana yang boleh diucapkan dan mana yang tidak boleh diucapkan. Jika Kakek Lipan mau marah atau menghukum, marahlah kepadaku dan berikan hukuman kepadaku. Karena aku yang bertanggungjawab terhadap adik-adikku," kata Caltha dengan bijak dan dewasa, membuat Kakek Lipan semakin mengagumi keberanian Caltha.

"Caltha anak baik, Kakekmu pasti yang mengajarimu kan? Kakek tidak akan marah. Kakek justru bangga kepadamu. Sungguh, kamu kakak yang bertanggungjawab terhadap adik-adikmu," kata Kakek Lipan dengan suara yang lembut dan membuat kecemasan Caltha perlahan menghilang.

"Lalu, bayi lipan itu kenapa?" Tanya Yigit penuh penasaran.

"Oh, dia baik-baik saja. Semalam bayi larva ini kedinginan. Sehingga aku memeluknya hingga dia tidur dan aku pun ikut ketiduran," kakek Lipan pun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Terimakasih ya Kakek Lipan. Maaf ya, jika tadi aku sempat berprasangka yang tidak baik," kata Viena sambil berjalan mendekat Kakek Lipan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun