Hari pertama saat Shareen masuk sekolah di kelas TK A, Shareen hanya mau bergaul dengan teman yang mempunyai warna kulit sama dengan Shareen, sawo matang. Padahal di kelas banyak teman yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
"Hai, nama kamu siapa?" Tanya Prisca, siswi yang berasal dari daerah Papua.
"Namaku Shareen," jawab Shareen dengan acuh dan tidak mau menatap muka Prisca.
"Ayo kita main petak umpet, Shareen," pinta Prisca dengan pelan dan santun.
Shareen diam dengan muka yang terus tertunduk tanpa mau melihat Prisca. Entah kenapa sepertinya Shareen tidak suka dengan Prisca yang ramah tersebut.
"Aku tidak mau main bersamamu. Sana kamu, jangan dekat-dekat aku," kata Shareen kepada Prisca.
Prisca heran, dan merasa jika tidak bersalah atau nakal kepada Shareen. Lalu, Prisca meninggalkan Shareen dan bermain dengan teman yang lain.
Baru bermain sesaat, bel tanda masuk tiba-tiba berbunyi. Anak-anak kelas TK A berlari masuk kelas. Saling mendorong dan berteriak karena saling berebut saat sampai di depan pintu.
Ibu Rina melihat tingkah anak-anak polos tersebut dari kejauhan, dan sesekali menegur jika ada yang saling mendorong dengan kuat. Tetapi, anak-anak tersebut ternyata hanya bercanda dan tidak saling melukai.
"Selamat pagi Ibu Guru," sapa anak-anak polos tersebut dengan serentak setelah Ibu Rina masuk kelas.
"Selamat pagi anak-anak. Apa kabar hari ini?" Kata Ibu Rina dengan ramah dan senyum manis.